YOGYAKARTA

lebaran tahun ini beda banget. tante habis jatuh dari plafon saat ikut melihat tukang memperbaiki AC di rumah. akibatnya, tante harus dirawat inap di RSUD. jadi, beberapa hari liburan dihabiskan di RS, bahkan bertemu para tamu dan sanak keluarga di sana. jalan2 juga cuma sebentar. Saat itu ada mall baru, Hart Mall. sekalian cuci mata, kami jalan2 ke sana sebentar sambil cari makanan yg bisa di take away utk dimakan org2 di RS yg menungguin tante. Filmnya rudy saat itu sedang tayang, difoto saja iklannya di mall tersebut hehehe


Tahu ini apa? fish and chip kesukaan ve. yah, sekaligus merayakan ultahnya di liburan lebaran ini. menu warung kesukaan ve di mall Har, jadilah kami makan di situ dengan pesan 2 menu itu. tp karena ini yogya, kayaknya harganya lebih mahal dr biasanya. maklum, bahan utamanya ikan


Tempatnya tepat di samping barat. kalau sore, jadilah makan sambil menikmati sunset. kurang lautnya saja. kami cuma pesan 3 item, baked salmon, best fish chip dan 1 gelas lemon tea yang bisa refill sepuasnya, dan bisa kita minum bertiga.


Kalau banian, sudah menjadi tradisi di kota yogya. hari ke 2,3 dan 4 selalu ada banian dg berbagai trah keluarga. cuma kali ini kami tdk datang ke seluruh banian.


ada kucing di tempat banian. ve sempat saja menjepret gambarnya. sayang kucingnya tdk terlalu cakep. dan mungkin malah cenderung kotor tidak terawat. cukup diabadikan saja, tdk sempat diberi nama atau julukan


aku ve dan papa datang belakangan, bareng para cucu. simbah malah tidak rawuh karena terlalu sayah. ada snack sus tempo dulu yang cukup mengganjal perut saat mendengarkan ceramah dan pengajian, baru siangnya beramah tamah, bermaaf2an, dan makanan favoritnya, bakso jogjaa


banian diadakan di pondok dekat rumah simbah. jalan kaki pun sebenarnya bisa, tapi kondisi saat itu panas sekali. jam 10 pagi, tapi matahari bersinar terik. pakai baju agak fornal, kalau jalan kaki lumayan berkeringat juga


Waaw.. so kolesteroolll.. rasanya memang enak banget, sate usus dan sate telur puyuh di warung soto kadipiro. di suatu pagi hari2 liburan lebaran, kami sekeluarga pergi sarapan bersama ngandok soto legendaris kadipiro, sayangnya kadipiro yg katanya paling asli dan pertama belum buka, jadi kami cuma nyicipi yang di sebelah2nya. tapi lumayan lah, buat tombo kepingin


Sore harinya, sekitar pukul 3, sudah bergeser ke warung lain. De Kendhil, jakal. Order makanan kesukaanku, ayam bakar bawang pedas, sambalnya bikin bibir ndower wer banget. kalau ve sukanya udang atau grilled salmon.


Waktu itu aku minta sambal bawangnya dipisah, dan itu adalah keputusan yg sangat tepat, shg kita tdk kepedesan waktu makan, bisa mengatur sendiri berapa banyak sambal yg akan dimakan. salmon ve juga enak. memang konsepnya west meets east, mirip acaranya chef waann.


kami ke de kendhil juga beramai2 dg anggota keluarga yg lain, beda dg sarapan tadi. ada sepupuku Ic, dia suka pesan chicken katsu. sepupuku yg lain Al, dia suka pesan chicken koloke, tapi aku lupa namanya.

Kalau papa pesan udang bakar madu. dari dulu memang kesukaannya udang, sampai menurun ke ve. dari warung pinggir jalan sampai bandar mahal maunya udang bakar, kalau ada choice of shrimps or prawn
BOROBUDUR

Wow, lihat betapa banyaknya orang berjejalan membeli karcis masuk ke taman dan candi borobudur. padahal loket yg dibuka sdh lebih dari 3 jendela, tapi masih harus mengantri. liburan lebaran ini memang crowded, kami dapat parkir mobil pun lumayan jauh dari taman


Borobudur masih tetap cantik, walaupun sekarang terlihat lebih kecil. jempolku hampir sama kah besarnya? Just kidding.. mengabadikan jempol di depan candi yg indah, serta letaknya dekat banget dengan yogya.


Aku dan yangti melihat borobudur dari bawah saja. kalau diajak naik sampai induk stupa, aku kasihan dg yangti, nanti kecapekan. apalagi agenda kami masih banyak sampai 2 hari ke depan nanti di semarang.


Siang itu banyak orang yang mengunjungi borobudur. penuh sesak, mirip waktu mau belanja ke mall utk beli baju lebaran, kondisi penuh sesak, org2 berjejalan. tp kali ini org2 berjejalan mengantri naik dan menyusuri tangga ke puncak candi.


Untuk mendekat ke borobudur, kami harus berjalan dulu menyusuri boulevard. daerah ini memang disterilkan dr kendaraan apapun. satu2nya cara bisa ke candi yg aku pahami saat itu adalah berjalan kaki bersama banyak org. jalan naik turun, mendaki tangga, ya itu konsekuensi jalan2 ke candi besar


waktu masuk ke area taman borobudur, anda sebaiknya langsung mencari loket kereta mini, yg merupakan sarana angkutan taman borobudur. kereta ini akan mengantarkan kita keliling taman, sampai tepat ke titik terdekat untuk masuk ke candinya sendiri. tidak usah sayang dg uang karcisnya, hanya 7500, itu termasuk murah karena ada secret gift dari pengelola, itu termasuk minum 1 botol aqua kecil buat bekal haus. alhamdulillah, padahal barusan kami menolak tawaran2 para penjaja keliling di luar taman utk membeli minum air, mereka bilang, di dalam tidak ada minum lho, silakan beli di sini.
SEMARANG


Wah, kenapa PH? yang sebenarnya di dekat rumah pun ada? jauh2 ke semarang, makan kulinernya sama saja.. ada ceritanya, karena seluruh tempat di simpang lima sdh crowded banget. mobil pun malah ndak punya tempat parkir, apalagi kalau orangnya turun. Ok, akhirnya kami ke PH dulu utk mengganjal perut, berikutnya tetap berusaha cari kuliner ke simpang lima, tapi terpaksa take away. mobil pun tetap jalan, aku hanya di drop, antri, beli, bayar, lalu nunggu mobil yg sedang memutari simpang lima menjemputku. cara itu berhasil memberikan kami 3 bungkus nasi pecel legenda yg akhirnya kami makan di hotel. parah banget..
No comments:
Post a Comment