Friday, 26 December 2014

Ginger: Diary

Ginger the bird.. atau yang sering aku panggil Jinji, atau Burung. entah kenapa tingkahnya mengingatkanku pada burung yang suka bertengger di atas dahan pohon dengan menggantungkan ekornya ke bawah mengikuti gravitasi bumi. Ginger adalah anak Milo, kelahiran yang kedua, nomor urutnya tidak jelas. Dulu waktu kecil kukira dia yang bungsu, tapi begitu besar dia sangat perkasa dan tampan







Matanya kuning. Wajahnya mengingatkanku pada seekor singa, the Lion King, tapi yang versi "bodoh"..hehehe.. dia punya tompel di pipi kanannya. Tapi asiknya, tompel itu berloreng seperti motif tubuhnya. Tubuhnya bermotif belang blirik seperti batik. Yang menyenangkan adalah, hidungnya putih, sehingga aku bisa mengetahui kondisinya lagi sehat, kenyang atau lapar dari hidungnya. Jika hidungnya jambon, maka ia lagi kenyang dan bahagia, tapi jika hidungnya putih pucat, maka ia sedang lapar dan lemas.



Tubuhnya memiliki motif loreng yang sangat tajam polanya, bahkan seperti macan loreng. Lorengnya berwarna lebih gelap drpd dasarnya sehingga terlihata jelas. Aku sering menjulukinya kucing batik. Bahkan kawanku sekolah juga suka dengan motif Jinji yang sangat unik

Hobi tidurnya keterlaluan. Seakan2 pekerjaannya hanya makan kalau lapar dan hampir seharian kerjanya tidur melulu. Mungkin kucing yang bisa melawan kekuatan tidurnya hanya Petty.




Des 2014



A- Di pagi hari yang cerah, biasanya kami serumah sedang pada ribut mempersiapkan keberangkatan diri menuju sekolah, kantor dan kampus. tapi gingy malah punya kebiasaan lain.. Ia bertengger di atas pick up seperti burung atau ayam jago yang menyambut pagi


A- Entah apa yang ada di dalam pikirannya, mengapa Gingy memilih duduk patung spink di atas kepala pick up. Untungnya dia tidak begitu bodoh, memilih membelakangi matahari di ufuk timur. Jadi, ia memilih duduk menghadap arah barat

A- Untung Gingy tidak melolong atau mengeong keras2 dan berulang. Jika ia melakukannya, maka jenis hewan ini patut dipertanyakan, sebenarnya ia kucing atau ayam jago?

A- Beberapa kali kuamati, ternyata tujuannya naik ke atas pick up adalah mencari udara segar, menatap langit biru

 Dan kemudian ia mulai mandi dengan menjilat2i beberapa bagian tubuhnya. Ya, Gingy memang sangat pembersih. Ia paling doyan mandi dan sangat rajin

Februari 2015

Saat ini adalah musim kawinan kucing. Setidaknya Blacki, setelah kehilangan anak2nya, Chong Chong, Chendhall dan Klover yang mati terserang virus, ia berada pada masa pembuahan lagi sehingga mengundang 2 kucing jantan untuk bertandang; Orenji, kucing kuning keorange-an dan Mister Blek, kucing hitam total yang sepertinya sudah tua, seumur pete. Pada saat yang sama, gingy juga sedang ingin menikahi Blaki, tapi ia rupanya kalah telak, ditolak mentah2 oleh Blaki. Adiknya lebih memilih Orenji dan MB. Patah hatilah si gingy, membuatnya cemburu sehingga setiap kali Orenji dan MB datang, gingy selalu menyambutnya dengan raungan dan rantaian pertempuran. Namun karena ilmu bela diri gingy yang masih dasar, ia lebih sering kalah. bulunya bertaburan, rontok dan pada akhirnya ekor gingy terluka.



23/02/2015: Sakit kena virus

Malam itu aku melihat Gingy tidak seperti biasanya. Mimik mukanya sangat memelas dan lemas. Ia berusaha tidur, di atas mobil seperti biasanya, tapi kali ini berbeda. Org yang suka melihatnya sehari-hari pasti tahu kalau GIngy lagi tidak beres



Gingy masih dalam masa perawatan minum obat lagi. Kali ini minum obatnya tidak terlalu teratur seperti dulu waktu sakit kena virus, karena gingy lebih merasa sehat, suka jalan2 seenaknya, pulang juga tidak mengenal waktu sehingga pengobatan tidak bisa menggunakan jam tertentu. Dia baru minum obat kalau sudah pulang ke rumah! Obatnya masih sama, amoxan, resep dari prof, menghabiskan sisa obat kemaren. Mengapa Gingy harus minum obat? Karena ekornya sakit, terluka di bagian dalamnya karena dicakar kucing lain ketika bertempur. Aku curiga, yang mencakar adalah Orenji, kucing oranye yang menjadi kekasih Blacky. Karena lagi sakit, Gingy jadi jarang mengangkat atau pun menggoyang2kan ekornya. ia hanya menggantungkan ekornya begitu saja tanpa melawan gravitasi bumi. jadi kasihan juga sama dirimu gin, yang punya nasib malang.

