Tuesday 31 December 2013

Pertarungan Yang Sengit

Thom ternyata benar-benar serius ingin menorehkan hatinya kepada milo. Tapi dalam beberapa hari ini dia mulai mengetahui kalau usahanya bakalan tidak mudah. Setiap kali dia ingin mendekat, Milo selalu menjauh. dalam kondisi Normal saja, kucing juga tidak mau terlihat murahan. Agak jual mahal juga si Milo, apalagi dia merasa cantik dengan posturnya yang sempurna. Tapi Thom merasa terganggu dengan kehadiran saudara Milo, Fluffy.. yang selalu mengawal di sampingnya. 'Sepertinya dia harus disingkirkan!', mungkin itu bahasa filmnya. Dan puncaknya terjadi pada malam itu...
Sekitar pukul 9-10 malam tanggal 6 Desember 2013, saat kami bersiap2 untuk tidur, terdengar suara pertarungan kucing yang sangat sengit. Siapa yang bertarung? Ternyata Thom dan Fluffy. Pemenangnya sudah bisa ditebak, tentu yang bertubuh lebih besar, dewasa dan berpengalaman. Fluffy terlihat ketakutan sekali, cemas dan stress. Khawatir terjadi macam2, aku dan ve mencoba memisah mereka. Kami memilih menunda tidur dan melihat sekeliling rumah terlebih dulu. Begitu ve membuka pintu kamar kami, seketika itu juga secepat kilat seekor kucing putih kecil lari melesat masuk ke kamar. Ahh.. Fluffy! Tidak pernah aku melihat dia secemas itu. Napasnya tersengal2, matanya bulat hitam penuh, tidak terlihat tepinya sama sekali. Seandainya fluffy berekor panjang, mungkin ekornya sudah disembunyikan ke bawah, gemetar atau malah mengembang seperti gosokan botol. Tapi ekor Fluffy cuma secuwil, 1 cm pun tak ada. Jadi aku tidak bisa menebak seperti apa perasaannya saat itu. Aku hanya bisa melihat dari matanya yang sangat bulat. Itu tanda kecemasan dan waspada. Lalu aku melihat kondisi tubuh dan kakinya. Ya Allah, ternyata kaki kiri depannya terluka dan sedikit berdarah. Setiap kali Fluffly melangkah, dia akan meninggalkan jejak darah merah di lantai. Tapi itu tidak masalah, bisa dibersihkan dengan tissu.
Aku dan ve berusaha menenangkan Fluffy. Puss, puss.. tenang, nggak usah kuatir. Belaian demi belaian kami berikan. Cuma, hari semakin malam dan besok ve sekolah. Jadi akhirnya kami mengeluarkan Fluffy dari ruangan. 'kamu bersembunyi saja ya sayang', pesan kami. Ve malah mempunyai firasat buruk 'jangan2 ini sentuhan terakhir kita kepada Fluffy ya ma?'. Waduh, aku tambah sedih. Tapi aku tetap mengeluarkan fluffy dari ruangan.
Setelah flufy berada diluar kamar, dia memang mencari tempat tersembunyi di garasi. Tepatnya di bawah mobil. Tapi dasar Thom yang sudah ibaratnya seperti penyihir yang sangat mahir, maka keberadaan flufy di manapun akan selalu tercium olehnya dan benar saja, selang 10 menit kemudian terjadi lagi pertarungan. Ve sudah tidur. Aku belum, bagaimana pun juga hatiku juga berkecamuk memikirkan flufy di luar yang sangat ketakutan. akhirnya aku putuskan untuk menyelamatkan kembali flufy dengan membiarkannya tidur di ruang tamu untuk malam itu. Aku kembali keluar dari kamar tidur menengok flufy dan keadaan di luar. Tapi rupanya tidak menjumpai satu pun di antara mereka. Dan aku terlambat. Saking takutnya, flufy mungkin berlari sekencang2nya keluar rumah lewat atap rumah. Karena dia masih kucing kecil yang berumur 8 bulan dan tidak pernah keluar rumah, maka ia pun tersesat dan lupa jalan pulang. Siangnya setelah pulang sekolah, ve browsing info di internet bahwa kucing kecil yang hilang tidak akan mungkin pulang sendiri ke rumahnya. Kita harus aktif mencarinya di sekitar rumah, bila perlu memasang iklan kehilangan kucing. Sudah sangat desperate deh akhirnya.. Aku dan papa juga sudah mencari berkeliling sampai ke gang belakang tapi tidak menemukan flufy juga. Yah.. flufy hilang.. semoga saja dia hilang diambil orang yang baik, yang mau memeliharanya. tubuh Flufy putih bersih dan terawat, jadi orang yang menemukannya pasti akan langsung jatuh cinta untuk merawatnya. Amin..

Kedatangan Thompson

Pagi itu, sekitar pukul 9.. terlihat seekor kucing lelaki dewasa berpostur cukup menarik, wajahnya tampan rupawan, warna black n white, bersih, cerah dan ternyata berkumis hitam. Karena kumisnya yang tebal, maka muncullah nama yang tepat buatnya, Thompson. Sebenarnya aku tidak memperdulikan apakah dengan atau tanpa "p", seperti di film tintin, toh kalau dieja juga tetap berbunyi tomson. Thom, begitu saja aku menulisnya, supaya lebih cepat, terlihat menuruni tangga loteng belakang rumah dengan perlahan. Dengan langkah perlahan, suara meongannya tetap mantap, bahkan melengking "enghrrawsh..enghcrawhh.." Jelek banget sih suaranya? Uniknya, kucing ini sangat mudah akrab dengan siapapun. Biasanya kucing jalanan yang baru pertama masuk ke rumah cenderung malu2 kucing, tapi ini justru malu2in atau nggak tau malu. Dielus, dipegang dan dibuat mainan ekornya pun nggak protes. Thom memang jagoan menaklukkan hati manusia. Apa tujuannya masuk ke rumahku?

Ternyata dia hendak menarik perhatian Milo untuk ditaklukkan hatinya. UPayanya berhasil, berkat meongannya yang unik, Milo dan Fluffy yang saat itu sedang tidur2an di ruang tengah sontak keluar ruangan dan menghampiri Thom. Karena ada aku di situ, Thom pura2 takut dan kembali naik ke loteng. Kali ini Milo waspada, menghentikan langkahnya. Fluffy dan Milo tetap mengejar Thom sampai ke atas, mencari tahu, siapa sebenarnya Thom. Ternyata itu adalah awal petaka bagi dirinya..



Hari demi hari, Thom selalu berkunjung ke rumah. Setelah Fluffy berhasil disingkirkan dengan tragis, ia semakin merasa memiliki Milo dan bertindak seolah2 ia adalah kucing rumahan. Berani masuk ke ruang makan, ruang TV, ruang Tamu. Seolah2 dia berada di rumah sendiri!




