Tinggal Dua Kucing lagi yang tersisa di rumah, FLuffy and Milo. Mereka baik-baik saja sejauh ini. Tapi wabah virus kucing itu tentu tidak akan merelakan mereka untuk sehat. Benar saja, akhir2 ini Fluffy terlihat mulai lesu. Tidak mau makan. Gejalanya mirip seperti Cosmo. Aku sudah tidak tahan lagi. Mesti mengambil tindakan. Yang paling kasihan adalah Milo. Dia sudah hamil tua. Perutnya buncit banget dan kepalanya makin terlihat kecil. Sepertinya dia gemuk karena perutnya, tapi sebenarnya kucing itu sangat kurus karena tidak doyan makan. Karena makin kasihan melihat mereka, akhirnya kutekadkan untuk membawa mereka ke vet. Alhamdulillah, Yangti punya kenalan drh. Kami janjian untuk ke rumah nya pada hari minggu sore.
Itu pun proses yang tidak mudah. Sore itu hari agak mendung, hujan sudah mulai menetes gerimis. Mulanya aku mengira papa mau mengantarkan kami ke drh. Susah juga membawa dua kucing pergi dengan mobil hanya bersama ve. Aku pegang supir, ve harus mengendalikan 2 kucing di mobil. Sepertinya impossible. Papa ternyata punya syarat sendiri. Kucing2 itu sebaiknya ditaruh di dalam kardus, diisolasi, diberi lubang pernapasan. Lalu kardusnya ditaruh di box belakang pick up, dan kita ke dokter naik pick up. Papa nggak mau satu ruangan dengan kucing di mobil tertutup ber AC. Yahh, papa kenapa syaratnya berat betul? Aku nggak bisa menyanggupi syaratmu, pa. Maaf, aku pilih pergi sendiri sama ve, daripada harus mengikuti syaratmu. Karena aku yakin kucing2 itu justru malah hilang di jalan karena mereka bisa lepas dari kardus dan melompat ke jalan dengan mudahnya. apalagi hari sedang hujan gerimis, yang sewaktu2 bisa berubah menjadi deras. Aku sudah desperate.. tdk bisa lagi mengharapkan papa. Alhamdulillah yangti kok mau mengantarkan kami. Aku jadi lega. Dan akhirnya kami mempersiapkan perjalanan bersama 2 kucing menuju rumah drh ...
No comments:
Post a Comment