Pesawat kami mendarat sekitar pukul 12 malam. Taksi yang kami tumpangi rupanya tidak paham betul letak hotel kami sehingga harus berputar2, menyebabkan kami sampai di kamar dan tidur dalam jangka waktu 2 jam! Padahal letaknya sangat dekat, bila dibandingkan dengan jarak airport bangalore dengan electronic city. Karena sampainya malam hari, kami tidak bisa melihat pemandangan hotel. Kami sudah terlalu capek. Kesan pertama hotel yang kami lihat adalah sangat spooky, tapi karena capek sekali dan aku sudah sangat mengantuk, dengan membaca bismillah, akhirnya aku tertidur. Pagi hari setelah matahari terbit, ternyata baru kelihatan hotelnya lumayan cantik, ada kolam renang dan ia terletak di tepi pantai yang terhampar dengan deburan ombak yang putih. Subhanallah, padahal malamnya kukira hotelnya seperti tempat berhantu. Hotel dibatasi dengan pohon2 kelapa. seolah2 ini adalah private beach nya. Di balik pohon kelapa ada gazebo, tempat pengunjung hotel untuk menikmati angin pantai. Tapi hari itu tidak ada yang duduk2 di gazebo.
Bangun tidur, mandi, lalu depart ke restoran untuk breakfast. Itu sudah SOP nya. Setelah mengenyangkan perut, baru seharian ini kami berencana city tour. Seperti biasa, menu favoritku kalau ber sarapan di hotel adalah white omelet. dan gambar berikutnya adalah menu pilihanku yang campur2 dengan rasa yang tidak jelas. ada nasi santan berbentuk jajaran genjang yang ternyata berasa yogurht. ada roti tawar goreng. pancake smooth, tahu? Kering tempe? Nggak tau namanya, asal ambil, yang penting halal.
City tour di Colombo dalam waktu yang sangat singkat menuntut kami meng-hire seorang tour guide local, lengkap dengan mobilnya yang bisa mengangkut kami bertiga. Cukup dengan membayar beberapa puluh USD, maka jadilah kami berkesempatan mengelilingi Colombo. Tujuan awal setelah mobil keluar dari hotel, pak S, Tour guide itu mengisi bahan bakar mobilnya di SPBU. Sudah pakai Oktan 92 loh, lebih canggih dari premium. Harganya di sana 162 SR per liter, yang kalau dikalkulasi sekitar Rp 16.000an. Pak S membeli 10 liter untuk mengantarkan kami keliling kota.
Setelah membeli bensin, pak S mengajak kita menyusuri Sungai dan akhirnya sampailah ke Harbour - B
Salah satu agenda penting yang Pak S sampaikan adalah, kita akan berkunjung ke 2 temple, satu adalah kuil penting untuk orang Hindu, sedangkan yang kedua adalah kuil penting untuk orang Budha
Mayoritas orang Sri lanka memang beragama Budha atau Hindu. Muslim juga ada, tapi minoritas.
A - Ini adalah foto kuil Sri Kailawasanathar Swami Devasthanam. Panjang sekali namanya, aku bisa menulis namanya karena bertanya sama eyang Google. Setidaknya menyamakan fotoku dengan image yang beliau punya. Semoga namanya tidak salah. Yang jelas, ini adalah kuil Hindu tertua di COlombo untuk Dewa Siwa dan Ganesha
A - tujuan berikutnya adalah menuju ke temple yang lain. Namanya Gangaramaya Temple (?). Kalau ini adalah kuil BUdha yang cukup penting di COlombo. foto-foto berikut adalah hasil jepretan kami atas benda2 yang ada di temple. Pak S memang mengantar kami dan menjelaskan semuanya. tapi aku tidak mencatat, sehingga waktu menulis blog ini sudah lupa semua..
Kami datang pada pagi setengah siang hari. Pada saat itu terlihat Temple sangat ramai.
Pak S kemudian menjelaskan, kenapa kok situasi sedang ramai, ini karena pada pagi hari, ada banyak anak mudah yang sedang menuntut ilmu di sini.
Mereka pakai baju putih2 berbaris berjalan dari ruang yang satu ke ruang yang lain. Mungkin ini bisa dianalogikan seperti kegiatan sekolah minggu/ pesantren dan pengajiannya.
Anak-anak mudah itu ibaratnya adalah remaja masjid, yaitu anak2 mudah yang sangat aktif di rumah peribadatan ini
Yah, mungkin seperti kegiatan pondok pesantren begitulah. tinggal durasi kegiatannya yang bermacam2, ada yang sehari, satu jam maupun satu bulan.