Matanya bersinar: menyihir Milo untuk takluk padanya




Thursday 19 December 2013

Mereka Menikah

Today is a big day. Mama milo bisa melupakan kesedihannya karena kehilangan anak-anaknya karena kakaknya, Fluffy mengajaknya menikah. Yah, karena tersisa 2 ekor kucing di rumah, fluffy yang sudah terlanjur akrab dengan adiknya, jadi mengajak menikah. penawaran Fluffy yang seolah masih seperti pemuda yang tampan tentu saja tidak ditolak Milo. 
Mereka semakin akrab, tidur pun bersama. Sempat suatu saat kujumpai mereka tidur dengan posisi yang sangat unik, Yin and Yang. Lokasinya pun tidak tanggung2, di tepi jalan dan di depan pintu yang sering kulalui. Apa ndak takut disandung orang atau terganggu? Justru sebaliknya mereka cuek bebek, tetap tertidur seperti di foto.
Dan kebahagiaan pernikahan mereka pun bertambah lengkap, karena akhirnya mereka pergi berbulan madu di resto pendopo belakang rumah. di foto terlihat wajah mereka sangat puas dan saling mencintai. Semoga mereka menghasilkan anak2 yang lucu, walaupun warna ayah ibunya sama, kuning dan putih.. semoga anaknya tidak berwarna terlalu sama.

Sweet Honeymoon 


Yin and Yang 

Pernikahan yang bahagia 


Selamanya bersama



Wednesday 4 December 2013

Gantungan Kunci Kain Flanel

'Sepertinya kita harus ke toko galak lagi ve'. Aku memberitahu ve utk segera bersiap-siap ikut pergi. Mengapa harus ke toko galak? Kalau ke toko R beli kain flanel saja sih ada, tapi tambah klenik2 kecil2 bahan craft yang lain aku nggak yakin kalau dia jual. Jadi 2 kali pergi, mending sekalian ke toko galak. Penjualnya memang galak, tapi barangnya lengkap kap. Yah, mau gimana lagi, tdk ada pilihan lain.
Malam itu ve perlu 2 warna kain flanel utk membuat gantungan kunci, tugas keputrian minggu ini. ve pilih putih dan coklat krem. Ia ingin membuat bentuk kepala kucing, menggambarkan kucingnya seperti fluffy dan milo. imajinasinya bagus sih, tapi ketrampilannya menjahit masih di tingkat sangat dasar, jadi aku sedikit memberi bantuan padanya.

Bahan
Kain flanel
gunting
benang sulam n jarum
manik2
lem
kapas
gantungan kunci

cara
1. membuat pola bentuk yang diinginkan dengan bantuan spidol
2. bekerja sesuai dengan bentuk, pasang kuping kucing, mulut, gambar mata dan kumisnya
3. jahit dengan tusuk feston
4. pasang dan jahit gantungan kuncinya

hasilnya:

Well done!!

Tuesday 3 December 2013

Mama Milo sedih

Tanggal 20 November 2013 adalah hari bersejarah buat Milo. Kucing betina muda, yang baru berumur 7 bulan itu akhirnya melahirkan anak2nya. Jumlahnya  3 biji, dengan warna2 cantik, kuning nyaris coklat karena ayahnya seekor kucing blirik coklat dan ibunya berwarna blirik sembur mix orange yang konon keturunan kucing angora, sedangkan kakeknya adalah kucing coklat siam. Tak disangka, jika ditarik mundur, usia kehamilan kucing kan 65 hari, artinya Milo telah hamil sejak berumur 5 bulan. Wow.. rekor di dunia kucing kah? Mungkin ini karena wajah dan bentuk body Milo yang very pretty. Ibaratnya kalau Milo itu orang, dia secantik Marylin Monroe, atau artis ngetop zaman sekarang.
Sayang.. anak2 milo yang belum sempat kuberi nama itu hanya hidup sehari. Sebenarnya mereka tidak lahir di tempat yang salah. Lemari komputer itu hanya berisi kabel2 yang tidak terpakai lagi. Bandingkan dengan Mama leon yang memilih untuk melahirkan di kardus sempit, panas dan sesak pula dipenuhi 4 ekor anak2nya. Sedangkan mama Milo di lemari komputer masih bisa bergerak2. Itu tidak seberapa dibandingkan dengan perjuangan mama leon, yang patut dijadikan pelajaran buat anak2nya. 
Sedangkan milo muda yang baru pertama hamil, mungkin karena belum pengalaman mengurus anak, akhirnya satu demi satu anak2 itu mati. Kasihan.. Faktor apa pula yang jelas2 menyebabkan kematiannya? Dugaanku bisa saja salah, itu kan versi manusia. Tentunya seekor kucing juga punya naluri  ibu kucing.. yang mestinya tahu cara mengurus anak atau bayi dengan benar a la kucing. Milo memang baru saja sakit sih, hasil diagnosa drh kemaren menunjukkan milo anemia, kurang darah dan kurang sehat. Mungkin itu yang menyebabkan ASi nya kurang mantap, sehingga anak2 itu kelaparan dan mati. Mama milo jadi sedih. Terlihat matanya sayu, bahkan dalam beberapa hari setelah kematian anaknya, dia masih sering terlihat gila dan stress. Milo sering Masuk ke lemari baju, terduduk sendiri di situ, seolah2 sedang menyusui anak2nya di sana. Seminggu kemudian baru terlihat Milo mulai normal dan  bisa mengikhlaskan anak2nya..



H-1 menjelang kelahiran


Look.. they are very cute! 


Seperti tikus..

Beberapa bulan kemudian datanglah kucing jantan lainnya bernama Thompson, dan hasilnya Milo hamil lagi yang kedua kalinya

Menjelang kelahiran anak kedua


Tuesday 26 November 2013

Fluffy disuntik

Perjalanan ke Drh bersama para kucing juga sangat susah. Kardus berukuran besar disiapkan di belakang. Mobil yang kubawa adalah si Jalinteng Av. Lumayan muat buat mereka berdua. Tapi kenyataannya di jalan mereka tidak betah berada di situ. Belum iramanya yang bergoncang-goncang, belok sana belok sini. Mereka tampak tegang. Milo dan Fluffy malah melompat ke sana kemari. Untung ve dan eyang menenangkan mereka dengan mengelus2 kepalanya. Jadilah mereka turut duduk di tengah. Alamat drh juga susah dicari. Kami sempat salah gang, tapi kompleks rumahnya sudah benar. Ternyata rumahnya di pojokan dan gang nya buntu.
** Singkatnya, kedua kucing akhirnya dibawa ke ruang praktek dokter, yang sangat berbeda dengan ruang praktek dokter manusia. Tidak ada kenyamanan sama sekali, panas, tempat tidur juga dari seng, tidak ada bantal dan matras dari spring bed. Para kucing diperiksa dengan stetoskop. Matanya dilihat. Milo ternyata kurang darah. Anemia. Drh melihat dari matanya yang pucat. Aneh, padahal hampir setiap hari aku memberi makan mereka hati ayam yang penuh Fe. Milo tidak diapa-apakah. Drh takut terjadi apa2 karena milo sudah hamil tua. HPL nya tinggal 1-2 hari lagi. Yang mencemaskan adalah fetus nya kecil2. Nanti kalau anaknya sudah lahir, milo diminta dibawa lagi ke dr untuk diimunisasi. Fluffy, kakaknya yang laki2 juga distetoskop. Kalau fluffly kena flu. Drh memberinya injeksi, mungkin berupa vitamin. Proses menyuntiknya sangat lucu. Jarum suntik tinggal ditancapkan saja ke punggung fluffy. Tanpa kapas dan alkohol, untuk membasahi daerah kulit yang akan disuntik seperti pada manusia. Fluffy pun tenang2 saja, tidak banyak bereaksi dan tidak menangis ketikak disuntik. Duduk simon seperti biasa. Namun beberapa menit kemudian dia mulai duduk setengah berdiri. menjilat2 punggungnya, tepat didaerah yang habis disuntik. mungkin rasanya gatal. Drh memberi 10 biji tetracyclin kapsul untuk diberikan kepada fluffy. sehari 3x. tapi aku nggak tega memberikan obat itu padanya. sampai sekarang aku cuma menyimpannya. Alhamdulillah fluffy sudah sehat sekarang. Tinggal menunggu milo melahirkan.


