Sunday, 12 April 2015

Mi cabe yang memedaskan hati


Malam ini mau kulineran di mana? Aku teringat oleh resto spesialis mie yang baru buka. Tempatnya lumayan representatif, tapi kami belum tahu harga nya seberapa terjangkau. Jadilah malam ini kami coba ke sana. Katanya sih enak, coba kita buktikan..

Pukul 7.30 kami disambut oleh security yang ramah, mem-valetkan mobil untuk diparkir di belakang resto, sedangkan kami semua diminta turun di loby restoran. Hmm, awal yang baik, disambut dengan hangat. Tapi ada satu poin minus, valetnya tidak disertai tanda terima mobil. kunci hanya diminta oleh security, kukira lalu diberi slip valet.. ternyata tidak. Kalau ada orang jahat ngaku2 punya mobil A, B, C.. bisa salah serah terima mobil.. bahaya

Pukul 7.35 kami masuk ruangan. Tidak disambut sama sekali oleh satu pun pelayan. masing2 sibuk dengan urusan order antar dan bayar. seolah2 kami tidak ada.. tidak seperti di resto pizza ternama, setiap masuk langsung disambut oleh penjaga pintu, berapa orang? jika memang tak ada meja kosong, maka akan dibuatkan reservation list, buat mengantri meja. Di sini semua serba tidak jelas, akhirnya kami putuskan ke kasir bergerombol, dikiranya membayar.. padahal mengantri tanya tempat kosong. Ide membuatkan antrian malah muncul dari aku. 'Tolong dibuatkan antrian order meja dong! supaya nggak sembarang orang ngaku atau rebutan dapat tempat kosong'. Baru akhirnya ada satu orang pelayan laki2 yang tanggap dan melayani kami dengan ramah. Ia menawarkan kami utk naik lantai 2, di situ katanya ada 1 meja kosong

Pukul 7.45 kami sampai di lantai 2. memang betul ada meja kosong, tapi saat itu sudah ada 1 orang laki2 yang mencoba menduduki satu kursi, untuk booking meja itu. Dia membawa rombongan orang agak banyak, sekitar 12 orang lah. rupanya ia mau merayakan ulang tahun. Karena kami diantar oleh pelayan, maka meja itu akhirnya untuk kami dan bpk2 itu terusir.. Setelah kami duduk, pelayan meninggalkan kami dengan menu.

Pukul 7.50, kami sudah memutuskan untuk mengorder. Pelayan itu tidak datang juga, akhirnya kuputuskan menulis sendiri ordernya dengan bolpenku sendiri dan kertas alas meja. Pemenuhan order cukup ramah. Tapi ia membuat kesalahan besar. Setelah mengambil order kami, ia tidak langsung lapor ke dapur tapi mengambil orderan bapak2 sebelah yang ber 12 orang tadi. Hmm.. aku sudah punya firasat buruk. Aduh, jangan2 kami harus mengantri lama karena selisih beberapa menit saja dengan rombongan besar itu

Pukul 8.10, pelayan datang ke meja kami menempelkan checker. Jam print menunjukkan pukul 20.04, tapi saat itu hp ku sudah jam 20.10. Aku coba baca checker nya.. OMG.. ternyata pelayan tidak mencatat order minuman kami! Untung masih dapat gratisan pangsit dan teh botol. Jadi muncul saja teh botol 3 biji tampa dipesan. Akhirnya aku harus pesan lagi, dan checker baru muncul pukul 20.20.

Pukul 8.23. seorang pelayan membawa makanan datang ke arah meja kami dan sebelah yang berombongan 12. 'Nasi goreng merah?' Spontan kami menjawab ya, karena memang itu pesanan kami, tapi rombongan itu juga menjawab ya, karena memang itu juga pesanan mereka. Bingunglah pelayan itu..'Mas, lihat nomor mejanya.. itu utk pesanan no meja mana?', saranku. Dia malah bingung nggak tau, lalu nasi itu malah diberikan pada rombongan sebelah. Ahh.. hatiku mulai panas. firasatku jadi kenyataan. ini pertanda buruk. kacauu.. pengalaman di phuket terulang kembali.. akhirnya pukul 8.23-8.35 pesanan bertubi2 ke rombongan sebelah yang padahal meja pun mereka belum genap.. sementara kami sudah duduk manis di meja selama hampir 1 jam, tapi satu pun makanan tidak datang

8.45, akhirnya aku melihat pelayan pr yang menerima order ku tadi. dengan dongkol kuhampiri dia dan aku agak marah2.. 'mbak, kayaknya tadi yg pesan duluan aku deh.. kok yg dilayani sebelah duluan?' Ia langsung minta maaf dan langsung melayani kami. tapi yang datang cuma sendok dan garpu.. ihh.. sedih, rasanya mau protes keras..

pukul 8.50 minuman kami mulai datang, hanya pesan 1 coca cola dan 1 jeruk nipis. dibawakan 2 coca cola, tapi aku menolak, karena memang hanya pesan 1. jeruk nipis panas tidak ada masalah. pelayan lain datang meminta maaf, menegaskan bahwa sekarang pesanan lagi diproses dan dipercepat. memang kelihatan sih, tiba2 meja sebelah langsung terhenti tidak dapat pesanan makanan lagi.. malah aku dengar pesanan masih belum lengkap.

pukul 8.55 akhirnya satu demi satu makanan kami datang. Alhamdulillah, akhirnya kami bisa makan puas, yang paling puas adalah mi cabe nya. enak banget. tapi kalah sama panasnya hati, bikin emosi. saking lamanya menunggu dan kelaparan, ve sampai habis 1 mangkok pangsit free dan 1 piring mi seafood. sebagai ganti rugi karena sudah kelamaan nunggu, para pelayan berusaha sebaik mungkin memenuhi permintaanku, tolong aku diberi free nya tambah ya.. dan betul mereka memang memberi kami 3 bungkus pangsit dan 2 pangsit utk di makan di resto. hitung2 sudah free 100rb sendiri kalo satu pangsit berharga 20rb. hatiku mulai luluh dan reda amarahku, aku mulai bisa senyum.

pukul 9.10, kami turun ke kasir dan melakukan pembayaran. papa yg membayar dan menggesek kartunya. aku dan ve hanya menunggu agak jauh dari kasir. wah, habisnya kok lumayan mahal ya.. memang pesanan mi cabe ku berharga premium, 36rb, seafood ve malah 54rb. Gila2an harganya. cukup sekali saja memesan itu. setelah struk diperiksa di mobil yang sudah berjalan 500 meter, barulah ve menyadari ada yang salah..' ma.. coca colanya kok di charge 2 gelas?' 

Arrgghh..@4#576&!!!*$%*(!!!.. ENOUGH.. 

Sudah cukup, benar2 bad bad day..!!! kapok aku makan di situ, walaupun mi cabenya enak tapi bikin hati panas dan penuh dendam.. mau komplain sudah sangat malas, nggak sepadan berhubungan dengan orang2 yg kurang profesional.. maaf ya..ini phuket jilid 2..














No comments:

Post a Comment