Friday, 27 January 2012

Watch Me..

Bagian belakang rumahku adalah sebuah halaman kecil. Tidak terlalu luas sih, tapi payahnya, tempat itu menjadi sarang tikus. Bahkan tanah halaman pun sampai bolong digali sama tikus2 itu. Penyebabnya, sebelah halaman adalah dapur yang penuh dengan makanan dan segala macamnya. Dulu waktu Simon belum ada, setelah jam 11 malam, tikus2 akan berpesta, berebut sisa2 makanan yang masih tercecer di dapur. Suaranya cicit cuit sampai bikin berisik orang yang akan berangkat tidur. Padahal setiap malam, tempat sampah sudah selalu dalam keadaan kosong, isinya di buang di depan rumah. Namun tikus2 itu masih lebih ganas, mereka masih tak menyerah mencari apa yang bisa dimakan. Bahkan kasa angin2 jendela dapur pun dikerikitin sampai bolong. Lubang itu akhirnya menjadi jalan masuknya menuju dapur.


Fig 1: Gaya Simon memantau tikus

Sekarang, hampir setiap malam, Simon selalu waspada mengamati tikus2 yang ada di halaman belakang rumah. Ya, sejak kehadiran Simon di rumah, tikus2 berkurang drastis, alhamdulillah, Simon membawa berkah. Tikus2 menjadi takut. Kenapa? Karena Simon selalu mengejar tikus2 yang bergerak atau berlarian ke sana kemari dan membunuhnya sampai mati. Parahnya, jika Simon masih lapar, terkadang dicicipi juga tikus tersebut. Iiihh, kalau sudah seperti itu aku sudah tiada ampun lagi. Aku tidak akan memegang Simon selama 2 x 24 jam menunggu bekas2 tikus tersebut "steril" dari tubuh dan mulutnya karena sudah dicuci dengan ludahnya atau karena Simon sudah berguling2 di pasir depan rumah .


Fig 2: Watch me, mouse!

Ada satu momen yang sangat mengesankan bagi yangti. Suatu hari, kami kelupaan mengeluarkan Simon dari ruang tengah sebelum tidur. Ya, saat itu Simon memang tertidur pulas di kursi spot kesayangannya sehingga kami nggak tega membangunkannya terlalu dini sampai akhirnya malah kelupaan membangunkan sampai pagi. Sebenarnya di tempat yang sama ada Seekor tikus clurut sudah lama bersarang di dalam rumah, tepatnya di belakang bufet raksasa di ruang tengah, tempat kami meletakkan TV. Sudah lama tikus itu menyusahkan kami karena susah ditangkap, larinya cepat dan lincah. Kalau orang2 belum tidur, dia akan bersembunyi di belakang bufet itu. Saat malam hari, tikus akan keluar dan mengobrak abrik apa yang tersaji di meja makan! Ih, ngeri. Nah, malam itu, Simon menemani tikus yang menyebalkan itu dan lihat, betapa heroiknya dia mengejar2 tikus tersebut sampai akhirnya pagi2 yangti menemukan tikus clurut itu sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi. Alhamdulillah..


No comments:

Post a Comment