Tanggal 27 Mei 2013, sungguh tragis nasibmu mama Leon. Hari itu hari senin. Pagi yang sangat kacau. Heboh. Ar tersiram air panas, semua panik dan membawanya ke IRD. Di rumah tinggal aku, papa, Sit dan Men. Yangti sudah sangat tidak tahan dengan kelakuan mama Leon yang memindahkan anak2nya ke kamar gudang. So, yangti sudah memberikan warning terakhir. Kalo Leon masih di kamar gudang sampai besok pagi, maka kami harus say good bye kepadanya, alias Leon dan keluarga akan dibuang jauh-jauh dari rumah.
Mula pertama aku masih memaklumi dia pindah ke situ karena saat itu hari hujan dan hawanya dingin sekali. kasihan anak2nya, jadi Leon pindahkan ke tempat yang lebih hangat. Aku bahkan menyiapkan gombal sebagai alas tidur mereka, berharap mereka bisa nyaman tidur di situ walaupun tempatnya di ubin gudang. Namun keesokan harinya Leon mulai berulah. Aku tengok lagi dia di gudang, ternyata posisi tidurnya sudah berubah.. dia tidur di atas karpet cantik milik yangti! Ow.. bahaya. Kalau yangti sampai tahu, bakalan sudah tidak ada ampun lagi bagi Leon. Jadi aku segera pindahkan dia ke lantai lagi, lengkap dengan gombalnya.
Hari berikutnya kembali aku tengok si Leon dan anak2nya, aku kepo (curious) ke mana kali ini Leon akan berpindah. Ternyata tujuannya adalah tempat ternyaman di seluruh dunia kucing.. kasur spring bed berukuran queen lengkap dengan sprei hangat. Yapp.. Leon sudah memilihkan tempat yang paling nyaman buat anak2nya, di kasur!! Bahkan Sit sampai bilang, oalah pus.. nyaman banget hidupmu..!! Ahh.. ini lebih berbahaya lagi.. Kali ini sudah tidak ada ampun.. aku tidak mau dia semakin menjadi. Akhirnya dengan berat hati aku memindahkan anak2 Leon keluar gudang. Menyiapkan kardus dan gombal sebagai tempatnya yang baru di luar gudang. Leon pun aku usir keluar
Namun di tengah proses pengusiran Leon dan anak2nya itu aku seperti mendapat firasat aneh. Aku merasa ada something wrong dengan Leon. Dia tampak lebih lemah, tidak seperti biasanya. Napasnya naik turun lebih cepat dan itu kelihatan jelas. Sepertinya Leon sangat tidak berdaya, tapi dia masih menjilati anak2nya dengan penuh kasih sayang. Beberapa menit kemudian Leon pergi keluar meninggalkan anak2nya sejenak untuk jalan2 dan mencari makan. Aku sudah berniat, nanti kalau Leon sudah pulang aku akan treat dia dengan makanan kucing mewah. Saat Leon berjalan di garasi menuju keluar rumah, aku sempatkan mengelus dia dengan kakiku seperti biasanya. Dia menyambut kakiku dengan penuh sayang. Dan aku tidak menyangka itu adalah sentuhan terakhirku kepadanya..
No comments:
Post a Comment