Saturday, 2 May 2015

Batu Pandaan Akhir 2014

Akhir tahun 2014 kemaren ditutup dengan rencana liburan yang sangat mendadak. Tidak kami rencanakan sama sekali. Kami berkunjung ke beberapa tempat, ini ceritanya

RUMAH SOSIS CABANG BANDUNG

ini yang ada di batu, depannya BNS. Gara2 penasaran sama yang di Bandung di PVJ, tapi sulit kesampaian karena ga punya waktu ke sana, jadilah kami pergi ke cabangnya. Semoga tidak beda2 jauh dengan induknya.



Saat itu mendung tebal. Alhamdulillah waktu kami tiba di rumah sosis, hujan belum turun, jadi kami bisa berjalan ke rumah2 warung yg kami kehendaki tanpa basah. begitu kami order sosis dan duduk, barulah hujan turun cukup deras. Alur perjalanan kami di rumah sosis begini,




Ada rumah sosis dan rumah baso. Karena judul utamanya rumah sosis, tentu signature dish nya adalah para sosis. Jadi rumah sosis adalah tujuan yang pertama. Ada orang jual sosis dan ikan2 dibakar di sana, di belakangnya ada supermarket yang menjual frozen sosis dengan beraneka macam rasa. aku hanya memesan ori sosis dan cheesy sosis bakar utk dimakan di meja, tidak membeli frozennya utk di-take away, karena kami masih pengen mampir2 ke banyak tempat dan baru pulang besok siang. 






Hujan turun cukup deras, memaksa kami terdiam duduk di rumah sosis. Sambil menunggu hujan, bergantian kami sholat di mushola yg kebetulan berada di sebelah rumah. Bisa dijangkau tanpa payung, walaupun sedikit harus melompat2i medan yang tidak rata.


Namun hujan kurang bersahabat, ditunggu kok tidak habis juga. Malah kesabaran kami yang mulai habis, pasalnya hari bertambah gelap dan rute Museum angkut juga harus dijalani, keburu tutup. Akhirnya nekad, kami pinjam payung ke petugas untuk pindah ke rumah baso. Belakangan kami baru tahu kalau payung itu memang disediakan untuk tamu..
Tapi payungnya kalah besar dengan derasnya hujan. Bajuku sedikit basah dan itu sudah membuat aku kedinginan. Jadilah kami memesan barang2 hangat; teh hangat yang murah (cuma 5000?), ternyata cuma sedikit. Untung bawa aqua sendiri dan baso hangat yang mahal (sampai 25000 per bowl). Tapi petugasnya promosi, isinya 10 pentols. Yah, pasti kebanyakan buatku. Maka aku mengakalinya dengan pinjam mangkok yang diisi dengan kuah dan bihun. Baksonya dibagi 2!, jadi murah deh, cuma 12.500an. Dan petugasnya mengabulkan permintaanku, alhamdulillah.. kejatuhan rejeki di tengah rintik hujan.. 







Kalau dragon sosis ini pilihan ve. Ia memang sosis mania. Padahal tadi sudah habis sosis bakar 2 tusuk, masih muat juga dengan sosis raksasa yg berukuran 80 cm panjangnya. Memang tdk dimakan sendiri, tapi juga tidak habis. Akhirnya dibungkus, tapi tidak awet. Besok paginya lenyap buat makan saat breakfast di hotel.



Ada bakso goreng juga. Tapi nggak special amat. sama dengan bakso bakar tusuk yg dijual di CF dekat rumah. Momentnya saja yg tak bisa ditukar



Tips: The sausage is better than baso. Datang ke rumah utama dulu, pesan dragon sosis. jangan dilewatkan karena itu signature dish nya. Sosis bakar no 2, biar nggak kekenyangan spt yg kami alami

MUSEUM ANGKUT BATU

Alat angkut darat, selain mobil2 kuno juga ada sepeda dan angkutan lain tanpa motor. Ada sado dengan kudanya, dan sepeda pengangkut kayu bakar, penjual bapao dan pengangkut labu






Ada zona museum pengangkutan air, yang kebanyakan adalah kapal dan perahu. Settingnya adalah pelabuhan. sayang sebagian besar adalah gambar dan sosok ibu2 nelayannya medeni.. tidak cantik sama sekali. Kalau foto bawah agak lumayan nyata. Aku kagum dengan gambar tongnya yang diangkat nelayan, bandingkan dengan tong asli yang di bawah. tidak terlalu beda kan?