                             Milo: menjelang HPL



                             Fluffy yang masih pucat

Thursday 21 November 2013

Dua yang tersisa

Tinggal Dua Kucing lagi yang tersisa di rumah, FLuffy and Milo. Mereka baik-baik saja sejauh ini. Tapi wabah virus kucing itu tentu tidak akan merelakan mereka untuk sehat. Benar saja, akhir2 ini Fluffy terlihat mulai lesu. Tidak mau makan. Gejalanya mirip seperti Cosmo. Aku sudah tidak tahan lagi. Mesti mengambil tindakan. Yang paling kasihan adalah Milo. Dia sudah hamil tua. Perutnya buncit banget dan kepalanya makin terlihat kecil. Sepertinya dia gemuk karena perutnya, tapi sebenarnya kucing itu sangat kurus karena tidak doyan makan. Karena makin kasihan melihat mereka, akhirnya kutekadkan untuk membawa mereka ke vet. Alhamdulillah, Yangti punya kenalan drh. Kami janjian untuk ke rumah nya pada hari minggu sore.
Itu pun proses yang tidak mudah. Sore itu hari agak mendung, hujan sudah mulai menetes gerimis. Mulanya aku mengira papa mau mengantarkan kami ke drh. Susah juga membawa dua kucing pergi dengan mobil hanya bersama ve. Aku pegang supir, ve harus mengendalikan 2 kucing di mobil. Sepertinya impossible. Papa ternyata punya syarat sendiri. Kucing2 itu sebaiknya ditaruh di dalam kardus, diisolasi, diberi lubang pernapasan. Lalu kardusnya ditaruh di box belakang pick up, dan kita ke dokter naik pick up. Papa nggak mau satu ruangan dengan kucing di mobil tertutup ber AC. Yahh, papa kenapa syaratnya berat betul? Aku nggak bisa menyanggupi syaratmu, pa. Maaf, aku pilih pergi sendiri sama ve, daripada harus mengikuti syaratmu. Karena aku yakin kucing2 itu justru malah hilang di jalan karena mereka bisa lepas dari kardus dan melompat ke jalan dengan mudahnya. apalagi hari sedang hujan gerimis, yang sewaktu2 bisa berubah menjadi deras. Aku sudah desperate.. tdk bisa lagi mengharapkan papa. Alhamdulillah yangti kok mau mengantarkan kami. Aku jadi lega. Dan akhirnya kami mempersiapkan perjalanan bersama 2 kucing menuju rumah drh ...

Cosmo pun menyusul

Masih di bulan yang sama.. Rainy November 2013. Satu ekor kucing sudah tidak tampak lagi. Kitkat sudah dinyatakan hilang. Mungkin sudah RIP. Aku sudah ikhlas. Ve mulanya menangis, tapi akhirnya diam dan mencoba menerima kenyataan juga, karena toh kita sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Beberapa hari berikutnya, aku melihat cosmo, the lion eyes, mulai letoi. Terlihat lemah lunglai, dan lelah. Tatapan mata macannya tidak garang lagi. Ini tanda-tanda cosmo mulai sakit. Ketularan Kitkat mestinya. Dia hanya terduduk seharian. Bulunya juga tidak segar dan halus lagi. Mukanya pucat, tidak bersemangat, tidak mau bermain2 dengan kawan2nya. Makan pun malas. Diberi susu, hati, pindang sampai whiskas pun ndak ditoleh. Dia cuma duduk, dan kalau kedinginan dia mencari tempat yang agak tersembunyi. 2 hari Cosmo terlihat seperti itu dan aku tidak sempat menanganinya. Hari ke-3 Cosmo pun lenyap, tidak kelihatan lagi batang ekornya. Aku sudah memperkirakan kejadian ini. Seperti kitkat, gejalanya sama, maka beberapa hari kemudian akan mati. 
Dugaan itu ternyata benar. Hari minggu, tgl 17 November 2013. Seluruh penghuni rumah gempar. Yu menemukan Cosmo yang sudah tidak bernyawa lagi di tempat yang sangat tersembunyi, di antara tumpukan tempat tidur yang sudah tidak dipakai. Baunya sangat menyengat. Sayangnya Yu tidak memakamkan Cosmo, melainkan hanya mengemasnya ke dalam kantung plastik dan membuangnya. Poor Cosmo .. mengapa nasibmu begitu tragis.. Semoga kamu masuk surga.. 

Saturday 16 November 2013

Good Bye Kit Kat

Bulan november ini adalah bulan yang berat buat kucing2.Cuaca mulai tidak menentu. Kadang hujan, dingin, tapi itu hanya sesaat. Menit2 selanjutnya cuaca menjadi panas. Orang saja merasa terganggu dengan perubahan cuaca ini. Mungkin kucing juga demikian. Yang tampak aneh pertama adalah Kitkat. Kucingku yang paling malang ini memang bermata satu. Dia terlahir cacat, aktivitasnya tidak banyak dan perilakunya tidak dominan. Tapi dia sangat pemilih terhadap makanan. Mungkin itulah yang menyebabkan dia pertama kali terserang wabah. Pagi itu setelah aku selesai membantu ve mempersiapkan berangkat sekolah, aku tak sengaja melihat kitkat dalam posisi yang sangat menderita di depan tangga. Dia duduk bersimpuh. Kepalanya tertunduk. Matanya terpejam. Rasanya berat banget mau melek. Bulunya beda banget dengan kawan2nya. Terlihat seperti kedinginan. Bulunya menebal dan berdiri2. Yang membuatku mudah berkesimpulan bahwa dia sakit adalah mulutnya yang basah. Penuh air liur dan sedikit berbusa. Apakah dia keracunan, kena flu kucing atau sakit apa, itu yang aku tidak tahu. Mulanya aku menyalahkan kitkat karena dia memang hobi keluyuran beberapa minggu ini. Pernah sampai 2 hari dulu dia pergi tanpa kembali. Kukira dia sudah ucul, terpana oleh ketampanan kupi kumis (pacarnya) dan akhirnya minggat, tapi ternyata kitkat kembali. Saat itu aku sudah tidak berharap banyak kepada kitkat untuk sehat kembali. Sepertinya dia sudah tidak tertolong lagi jika kucing sudah kelihatan pada stadium itu. Jika dia memang harus mati, semoga itu yang terbaik buat dia. Jika memang mati di rumah, maka aku akan memakamkannya. Tapi sampai detik ini, kitkat tak pernah kelihatan lagi. Aku menduga dia sudah mati. Tapi rupanya dia memilih mati di tempat yang sunyi, yang tidak bisa ditemukan oleh banyak orang. Ve menyelidiki hal itu dari artikel kucing di internet.Semuanya terjadi begitu cepat, tanggal 11 Novermber 2013 jadi tanggal yang bersejarah buat kitkat, Good Bye..Kit Kat, umurmu sangat pendek, hanya 6 bulan hidup di dunia. Padahal kamu sudah punya pacar. Kupi kumis sudah bercanda dengan mu, tapi kamu hanya bisa menikmatinya sebentar. Bagaimanapun juga, terima kasih ya Allah sudah menciptakan Kitkat. Dia memberikan kebahagiaan buat kami walaupun sebentar..