Orang bilang, temple ini sebenarnya tidak sekedar kuil, tapi juga musem budaya karena di dalamnya banyak sekali benda2 yang berhubungan dengan Sang Budha dan kegiatan peribadatannya
Di dalamnya juga ada tentang Sri Lanka History. Patung yang mengesankan adalah Gajah dan gading2nya yang ukurannya raksasa.
A - Ada stupa di 2 foto ini. Mengingatkanku pada Borobudur. Bentuknya sama. aku jadi ingat kalau Ve malah belum pernah ke Borobudur sama sekali. Lalu ada stupa besarnya yang berwarna putih.
B- Tidak ketinggalan, setiap kali aku travelling ke mana pun aku akan selalu mencari kucing yang bisa difoto, termasuk satu kucing ini yang sedang bersantai di depan pintu gerbang temple.
mungkin dia seekor kucing jantan, kalau melihat bentuk kepalanya.
sayang aku tak ada waktu untuk memegang dan bermain2 dengannya.
keadaannya sangat bersih dan terawat, mengingatkanku pada paman garfield
Pasti dia dalam keadaan kenyang, karena saat itu ia sedang bersantai memandangi orang-orang yang berlalu lalang masuk keluar di gerbang utama kuil
Si Kucing memilih tempat yang tepat, yaitu di bawah patung. di terik panas matahari, ia masih mendapatkan lantai yang teduh, tidak panas.
A-Town Hall Colombo adalah tujuan berikutnya. ini adalah markas besar walikota. dibangun di depan Vihara Mahavedi Park. Kabarnya ini berdiri sejak tahun 1920an, mulanya sebagai tempat pertemuan2 karena ada ruang ball room yang luas
A-Nelum Pokuna Theater. tempat atau pusat penyelenggaraan seni di Colombo. di sekitarnya adalah kawasan elit, banyak hotel bintang 5 di sekitar tempat itu.
A - Kalau ini adalah bentuk tuk-tuk Sri Lanka, agak mirip dengan india, cuma beda warna. India Hijau Kuning, ini merah. mirip seperti Helicak yang zaman dulu masih sering dijumpai. Untuk mengenang tuk2, aku beli suvenir tempelan kulkas berbentuk tuk tuk.
A - Gedung merah ini sangat menarik, namanya Cargill Building.
A-Independence memorial hall. ini adalah monumen nasional di Sri Lanka yang dibangun untuk memperingati kemerdekaan Sri Lanka dari pemerintahan Inggris
A- BMICH (Bandaranaike Memorial International COnference Hall.) sebuah convention center yang terletak di tengah kota. ini merupakan hadiah dari pemerintah CHina
Khan Clock Tower
B - siang hari yang panas, temanku E merasa pusing sekali kepalanya setelah berfoto di city hall di bawah terik panas matahari. akhirnya pak S mengantarkan kami meneguk minuman hangat untuk meredakan sakit dengan berhenti di sebuah cafe di tengah kota bernama Barista. Mungkin karena hari itu hari minggu siang, suasananya sangat sepi. di sebelah kanan adalah gedung tempat cafe kecil itu, lengkap dengan toko souvenirnya. di sebelah kiri ada sebuah museum angkut, ala Batu Malang, tapi satu tema, yaitu alat angkut berupa gerobak dan kereta.
Hari itu aku sungguh2 beruntung, museum kereta itu sebenarnya tidak pernah dibuka untuk umum, orang tidak boleh masuk. hanya boleh melihat dari luar. lihat salah satu fotoku, mula2 aku mengambil gambar kereta dari balik kaca (yang gambar sapi). karena pak satpam bilang, it's a restricted area..
Tapi beberapa menit kemudian pak satpam memanggilku dan memberiku hadiah keberuntungan, you are lucky, you can enter now.. karena saat itu adalah cleaning time!
Ibu2 sepuh dari india berbondong2 membawa sapu satu per satu masuk ke gedung, pintu di buka dan mereka mulai menyapu. aku hanya memoto2 mereka dan mereka sangat suka difoto. sebagai tanda terima kasih, aku juga memoto pak satpam yang ramah. tapi tidak kuupload fotonya ya.
Belum puas aku berkeliling, aku juga bermain di toko souvenir, tapi tidak untuk membeli barang2 atau oleh2 karena sebelumnya kami sudah ke toko souvenir A yang barangnya berharga jauh lebih murah. yang aku lakukan adalah tetap foto2, dan aku paling suka berfoto2 dengan patung2 lilin semacam diorama dan museum. contohnya adalah A - seorang bapak yang sedang sibuk membuat barang dari kuningan
Puas berkeliling, aku menjadi haus. akhirnya aku bergabung dengan teman2 yang sudah sejak lama duduk di kafe kelelahan. aku pesan segelas coklat panas dan rasanya mantap walaupun itu adalah paket basic, cuma aku lupa harganya persisnya berapa, yah kalau dikurskan ke Rp kira2 Rp 50,000,-. not bad, sama saja dengan harga starbuck di Indo.