19/04/15

Gingy sudah menapak ke fase dewasa. Tampak lebih garang dengan lipatan lehernya, tapi gayanya masih kekanak2an. tidur sembarangan, seperti ini, tidur di lemari bufet kamar tamu. memangnya dia itu boneka hiasan?



29/04/15

Gingy punya sifat yang sangat berbeda dari paman Garfield. Ia sangat tidak betah berada di dalam kamar, sementara paman sangat betah. Bahkan ia langsung berjalan ke spot kamar yang ia sukai lalu memposisikan dirinya tidur di situ. Gingy harus dipaksa dan dikondisikan supaya mau tidur2an di ruang belajar. Setidaknya, ini yg aku lakukan, dengan memberinya selimut totol2



23/09/15

hidup Gingy semakin mengenaskan akhir2 ini. Setelah ditinggal Blaki pergi karena dibuang di pasar, ia menjadi penyendiri walaupun saat ini ia hidup bersama ketiga keponakannya, Chez, Jimpa dan Muffin. B- saat duduk diam, wajahnya terlihat tidak bersemangat dan tidak ada sinar mata yang hingar bingar lagi darinya seperti masa mudanya.



07/10/15

aku sedang menguji apakah Gingy masih betah duduk2 di dalam ruang televisi. ternyata beberapa kali dijepret, ia tidak menolak ataupun pindah


A- Kesukaan Gingy adalah duduk di dekat kipas angin.


A- Gayanya sangat khas, ia akan meletakkan salah satu kaki depannya (tangannya) di atas alas kipas angin dan duduk.



A- Gingy belajar analisis Jalur

02/01/16





Gingy duduk seperti kera. Tapi ini sebenarnya parno.. Maaf, tidak bermaksud begitu. Ini hanya merekam kebiasaannya yang unik. Ceritanya ia lagi mandi, biasanya karena gatel kepingin menjilat2 bagian belakang tubuhnya.

MUSIM KAWIN



1. Bulan Juni kemaren adalah bulan musim kawin bagi para kucing. Termasuk Gingy yang sudah sejak dari kecil mmengincar saudaranya sendiri yang cantik, Blaki.
2. Sudah 1 x cinta Gingy ditolak. Blaki lebih memilih orenji dan thompson, yang akirnya menjadi ayah Muffin dan ayah Chez, beserta 3 saudara perempuannya yang mix.
3. Kali ini Gingy tidak mau gagal. Kemanapun Blaki pergi, gingy selalu membuntuti, walaupun buntut Gingy tidak sepanjang buntut Blaki (tidak ada hubungannya ya?)
4. A- Ginjy tidak sekedar membuntuti dari jauh, tapi juga sampai jarak dekat, mencoba menggapai bagian belakang Blaki. Mungkin itu cara seekor kucing jantan untuk mengenali apakah pasangannya sudah siap untuk dinikahi
5. Dan akhirnya... Baamm! Begitu ada kesempatan, Gingy akan menyambar Blaki. Bahkan mereka tidak malu dilihat oleh anak2nya yg masih kecil, Justru anak2 kecil itulah yang malu, mereka segera menjauh.
6. Blaki hanya duduk tenang tidak melawan. Pasrah saja dia
7. Aih, ternyata baru ketahuan kalau Gingy yang masih belum berpengalaman melakukan proses "mating" dengan BLaki. Lihat saja posisi Blaki yang santai, ternyata ia duduk menyamping seperti mau menyusui..  





Nah, kalau foto ini adalah foto Blacky tiduran bersama dengan anak2nya yang berjumlah 5. apakah itu anak2 Gingy? Tidak semua, buktinya ada kulit bulu berwarna hitamnya. Pak Item juga menyumbangkan sedikit kontribusi sehingga warna hitam cukup mewarnai anak2 Blaki

No comments:

Post a Comment