Sunday 10 November 2013

Milo menjadi Mama


Borris, Si Kucing tua itu ternyata tidak sekedar melakukan teror, tapi juga bercanda dengan Milo. Dan ternyata, waktu pun membuktikan bahwa Borris tidak main-main. Singkat cerita, Hasilnya, Milo pun hamil. PadahalUmur kucing-kucing keturunan Leon baru 6 bulan, berjalan ke 7 bulan tapi ternyata Milo sudah bisa hamil besar. Artinya dalam ilmu kucing, kucing yang berumur 6 bulan sudah menjadi kucing dewasa dan rupanya kucing berumur 6 bulan juga sudah bisa hamil. Apalagi milo tergolong kucing yang sangat cantik. Biarpun dia tidak pernah keluar rumah, tapi rupanya Borris mampu mencium aroma kecantikannya.

Kasihan Milo, hari demi hari, makin lama perutnya makin buncit, bahkan kepala Milo yang bulat itu jadi terlihat sangat kecil. Lebih kecil daripada perutnya. Aku jadi kasihan melihat Milo yang makin lama semakin menderita membawa perutnya sendiri. Kelihatan sekali bahwa ia sangat tidak enjoy dengan kondisinya. Sedikit-sedikit duduk. Berjalan beberapa langkah, terus duduk kembali. Duduk pun juga tidak nyaman. Kalau pagi kegiatannya tidur terus sampai jam 11 siang. Persis seperti manusia, seperti kegiatan yang dilakukan oleh Bumil.

Beberapa hari terakhir, tutun mulai sibuk meminta kami untuk mempersiapkan wadah buat milo nanti kalau melahirkan. 'Carilah kardus yang diisi kain, lalu diletakkan di tempat tertentu di rumah, biar milo melahirkan di situ.' Tapi Yu malah memberitahu bahwa kucing tidak mau diperlakukan seperti itu.Maunya mereka yang alami, mencari tempat sendiri. Yu betul juga sih, dulu Leon pernah aku buatkan rumah2an dari kardus. Malah ukuran kardusnya sangat besar dan di dalamnya aku beri banyak kain. Tapi Mama Leon tetap tidak mau tinggal di situ. Anak2 kucing malah dibawa ke tempat lain, pada saat itu dibawa ke atas pot bunga.

Mungkin waktu kelahiran anak2 Milo tinggal dalam hitungan hari. Aku berharap anaknya tidak banyak. Mungkin dua anak saja cukup, seperti moto KB. Aku tidak mau memelihara terlalu banyak kucing. Lihat saja, toilet kucing ku sudah penuh. Aku harus lebih sering mengganti pasirnya. Semakin banyak kucing dewasa yang tinggal di sini, toiletku jadi semakin cepat penuh. Mama milo jangan melahirkan anak banyak2 yah!



http://www.catster.com/lifestyle/7-reasons-to-foster-a-pregnant-cat

Friday 20 September 2013

Teror Seekor Kucing Tua

Beberapa minggu belakangan ini kehidupan 4 sekawan kucing yang berumur 5 bulan itu tidak damai. Pasalnya, seekor kucing tua, bermotif blirik dan sangat egois mendatangi rumah kami. Karena blirik dan egois, jadilah kuberi dia nama Borris. Maaf kalau ada kesamaan nama, ini hanya kebetulan semata. Ekornya panjang, suaranya kencang, bahkan cenderung cempreng. Ia Tidak takut ataupun pemalu. Sampai susah juga mengusir dia dari rumah ini. Mengapa Borris suka datang ke rumah kami? Selidik punya selidik, ternyata Borris itu ibarat pembersih. Pada saat 4 anak kucing diberi makan, yaitu nasi yang sudah dicampur pindang, hati atau ayam, Borris akan menunggu di tempat yang agak jauh dan tersembunyi, tapi ia dapat mengamati para anak kucing menikmati makanannya. Jika anak kucing sudah merasa kenyang dan menyudahi makannya, maka giliran Borris beraksi membersihkan makanan yang masih tersisa. Sebenarnya ada keuntungannya juga dengan kehadiran Borris di rumah ini, karena tidak ada lagi sisa makanan yang mengotori rumah. Membersihkan alas makannya juga lebih mudah.
Tapi hobi Borris bukan itu saja. Dia suka iseng kepada 4 anak kucing. Terutama kepada Milo. Istilah orangnya, dia suka menggoda Milo. Dasar Borris Kakek tua, tua tua keladi... Milo yang berumur 5-6 bulan ini memang kelihatan makin cantik. Bulunya halus mengkilap, karena dia memang rajin membersihkan dirinya sendiri. Borris rupanya tertarik kepada Milo, sehingga ia sering mengejar2 Milo ke mana pun Milo pergi. Bahkan cenderung mau mengawininya. Tapi Milo masih terlalu kecil, belum cukup umur. Sebenarnya umur berapa sih kucing mulai bisa hamil dan menikah? Kejadian ini membuat Milo stres, tidak damai dan para anak kucing ketakutan, histeris.
Papa akhirnya turun tangan. Setiap kali bertemu Borris, kami sepakat untuk menghukumnya. Entah dengan memukul pakai sapu, mengejar2 Borris agar keluar rumah. Pokoknya menerror Borris agar dia kapok masuk ke rumah kami. Hasilnya, alhamdulillah beberapa hari ini dia tidak pernah kembali dan kehidupan para anak kucing kembali damai.

Sunday 25 August 2013

Bercanda dengan Lem Lalat



Umur Milo, Cosmo, Kitkat dan Fluffy sudah 4 bulan. Badannya berkembang pesat, makin berisi, gendut dan bulu2 nya makin cantik. Itu karena mereka makin pandai mandi dan membersihkannya sendiri. Hanya saja beberapa minggu ini ada kejadian penting yang patut ditulis diblog ini. Biang masalahnya adalah karena lem lalat. Mengapa penting? Karena Dampaknya sangat besar dan itu tentang bulu2 mereka. Begini ceritanya,

Yangti akhir2 ini merasa judek dengan kondisi halaman belakang yang kotor. Belum lagi Berpuluh2 lalat sering terbang dan hinggap memenuhi sampah dan sisa2 makanan para kucing. Karena itulah yangti meminta kami membeli lem lalat untuk menjebak lalat2 itu. Di supermarket aku menemukan berbagai bentuk dan merk lem lalat. Aku memilih yang kertas, papa memilih yang sedotan. Jadilah kami membeli dua2nya. Begitu sampai di rumah, lem lalat itu mulai dipasang untuk menjebak lalat. Tapi apa yang terjadi? Ternyata lem itu menjatuhkan korban, 3 kucing terperangkap pada lem lalat tersebut.