Sampailah kami di Down Town. Ada banyak gedung dan keramaian. Patung, mobil dan gedungnya lucu-lucu. Suasana saat itu sangat mendukung. Alhamdulillah habis hujan, jadi hawa tidak begitu panas kering dan matahari tidak bersinar terik. Justru angin bertiup sejuk di kota Batu, membuatku sedikit kedinginan. Down town terlihat sangat basah and this is perfect! Alhamdulillah




Sosok pencuri sedang berlari diabadikan dalam bentuk patung. Lumayan nyata dan sangat persis dengan yang ada di film2 jaman dulu, saat mafia2 dan goodfather sedang ngetop. Lengkap juga dengan jeruji besinya, yang menjadi kurungan buat pencuri yang tertangkap polisi. Ada mobil polisinya juga di depan penjara




Di seberangnya terdapat Chicago snack bar. Di bawah tulisan itu memang benar-benar ada yang jual snack dan minuman. Aku tidak tergerak sama sekali untuk membelinya, padahal lumayan haus juga




Sebelum sampai di Chicago, kami mampir dulu ke oil station. POM Bensin nya kota, tapi cuma buat sepeda motor? Sempat bergaya juga menjadi petugas POM dengan praktek mengisi bensin di sepeda motor kuno itu.






Kami masuk ke istana BuckingHam. Ada apa di sana? 



Ternyata masih juga tentang alat-alat angkut. (namanya saja museum angkut). Yang pertama kami lihat saat masuk adalah bus tingkat berwarna merah yg sangat mencolok. Tapi itu tidak menarik perhatian kami. Yang seru malah kereta api dan lintasannya yg benar2 bisa dinaiki. Anak2 kecil berebut untuk naik secara gratis, berangkat dari stasiun, berputar sekali, dan turun di stasiun yg sama. Aku menawari ve untuk naik, tapi rupanya ia sudah teenager jadi menolak tawaranku. Malah aku dan papa yg masih kepengen naik.. Yangti sampai berkata, seandainya ada Ar ... keponakanku yang masih 3 tahun dan sangat menyukai thomas the train.. pasti ia akan minta naik kereta berkali2, padahal operatornya punya aturan, naik hanya boleh sekali saja per orang..




Mobilnya Scooby Doo pun turut mejeng di museum. Meskipun isinya cuma gambar.



Senja itu kami sedang beruntung, ada parade mobil2 bekas koleksi museum.



Setelah melihat parade, sampailah kami di zona hollywood dan amerika. Ada patung liberty di situ, tapi patungnya terlalu tinggi jadi tidak nyaman dijadikan lokasi berfoto. Di depan liberty ada patung firaun mesir. Wah, lokasinya sebenarnya tidak pas. Masa amerika berdampingan dengan mesir? Kelihatan sekali kalau memaksakan keberadaan zona di tengah lahan yang sempit



Perjalanan di museum diakhiri dengan hamparan pasar apung, lengkap dengan aneka rumah nusantara



Tips: Kunjungi museum ini setelah pukul 2 siang supaya tidak terlalu panas. Jangan lupa menjamak sholat dulu diawal dan makan siang, karena rutenya panjang. datang jam 2, bisa2 keluar jam 6 sore. Apalagi yg hobi foto2, bisa2 keluar jam 8 malam, tepat saat museum tutup.



Tahun 2016, kami ada kesempatan ke museum itu lagi, kali ini bersama rombongan teman2 kantor. Kami datang lebih pagi, malah tepatnya jam 12 siang baru masuk museum, pas panas2nya.



Ada sudut2 museum yang belum difoto 2 tahun yang lalu. Malah museum ini sudah sangat berkembang, makin banyak yang bisa dipandang. Contohnya kapal Titanic ini, dulu pas pertama ke Museum ini belum ada.


HOTEL S MALANG

Malamnya, kami menginap di hotel S, malang kota. Alhamdulillah, ini adalah rizki dari Allah yang dibagikan oleh sahabatku yang masih punya voucher hotel ini beberapa lembar, padahal expired per 31 Des. Semoga berkah..




Hotel terletak di kota malang, sebelahan dengan mall, sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari keramaian, termasuk berburu makan malam ke mall tsb, seperti yg kami lakukan. Sampai hotel, hari sudah cukup malam dan kami sangat lelah dengan jjs seharian tadi. Mau makan di hotel tidak mood dengan menu yg disajikan. Akhirnya kami turun ke mall mencari tempat makan. Pilihan kami jatuh pada HB.


RUMAH MAKAN S

terletak di Pandaan, arah ke Tretes. Rumah makan ini sudah sangat lama berdiri. langganan kami kalau lapar ketika pada perjalanan pulang. menu favorit kami adalah



1. Ayam goreng . Rasa dominan manis dan dagingnya sangat empuk. cuma pas terakhir ke sana ayamnya semakin kecil padahal harganya semakin tinggi. dan menurut yangti, ayamnya kurang matang/ kering



2.Tahu goreng. Tahunya saat panas enak digigit. Cara makannya dengan dicocol petis. Dulu petisnya enak banget/ Terakhir rasanya berubah dan kami kurang suka dengan yang baru ini. Maaf, lomboknya juga palsu (cabe2an) karena tidak pedas sama sekali.


No comments:

Post a Comment