Jimpa telah menjadi ibu. Anak2nya telah mulai tumbuh. Dua ekor yang menggemaskan, nyaris kembar
17 November 2015, terdengar suara meongan kecil di sebelah kamar. Seperti suara anak kucing? Ternyata suara itu datangnya dari lemari mesin dan peralatan papa. Itu adalah suara anak kucing, anak Jimpa yang berjumlah dua ekor
Warnanya sama persis dengan mama Jimpa, kuning dan putih. Hanya saja anak2 itu lebih kotor dibandingkan mama Jimpa saat masih kecil. Waktu itu mama Blaki rajin sekali memandikan anak2nya, sehingga anak2nya terlihat lebih bersih. Jimpa rupanya ibu yang pemalas.
Dua anak ini masih misterius, aku belum tahu mereka berjenis kelamin apa. Mungkin apa karena aku kurang ahli melihat dan menganalisisnya. Tanpa memandang jenis kelamin, aku menamakan mereka Pickle dan Pancake. Karena kembar, ve minta aku harus memberi nama mereka dengan satu tema. Makanan atau detektif semua, tidak boleh campur.
Chez sedang berusaha bersenang2 dengan Jimpa. Tapi kelihatannya tidak berhasil. Itu adalah percobaan yang pertama dan Chez juga belum pengalaman. Jimpa malah sudah menolak duluan, tidak mau bermain dengan Chez. Makanya anak2 Jimpa tidak ada yang berwarna hitam
Nah, Lihat ini adalah moment kebersamaan Jiimpa dan anak2nya, Pickle dan Pancake. Mereka berdua fotokopi ibunya, hanya berwarna kuning dan putih. Pamannya yang bermotif catur tidak berhasil menyumbangkan warnanya ke gen anak2 kecil itu
Jimpa sangat melindungi anak2nya. Malam hari saat anak2nya haus, ia dengan setia melayani memberikan minum ASI dan bahkan rela ditumpuki oleh pickel perutnya karena anaknya sangat manja.
Selamat tahun baru 2016. Foto ini diambil tepat pagi hari pertama di tgl o1-01-2016. Muffin seolah2 masih tidak nyenyak tidurnya tadi malam karena bising oleh suara petasan
Para kucing, yang tinggal bertiga yaitu Muffin, Chez dan Jimpa tidak bisa menikmati malam tahun baru 2016. Ini adalah malam terburuk mereka. Kemaren malam memang suara petasan bergantian meledak dinyalakan orang utk merayakan tahun baru. Tapi bagi para kucing itu adalah nightmare, mereka malah ketakutan mendengar suara petasan dan berlarian ke bawah mobil untuk berlindung
sampai matahari terbitpun chez masih sering mendongakkan kepalanya ke arah langit untuk melihat apakah petasan itu masih sering meledak atau tidak? Tidak disangka itu adalah malam tahun baru pertama dan terakhir untuk jimpa dan muffin
Sampai akhirnya tanggal 19 Januari 2016, itu adalah hari berkabung nasional para kucing. Jimpa meninggal dunia 18 Januari dan dimakamkan di halaman belakang rumah hari berikutnya. H yang menanamkan tubuh mayat jimpa di dekat pohon palem ceria, tempat 5 kucing lucu yang tidur bersama kala kecil. Anak Jimpa, satu ekor ditemukan menyusul meninggal, Pickel seolah2 tahu di mana ibunya sehingga ia memilih meregang nyawa di dekat makam ibunya. Benar2 kisah sedih..
Tanggal 18 Januari, H-1 pemakaman, Jimpa menghilang, tidak bisa ditemukan. Aku sudah curiga, kemungkinan besar JImpa sudah mati. Dan ternyata benar, aku menemukan tempat kematian Jimpa saat pagi hari menjelang berangkat bekerja. Ia memilih mati di bawah pick up L300 papa. Saat sakaratul maut, saudara Jimpa yaitu si Muffin malah menunggui di sampingnya. Benar2 kakak yang baik hati dan penyayang.
1-2 hari sebelumnya kejadian ini diawali dengan hilangnya jimpa yang tidak seperti biasanya. Sudah seharian kok tidak kelihatan pulang ke rumah, padahal anak2 kucing sudah kelaparan minta susu. Dicari2 ternyata Jimpa sembunyi dibalik batu dan semak di pojokan rumah. Wah, ini tanda2 kucing mau mati, mencari tempat yg sangat tersembunyi untuk berdiam diri.
Chez sakit. Gingy juga sedih. Jimpa telah tiada. Benar2 membuat dua lelaki ini shock.
Chez mungkin merasa kedinginan. Ia tidak menolak ketika kuberi selimut. Bahkan ia tetap tidur atau duduk menyusui. Gingy didekat Chez tampak tidak bergairah. Ia duduk mematung
Ceritanya, Gingy sedang menjenguk Chez yang sakit. Sakit flu, demam nggak jelas. Chez tampak tidak bergairah. Mungkin ketularan Jimpa yang terkena virus sampai meninggal dunia, tidak tertolong.
No comments:
Post a Comment