Kucing #1 - Fluffy. Sore itu yangkung berteriak2 memanggil ve. "Kucingmu kena lem!". Aku dan ve bergegas keluar kamad dan memeriksa para kucing. Ternyata sebatang sedotan merah yang berlumuran lem lalat sudah menempel di sisi tubuh fluffy sebelah kiri. Dan sedotan itu menempel terus dibawa fluffy berjalan ke mana2.. Poor fluffy.. Mengapa bisa nempel di situ itu sedotan? Mungkin fluffy bermain2 dan tak sengaja menindihi sedotan itu dan akhirnya nempel deh. Aku segera melepaskan sedotan itu dari tubuhnya. Agak susah, bahkan beberapa helai bulunya lengket tersangkut sedotan itu. Tapi hari ini tubuhnya sudah bersih. Kejadiannya sudah lama dan fluffy rajin memandikan tubuhnya sendiri. Well done, fluffy
Kucing #2 - Milo. Pagi hari saat aku mau mencuci baju, aku melihat gelagat milo yang agak aneh hari itu. Tidak seperti biasanya. Mengapa dia duduk di antara semak2 halaman belakang? Dia Terdiam. Duduk tak bergerak sama sekali. Semacam merenungi keadaannya saat itu. Ternyata aku melihat seonggok kertas coklat di sampingnya, dan itu adalah kertas lem lalat! Ahh, kali ini yang terperangkap adalah bagian ekor milo. Padahal ekor milo begitu panjangnya, 20 cm, dan dia masih berumur 4 bulan! Seluruh ekornya terbungkus kertas lem lalat coklat. Kasihan sekali dia. Segera aku tarik saja kertas lem itu agar terlepas dari ekornya. Ternyata milo mengerang kesakitan. Semacam orang menarik ekor kucing keras2. Padahal ekor itu tertarik karena saking lengketnya lem lalat itu. Milo langsung berlari kencang setelah kertas lem itu lepas. Tapi bulu2 ekor milo masih kotor saat ini. Perlu waktu panjang untuk membersihkannya..
Kucing #3 - Kitkat.  Yang ini aku tidak tahu kejadiannya secara pasti. Siang itu yangti menanyakan "di mana kertas lem lalat yang dipasang di halaman belakang tadi pagi?". Yu Tum menjawab "dibawa sama kucingnya!". Yahh, ada korban baru lagi hari ini, dan ternyata kitkat. Seluruh tubuhnya bagian bawah lengket dan sudah kotor,hitam kena pasir dan ada beberapa ranting dan daun yang turut terbawa. Apalagi ini, mengapa kok bisa sampai terjadi seperti itu? Mungkin kitkat menduduki kertas lem itu. Saat ini tubuhnya masih sangat kotor. beberapa kali aku memergoki dia menjilat sedikit demi sedikit tubuhnya untuk membersihkan kotoran lem itu. Kadang2 pacarnya, si Flully membantu menjilatinya.

Kasihan mereka sudah menjadi korban... tapi aku tetap tidak berhenti membeli kertas lem lalat sampai musim lalat berakhir.









Saturday 27 July 2013

Menjelang Lebaran: Bagaimana Kucingku?




Sudah masuk ke babak 3 bulan ramadhan, 10 hari terakhir. Biasanya orang2 sudah mulai sibuk mempersiapkan mudik. Bagi keluargaku, mudik tahun ini sangat berbeda dengan tahun2 kemaren, karena kehadiran 4 berandal kecil yang mulai tumbuh. Yangkung, yangti dan ve sudah setting date seperti biasanya by train. Lalu aku dan papa akan menyusul by car. Yang ketinggalan kali ini adalah 4 kucing kecil yang lucu, yang masih membutuhkan bantuan untuk makan. Umur mereka masih 3 bulan dan tidak ada mama kucing yang mengajari mereka mencari makan sendiri. Kepada siapa aku akan menitipkan mereka? Aku sempat membaca iklan2 penitipan kucing di internet. Tarif termurah Rp 20.000 per hari per ekor. Padahal ini ada 4 ekor. sudah terlihat jelas, 1 hari habis Rp 80.000. Itupun makanan bawa sendiri. Kukira mereka sudah menyediakan. Tinggal mengalikan saja berapa lama aku mau tinggalkan mereka sendirian. Memang aku suka kucing, tapi aku juga harus berpikir efisien. Bagaimana mereka tetap bisa hidup tapi tanpa harus mengeluarkan uang terlalu banyak..

Tuesday 23 July 2013

Terpujilah Guruku


Terpujilah.. wahai.. engkau, ibu bapak guru..
Lagu itu terdengar merdu melalui tiupan recorder ve dan kawan-kawan yang tergabung dalam grup musik yang mengiringi wisuda pelepasan lulusan anak2 kelas 6 tahun 2013. Ve yang masih kelas 5 bersama kawan2nya ditunjuk oleh guru seni suara mereka untuk tergabung dalam grup pengiiring. Awalnya aku sempat tidak percaya, kukira itu cuma latihan biasa di sekolah. Tapi lama2 kok kelihatan serius banget. Pertama ve minta dibelikan dokumen keeper warna biru. 
-Harus warna biru ma.. 
Itupun belinya salah, ku kira map biru dari kertas atau plastik, ternyata dokumen keeper. Belinya pun di gramed. Setelah itu minta stand partitur. 
-Buat apa ve? Untuk meletakkan dokumen keepernya. Kan kedua tanganku pegang recorder
Akhirnya aku tahu kalau ini kegiatan besar.
-Jadi ini untuk wisuda? Iya.. Ve pun mengangguk
-Yng penting latihannya sungguh2..
Dalam hati aku ikut bangga, Alhamdulillah anakku ikut "wisuda" tahun 2013. Buat persiapan wisudanya kelak di tahun 2014, insya Allah wisuda yang sesungguhnya..





Sunday 21 July 2013

Bermain sepeda

Di suatu siang yang cerah ...


Cosmo (C) dan Fluffy (F) sudah bersiap-siap mau pergi.
C: Aku sudah siap
F: Aku juga ikut
C: Mau pergi ke mana kita?
F: Mencari udara segar, aku kekenyangan ...
 

C: Tapi kenapa sepedanya nggak jalan2?
F: sudah kau lihat belum, siapa yang mengemudi di depan?



C: Oh, ternyata Milo baru saja naik sepedanya
F: Milo, dari mana saja kamu? Kami sudah lama menunggu
M: Sabar dong kakak2 ku tersayang. Aku sudah siap. Aku juga mau ikut pergi naik sepeda. Tapi kenapa aku duduk di depan?
C: Kamu terakhir siap sih.. jadi ya harus mengemudi sepedanya
M: Masalahnya kak.. aku belum tau bagaimana cara nya membuat sepeda ini jalan...
CF: Alamaakk..





Tuesday 16 July 2013

Milo, si Bungsu

Alhamdulillah, anak2 leon pun tetap bisa bertumbuh walaupun mereka yatim piatu. Bahkan sampai menginjak bulan ramadan ini.

Ketika matanya masih biru

Milo, anak paling kecil dan tubuhnya pun paling kecil. Perempuan, tenaganya paling lemah dan sangat mudah menyerah. kalau diberi makan, dia yang paling belakang, tidak bersemangat, berjuang mendapatkan ikan.


