Tuesday, 31 December 2013

Pertarungan Yang Sengit

Thom ternyata benar-benar serius ingin menorehkan hatinya kepada milo. Tapi dalam beberapa hari ini dia mulai mengetahui kalau usahanya bakalan tidak mudah. Setiap kali dia ingin mendekat, Milo selalu menjauh. dalam kondisi Normal saja, kucing juga tidak mau terlihat murahan. Agak jual mahal juga si Milo, apalagi dia merasa cantik dengan posturnya yang sempurna. Tapi Thom merasa terganggu dengan kehadiran saudara Milo, Fluffy.. yang selalu mengawal di sampingnya. 'Sepertinya dia harus disingkirkan!', mungkin itu bahasa filmnya. Dan puncaknya terjadi pada malam itu...
Sekitar pukul 9-10 malam tanggal 6 Desember 2013, saat kami bersiap2 untuk tidur, terdengar suara pertarungan kucing yang sangat sengit. Siapa yang bertarung? Ternyata Thom dan Fluffy. Pemenangnya sudah bisa ditebak, tentu yang bertubuh lebih besar, dewasa dan berpengalaman. Fluffy terlihat ketakutan sekali, cemas dan stress. Khawatir terjadi macam2, aku dan ve mencoba memisah mereka. Kami memilih menunda tidur dan melihat sekeliling rumah terlebih dulu. Begitu ve membuka pintu kamar kami, seketika itu juga secepat kilat seekor kucing putih kecil lari melesat masuk ke kamar. Ahh.. Fluffy! Tidak pernah aku melihat dia secemas itu. Napasnya tersengal2, matanya bulat hitam penuh, tidak terlihat tepinya sama sekali. Seandainya fluffy berekor panjang, mungkin ekornya sudah disembunyikan ke bawah, gemetar atau malah mengembang seperti gosokan botol. Tapi ekor Fluffy cuma secuwil, 1 cm pun tak ada. Jadi aku tidak bisa menebak seperti apa perasaannya saat itu. Aku hanya bisa melihat dari matanya yang sangat bulat. Itu tanda kecemasan dan waspada. Lalu aku melihat kondisi tubuh dan kakinya. Ya Allah, ternyata kaki kiri depannya terluka dan sedikit berdarah. Setiap kali Fluffly melangkah, dia akan meninggalkan jejak darah merah di lantai. Tapi itu tidak masalah, bisa dibersihkan dengan tissu.
Aku dan ve berusaha menenangkan Fluffy. Puss, puss.. tenang, nggak usah kuatir. Belaian demi belaian kami berikan. Cuma, hari semakin malam dan besok ve sekolah. Jadi akhirnya kami mengeluarkan Fluffy dari ruangan. 'kamu bersembunyi saja ya sayang', pesan kami. Ve malah mempunyai firasat buruk 'jangan2 ini sentuhan terakhir kita kepada Fluffy ya ma?'. Waduh, aku tambah sedih. Tapi aku tetap mengeluarkan fluffy dari ruangan.
Setelah flufy berada diluar kamar, dia memang mencari tempat tersembunyi di garasi. Tepatnya di bawah mobil. Tapi dasar Thom yang sudah ibaratnya seperti penyihir yang sangat mahir, maka keberadaan flufy di manapun akan selalu tercium olehnya dan benar saja, selang 10 menit kemudian terjadi lagi pertarungan. Ve sudah tidur. Aku belum, bagaimana pun juga hatiku juga berkecamuk memikirkan flufy di luar yang sangat ketakutan. akhirnya aku putuskan untuk menyelamatkan kembali flufy dengan membiarkannya tidur di ruang tamu untuk malam itu. Aku kembali keluar dari kamar tidur menengok flufy dan keadaan di luar. Tapi rupanya tidak menjumpai satu pun di antara mereka. Dan aku terlambat. Saking takutnya, flufy mungkin berlari sekencang2nya keluar rumah lewat atap rumah. Karena dia masih kucing kecil yang berumur 8 bulan dan tidak pernah keluar rumah, maka ia pun tersesat dan lupa jalan pulang. Siangnya setelah pulang sekolah, ve browsing info di internet bahwa kucing kecil yang hilang tidak akan mungkin pulang sendiri ke rumahnya. Kita harus aktif mencarinya di sekitar rumah, bila perlu memasang iklan kehilangan kucing. Sudah sangat desperate deh akhirnya.. Aku dan papa juga sudah mencari berkeliling sampai ke gang belakang tapi tidak menemukan flufy juga. Yah.. flufy hilang.. semoga saja dia hilang diambil orang yang baik, yang mau memeliharanya. tubuh Flufy putih bersih dan terawat, jadi orang yang menemukannya pasti akan langsung jatuh cinta untuk merawatnya. Amin..

No comments:

Post a Comment