B- Tujuan terakhir sebelum early dinner adalah ke pantai. namun hari masih terlalu siang, matahari masih tinggi. yah, kira2 masih jam 2an. Tidak enak buat ke pantai sebenarnya karena pantai itu menghadap barat.
di sepanjang tepi pantai terdapat warung2 penjual jajanan dan minuman. Bapak yang difoto itu bisa juga bahasa indonesia sedikit2, katanya ia masih keturunan melayu, yang sudah lama tinggal di Colombo
ini adalah tampak tepian pantai. dari jalan kota yang lebih tinggi dari bibir pantainya, jika anda ingin bermain ombak,maka harus menuruni tangga ini.
Tujuan terakhir sebelum masuk bandara, kami ingin makan malam dengan makanan yang super special mengenyangkan, setelah tadi siang hanya mengambil snack di kedai kopi.. Jadilan guide kami mengantarkan ke resto halal di kota, Al Maas..sebelumnya ia masih sempat menunjukkan beberapa gedung di kota Colombo
A- ini adalah menu ikan bakar, buraba. Padahal ikannya adalah ikan bubara. Beda nama, tapi rasa cukup lumayan, walaupun keras. Ini terasa sangat cukup spesial setelah 3 hari diterpa kari dan santan versi india
A- resto ini rupanya juga menjual aneka jajanan. Disusun sangat cantik dan menarik pada rak bening yang tampak pada jalan resto paling depan. Sayang tujuan utama kami adalah makan besar, sehingga tidak sempat melirik snack2 ini.
A- Ini adalah jus tomat yang aku pesan. Selain mendapatkan free drink berupa air putih, untuk memuaskan kondisi kami yang lagi kehausan maka kami juga memesan segelas minuman lain yang berwarna..
A- Ini adalah menu2 ikan yang kami pesan. basic meal nya sebenarnya adalah chinese food, tapi karena yang masak adalah orang2 versi india dan srilanka maka bumbunya cukup kental. tapi kami sudah lumayan puas karena bisa merasakan asam manis saus yang non santan..
A- Ladu adalah sejenis jajan kecil berbentuk bulat. kata temanku, ini adalah makanan yang disukai tokoh Bima dalam serial Mahabarata. Karena penasaran, maka kami membelinya 1 biji
Menu selengkapnya resto Al Maas:
Kami lagi bosan banget sama chicken. Maklum, sudah diterpa masakan ayam selama 3 hari di India. Maka menu halaman ayam ini kami lewati
Untuk masakan ikan, kami memesan khusus pada outlet barbeque nya, sehingga tidak ada dalam halaman ini
Ada satu menu sayur yang sangat spesial bagi kami. Kankung dengan bumbu red chilli.. mengingatkan pada kankung belacan. Masakan yang dihidangkan ternyata tidak mengecewakan dan tumis kankungnya memang enak, istimewa sejauh ini, bisa mewakili rasa masakan Indo yang sudah sangat dirindukan
Hari itu kami sudah sangat lelah berputar2 kota. selain tadi siang kita juga salah strategi, berfoto2 di tengah terik panas matahari, membuat kepala menjadi pening dan memang perjalanan diseting tidak ada makan siang, melainkan makan sore, merangkap siang dan malam. Tapi pada dini hari kita mendapatkan supper di pesawat SQ yg kami tumpangi. Untuk minumnya, lengkap sudah jika kami kombinasikan dengan fresh juice, aku memilih buah tomat.
Perjalanan kami berakhir pada malam hari. Sore-sore sekitar pukul 5 kami sudah bersiap di bandara, menunggu masuk ke pesawat yang mengantarkan kami pulang dengan transit ke Sgp terlebih dahulu.
A- foto-foto suasana di bandara Colombo. Bandaranya bersih, meskipun bangunannya termasuk bernuansa lama. mungkin perlu lebih dimodernkan lagi seperti punya Bangalore yang kelihatan jadi lebih megah. Tapi di sini hebatnya ada prayer room (mushola), dibandingkan dengan di Bangalore, (maaf) kami harus sholat dibalik outlet warung kopi yang didirikan secara non permanen di lobby utama..
No comments:
Post a Comment