Saat Milo berumur 9 bulan

 Yang agak aneh, dia selalu menjadi sasaran 3 kakak2nya untuk dikenyot bagian belakang telinganya. Mungkin itu mengingatkan mereka akan masa2 indah dulu ketika bersama mama leon dan mereka bisa mengenyot ASI mama leon dengan sepuasnya. namun itu hanya tinggal kenangan. Milo juga sangat pasrah ketika kakak2nya melakukan itu dikedua kupingnya, kanan dan kiri. Kini dia menjadi semakin pantas menyandang namanya, milo, seperti merek susu.. dan dia bagaikan susu bagi kakak2 kucing yang merindukan ASI mamanya...
Keanehan lainnya adalah, Milo suka tape goreng. Saat itu sedang berbuka puasa dengan takjil berupa tape goreng dan pisang. Anak2 kucing itu ikut mengeong keras minta makan. Karena belum ada lauk buat mereka, aku iseng memberi mereka apa saja asal bisa membuat mereka diam. Kebetulan tape gorengku tak habis kumakan, tinggal sumbunya. Maka sisa itu saja yang aku lemparkan ke kerumunan anak kucing. Aku menduga, pasti tidak ada yang menyentuhnya, tapi dugaanku salah, Milo malah dengan lahapnya memakan tape goreng itu, padahal saudara2nya mengendus pun tidak mau. Amazing Milo!

Milo memang benar2 bungsu. Dalam arti, dia adalah kucing terakhir generasi Leon yang masih bertahan hingga saat ini. Kakak2nya mati dan hilang, sementara ia adalah penghuni terakhir. Tapi alhamdulillah, kecantikannya selalu mengundang para kucing lelaki jalanan untuk mampir, bahkan kucing2 perempuan lain pun ikut beranak pinak di rumah. Milo membawa berkah di dunia kucing.

Umur yang bertambah tidak menjadi halangan untuk bermain. Milo sudah berumur 10 bulan pada bulan Feb 2014 ini. Tapi ia masih suka bermain kardus.
waktu itu kami baru saja beli beras kencur 1 kardus. setelah berasnya habis, kardus kosong itu ternyata malah dibuat mainan. Baru sadar ternyata warna kuning belang Milo juga mirip sama warna beras kencur!








Monday 3 June 2013

RIP: Mama Leon yang Malang

Tanggal 27 Mei 2013, senin itu aku seperti mendapat firasat aneh dan cenderung tidak enak. Sore nya sepulang ngampus, aku bertanya kepada orang2 seluruh rumah, apa kabarnya mama Leon. Apakah dia sudah bersama anak2nya lagi di belakang. Tapi semua menjawab mama leon belum pulang sama sekali sejak kepergiannya tadi pagi, saat aku sempat membelai tubuhnya dengan kakiku. Aneh.. biasanya paling lama mama leon pergi keluar rumah cuma 1 jam, ini sudah hampir seharian. Sampai malam pun belum kelihatan juga batang ekornya..

Keesokan harinya, tanggal 28, aku ada jadwal dinas ke LA seharian. Mungkin pulangnya sore. Aku titip anak2 Leon yang mulai kelaparan kepada Sit dan Men untuk diberi makan. Seperti biasa aku pesan pada papa, tolong nanti sore jemput aku di kampus, karena aku tidak membawa mobil ke kampus kalau keluar kota. Khawatir kecapaian. Yang mengagetkan, sore harinya papa benar2 menjemputku, tapi bersama Ve yang terlihat sesenggukan menangis. Ada apa nok? Rupanya ada berita duka dari yu tetangga depan rumah, mama Leon mati tertabrak mobil. Hiiks.. Ve langsung menangis keras, dia menyampaikan berita ini dengan sedih kepadaku. Bangkai Leon dibawa sama penabraknya, mungkin buat buang sial. Aku tidak tega melihat ve yang terlalu sedih, jadi aku mencoba menghiburnya dengan mengajaknya mampir beli sepotong cake coklat dan seteguk minuman di butik coklat terkenal di kota, Har. Sayang waktunya pendek, menjelang maghrib, jadi kami tidak bisa menikmatinya dengan puas di sana dan kami harus mengemasnya pulang. Tapi setidaknya ve tidak terlalu sedih lagi dengan kepergian mama leon. RIP mama Leon.. Insya Allah anak2mu akan aku rawat semampuku..

Thursday 30 May 2013

Hari Terakhir Mama Leon

Tanggal 27 Mei 2013, sungguh tragis nasibmu mama Leon. Hari itu hari senin. Pagi yang sangat kacau. Heboh. Ar tersiram air panas, semua panik dan membawanya ke IRD. Di rumah tinggal aku, papa, Sit dan Men. Yangti sudah sangat tidak tahan dengan kelakuan mama Leon yang memindahkan anak2nya ke kamar gudang. So, yangti sudah memberikan warning terakhir. Kalo Leon masih di kamar gudang sampai besok pagi, maka kami harus say good bye kepadanya, alias Leon dan keluarga akan dibuang jauh-jauh dari rumah.
Mula pertama aku masih memaklumi dia pindah ke situ karena saat itu hari hujan dan hawanya dingin sekali. kasihan anak2nya, jadi Leon pindahkan ke tempat yang lebih hangat. Aku bahkan menyiapkan gombal sebagai alas tidur mereka, berharap mereka bisa nyaman tidur di situ walaupun tempatnya di ubin gudang. Namun keesokan harinya Leon mulai berulah. Aku tengok lagi dia di gudang, ternyata posisi tidurnya sudah berubah.. dia tidur di atas karpet cantik milik yangti! Ow.. bahaya. Kalau yangti sampai tahu, bakalan sudah tidak ada ampun lagi bagi Leon. Jadi aku segera pindahkan dia ke lantai lagi, lengkap dengan gombalnya.
Hari berikutnya kembali aku tengok si Leon dan anak2nya, aku kepo (curious) ke mana kali ini Leon akan berpindah. Ternyata tujuannya adalah tempat ternyaman di seluruh dunia kucing.. kasur spring bed berukuran queen lengkap dengan sprei hangat. Yapp.. Leon sudah memilihkan tempat yang paling nyaman buat anak2nya, di kasur!! Bahkan Sit sampai bilang, oalah pus.. nyaman banget hidupmu..!! Ahh.. ini lebih berbahaya lagi.. Kali ini sudah tidak ada ampun.. aku tidak mau dia semakin menjadi. Akhirnya dengan berat hati aku memindahkan anak2 Leon keluar gudang. Menyiapkan kardus dan gombal sebagai tempatnya yang baru di luar gudang. Leon pun aku usir keluar
Namun di tengah proses pengusiran Leon dan anak2nya itu aku seperti mendapat firasat aneh. Aku merasa ada something wrong dengan Leon. Dia tampak lebih lemah, tidak seperti biasanya. Napasnya naik turun lebih cepat dan itu kelihatan jelas. Sepertinya Leon sangat tidak berdaya, tapi dia masih menjilati anak2nya dengan penuh kasih sayang. Beberapa menit kemudian Leon pergi keluar meninggalkan anak2nya sejenak untuk jalan2 dan mencari makan. Aku sudah berniat, nanti kalau Leon sudah pulang aku akan treat dia dengan makanan kucing mewah. Saat Leon berjalan di garasi menuju keluar rumah, aku sempatkan mengelus dia dengan kakiku seperti biasanya. Dia menyambut kakiku dengan penuh sayang. Dan aku tidak menyangka itu adalah sentuhan terakhirku kepadanya..

Thursday 16 May 2013

Mama Leon Pindahan

Konon mama kucing akan memindahkan anak2nya sampai 7 kali. Begitu kata beberapa orang. Mungkin ini hasil riset orang jawa zaman bahula. Aku akan membuktikan, betul tidak mitos itu. Ini adalah hasil risetku terhadap perpindahan Leon bersama anak2nya

1. Tempat pertama adalah tempat melahirkan, sebuah kardus kecil polos bukaan samping yang diletakkan vertikal. Jadi masuknya dari atas. Kardusnya cukup dalam, tapi sempit. Hanya cukup untuk tidur mama leon. Anak2nya sudah tidak ada tempat lagi buat minum susunya jika sudah besar nanti. Kardus vertikal itu terletak di samping bufet TV yang panas, karena berada di pojokan rumah dan tidak ada jendela di situ. Mama leon cuma bertahan 5 hari di situ lalu pindah

2. Hari itu hari sabtu. Pagi ini aku ingin memindahkan kardus vertikal tempat Leon beranak keluar ruangan, karena baunya sudah sangat menusuk hidung. Tapi aku kalah cepat. Mama Leon sudah memindahkan anak2nya lebih dulu di pagi hari ke sebuah kardus aqua gelas isi 48 bertuliskan nama yangkung di luarnya. Sepertinya itu bekas paket kiriman untuk yangkung yang sudah kosong dan diletakkan di bawah meja, di samping tangga menuju ke loteng. Alhamdulillah, setidaknya Leon sudah keluar ruangan. Bau tak sedap sudah tidak ada lagi karena kali ini kardusnya terletak di luar ruangan. Leon pun merasa lebih nyaman karena lebih banyak angin yang bersemilir di sekitar kardus. Lumayan, dia bisa tahan 1 minggu di situ

3. Miiiyong Miiyong.. Suara anak2 kucing berteriak kesakitan pada suatu hari. Rupanya Mama Leon memindahkan lagi Milo, Fluffy, Kit Kat dan Cosmo ke tempat lain. Jaraknya hanya 2 meter dari tempat kedua, yaitu kolong lemari makan! Tempatnya memang pas, pojokan. Tidak berdinding kardus, membuat Leon lebih leluasa mengawasi anak2nya dari jauh. Apalagi anak2nya kali ini semakin besar, sudah bisa berjalan berjingkat2 walaupun belum melek sepenuhnya. Sekitar 1 mingguan dia tidur di situ bersama anak2nya

4. Yangte dari yogya dan jakarta pada datang ke rumah. Wah, rumah jadi ramai. Entah apa karena Leon sudah bisa membaca kejadian ini sejak semalam sehingga ia akhirnya memutuskan memindahkan kembali kali ke 4 anak2nya ke lokasi lain. Sama seperti sebelumnya, jaraknya tidak jauh2.. cukup 2 meter saja.. kali ini tidak ada perlindungan sama sekali bahkan cenderung panas, terkena langsung sinar matahari kalau pagi. Hallow? Apakah Leon memang berniat menjemur anak2nya seperti layaknya ibu2 menjemur bayinya ketika masih kecil? Hanya Leon yang tahu alasannya. Saat ini aku masih mencoba menghitung berapa lama ia bertahan di situ. Hari pertama dimulai pada tanggal 16 Mei..

5. Hari ini hujan. Hawanya dingin. Beda banget dengan kondisi tgl 16 mei dulu. Ini sudah hari ke 5 sejak Leon memutuskan untuk pindah rumah ke dekat treadmill sepeda yang berada di halaman belakang. Tapi kali ini leon sudah tidak tahan dengan hawa dingin. Akhirnya leon menggendong satu per satu anaknya pindah ke tempat lain yang lebih nyaman. Tau ke mana tujuannya? Kamar gudang! Di situ memang hangat karena ada sekat dan pintu. Yang membuat sempurna adalah, Leon mengambil tempat di atas karpet yangti yang masih bagus. Apa? Segera saja aku selamatkan karpet itu sebelum menjadi bau dan kotor. Kali ini aku merasa kasihan pada leon karena anaknya hilang satu. Milo masih sehat. Bahkan yang paling sehat Fluffy. Kit Kat sangat aneh, bola matanya hilang satu. Apa dia cacat sejak lahir? Aku jadi teringat ve kemaren membicarakan masalah glaukoma pada kucing. Dan sekarang terjadi pada Kit Kat. Sementara Kosmo hilang tak tentu rimbanya..

Wednesday 8 May 2013

Mama Leon Melahirkan

Beberapa bulan setelah Leon "menetap" di rumah, perutnya mulai terlihat buncit.  Aku kira buncitnya itu bukan karena  dia lahap makan ayam atau ikan, tapi karena bunting (hamil). Wajarlah.. bolak balik dikejar Chocho, si kucing lethek, dan leher Leon pun digigitlah. Hasilnya.. leher leon sampai lecet merah2.. Kasihan..

Kurang lebih 63 hari kemudian, tepatnya 24 April 2013, Leon pun melahirkan. Proses kelahirannya pun tak terduga. Kami seluruh penghuni rumah hanya curiga, beberapa hari terakhir kok Leon mulai mencari tempat semacam kolong, kardus, dll. Dia mencari tempat yang gelap dan tersembunyi. Mening pun mulai meminta kami untuk berhati2 terhadap kamar tidur. Tolong segera ditutup pintunya kalau keluar kamar, karena bisa jadi Leon nyelonong masuk kamar, bisa2 dia melahirkan di situ. Yang pertama menemukan Leon melahirkan adalah yangkung. Itupun tak sengaja. Leon melahirkan di kardus sempit, padahal bentuknya vertikal. Kebayang, kardus itu hanya cukup untuk tidur ibunya, sementara anak2nya tidak ada tempat lagi buat tidur. Kardus itu hanya beralaskan kertas2 apotik yangti yang sudah tidak kepake. Yang menarik adalah, kardus itu terletak di sebelah TV, di satu sudut ruang keluarga yang memang tersembunyi, tapi panasnya minta ampun. Sampai aku lihat Leon berulang kali melet2 dan bernafas ngos2an karena kepanasan menyusui anaknya. Selamat atas kelahiran anak2mu Leon..!!

Friday 3 May 2013

Tempat Pensil Lilit Koran

Materi Keputrian Kelas 4, Jumat 3 Februari 2012

Alat dan Bahan
1. Koran bekas 3 terbitan
2. gunting
3. lem rajawali 1 bungkus
4. pensil n penggaris
5. plastik ukuran 2 kg
6. lidi/ stik es krim untuk lem
7. hiasan, cat

Cara membuat
1. Potonglah koran bekas dengan ukuran 15 cm x 20 cm
2. buatlah potongan koran sebanyak2nya
3. gulung potongan koran tadi hingga gulungan terkecil dan rekatkan ujung gulungan dengan lem
4. setelah gulungan koran terkumpul banyak, buatlah bentuk lingkaran untuk tempat pensil
5. rekatkan masing-masing bagian dengan lem
6. beri dasar bagian bawah dengan bentuk persegi
7. hasil akhir diberi hiasan dan cat sesuai selera

Saturday 27 April 2013

Mama Leon

LEON.. ini adalah nama satu ekor kucing yang kali ini menetap di rumah, setelah Simon yang meninggal dunia tahun lalu dan Bundel yang kabur entah ke mana rimba nya. Leon adalah seekor kucing betina. Datang ke rumah dalam keadaan dikejar2 oleh kucing jantan berwarna coklat. Coklatnya bermotif lain daripada yang lain, seperti kucing siam, tapi juga berjenis snow shoe. Karena itulah aku menamainya Choco. Saking anehnya motif yang dimiliki choco, yangti mengira kucing tersebut adalah kucing yang sangat kotor (karena coklat) sehingga yangti menamainya kucing "lethek" (lethek = kotor, basa jawa).




Leon sendiri berwarna putih bertutul kuning. Kuningnya polos, yang lorek hanya bagian kaki belakang kanan kiri, jadi ya seperti pakai kaos kaki tapi belakangnya saja. Badannya tidak terlalu gemuk. Bahkan cenderung kurus. sewatktu datang ke rumah masih malu2 kucing, tapi untung tidak balik kucing, pergi dari rumah ini karena ada aku, ve dan yangkung yang rajin memberi makan Leon walaupun cuma sepotong ikan.Yang membuat susah merawat Leon hanya satu, selera makannya tinggi.. menyamai manusia.. contoh, kalau memberi makan ikan laut hanya mau lele dan itu harus sudah disuwir2. Ayam goreng nggak mau tulangnya. Sudah basah kena kuah soto ayam, nggak mau. Pakai nasi apalagi.. ditoleh doang. Mungkin karena alasan itu pemilik Leon membuang dia di jalanan ya? Tapi itu tidak masalah.. diniati menolong kucing saja, itung2 dapat peliharaan yang lucu.. Mama leon.. Welcome..!



















 

Thursday 18 April 2013

Air: Kenikmatan yang tak terkira

Astaghfirullah.. satu kata yang dapat aku simpulkan dari kejadian kemaren malam. Mungkin ini bentuk ujian dari Allah apakah aku sadar dan bersyukur akan nikmatNya?

Well, kejadiannya malam hari. Waktu itu lagi di Plasma. Niatnya mau beli charge HP karena punya ku yang lama sudah soak dan bermasalah. Aku sudah tidak tahan lagi untuk mengutak atik setiap kali nge chaz padahal nggak selalu ada banyak waktu buat itu. So, jadilah malam itu kami pergi. Aku, papa dan ve. bahkan kala itu ve pun belum dinner! Tapi alhamdulillah dapat juga charger yang aku inginkan walaupun harganya nggak memuaskan. dulu aku beli Rp 20.000 saja sekarang jadi 37.500. Yah mungkin karena bawang barusan naik, jadi yang lain2nya ikutan naik juga..

Etape berikutnya adalah mengantar ve makan malam. mau di mana? Pertama niatnya mau beli bakso, tapi di tempat itu dia berubah pikiran kepengen MCD. Walah, dasar anak2, OK lah akhirnya kami ke MCD. Berhubung aku n papa sudah kenyang,maka belinya cuma 1 chicken wrap n 1 paket nugget dgn 1 minum. Ternyata chicken wrap nya pedas, sehingga ve minumnya banyak banget. sementara aku lagi sangat haus2nya.Pas mau nyedot ke berapa kalinya.. What? Kok minumnya tinggal sedikit? Perasaan baru 2 menit kami duduk? Ve mengaku kepedesan, jadi dia harus menghilangkannya dengan minuman. Oww.. akhirnya papa belikan 1 gelas minuman lagi tapi syaratnya ve yang harus beli. Aku n papa tunggu di meja sambil menikmati yang masih tersisa. Kok ve lama banget nggak datang2? Ternyata setelah ve bayar minumannya, selang beberapa langkah menuju meja, minumnya tumpah di lantai.. Oww.. menyakitkan hati. Dia cuma bisa menyelamatkan beberapa teguk.. Begitu sampai di meja ve bener2 minta maaf sama kami.. Maaf ya ma pa, tumpaahh... Aiihh..

Papa akhirnya memintaku beli lagi minuman baru. Ok akhirnya aku yang bergerak ke kasir beli minuman seharga Rp 12.000 itu lagi! Tapi kulihat antriannya lumayan panjang dan malam semakin larut. Mood ku menciut. Alamak, ngapain belain beli minuman yang sama sampai 3 gelas! Sudah.. akhirnya kuputuskan kita pergi saja dari MCD. Beli es teh gelasan saja deh sambil di bawa pulang, yang merek TJ. Lumayan menyegarkan.

Ternyata begitu sampai di outlet TJ.. ya Allah.. orangnya yang jualan lagi tidak ada, padahal tehnya masih ada. Mau ke counter sebelahnya dengan judul teh lain, dia malah sudah hitung2 omzet, maklumlah, hari itu memang sudah jam 9 malam up. Ya Allah.. ternyata begini rasanya kalau susah mencari minuman.. Ketika kita sedang tidak haus.. rupanya itu nikmat yg tidak terkira..

Sunday 3 February 2013

Soal Kasur di PIK Jilid 2

Tak Terasa sudah berjalan setahun, anakku menapak ke jenjang sekolah berikutnya. Sekarang dia 5th grade, dan sekolahnya tetap menerapkan program PIK lagi. Sepertinya memang untuk setiap tahun, dari kelas 4-6. Bahkan sekarang kelas 3 pun juga harus ikut. Dulu kukira setelah ikut di kelas 4, maka kelas 5 dan 6 tidak wajib lagi, tapi ternyata masih. Tapi sebenarnya PIK bermanfaat kok, meskipun benar2 menyita stamina tubuh.
Seperti biasanya, diawali dengan kedatangan menjelang dhuhur. Barang2 yang dibawa cukup banyak. Yang paling besar adalah kasur, lengkap dengan bantal dan guling dora nya. Mengapa guling dora dibawa? Karena ve nggak bisa tidur kalau nggak ada pegangannya.. Lucu juga kamu ve. Cuma, kali ini bangku2 masih belum diatur dan kelas belum dibersihkan, makanya belum bisa nggelar kasur waktu datang ke kelas. Aku pikir ve sudah besar, bisa menggelar dan menata kasur sendiri, jadi aku tinggalkan dia bersama teman2nya setelah membantu meletakkan barang di dalam kelas. Tapi ternyata hasilnya, malam hari ku lihat kasur ve masih tetap terlipat! Hah? Apa ndak mau pakai kasur buat bobok nak? Nggak cukup tempatnya, Ma. Aku lihat memang kelas sudah penuh dengan kasur dan bed cover teman2nya. Ok deh, akhirnya aku bawa pulang kembali kasurnya malam itu. Semoga kamu bisa bobok nyenyak sama teman2 ya ve..

Tuesday 29 January 2013

Pagi yang cerah

Di pagi yang cerah, Simon, kucing bermotif blirik abu abu campur putih, sedang beraktivitas rutin. Ia suka menginvestigasi barang-barang unik di dalam rumah. Kali ini ia penasaran dengan tumpukan kardus yang ada di samping dapur. Mengapa tumpukannya sampai tinggi sekali? Sampai aku harus berdiri melihat apa isi kardus yang paling atas, mungkin begitu gumamnya dalam hati. Ooh, tapi rupanya Simon kurang tinggi, ia tidak bisa melihat isi kardus paling atas, walaupun ia sudah berdiri semampu dia. Simon benar-benar smart cat..