Saturday 18 January 2014

Ampun Pak Polisi

Astaghfirullah, hari ini nasibku sedang buruk. Kali ini bicara soal polisi, karena  aku baru saja ketilang polisi di jalan. Ceritanya, saat itu aku, ve, pak supir, yangkung n yangti pergi di siang hari hendak mencari makan siang di luar. Yu sedang mudik, maka tidak ada masakan lezat yang bisa disantap di rumah. Ke mana kami akan makan? Pilihannya jatuh ke sebuah restoran steak di tengah kota. Perjalanan kami ke restoran melewati perempatan dengan TL (lampu merah) yang terkenal antriannya sangat panjang. Jalannya cuma ada 2 lajur, lajur kanan untuk mobil yang mau ke belok arah kanan, sedangkan lajur sebaliknya yang ke belok kiri atau terus. Sebagian besar orang selalu belok ke arah kanan, sehingga membuat panjang antrian tidak seimbang setiap kali TL masih merah. Tumpukan lajur sebelah kanan lebih padat dan panjang sehingga kami harus sabar dan sabar menunggu giliran kena lampu hijau. Ada beberapa mobil yang tidak sabar dan mencoba peruntungan mereka dengan menerobos antrian dengan melewati lajur kiri untuk belok kanan. Masalahnya, salam kejutan 'selamat siang' dari pak polisi kadang akan kita dengar kalau anda sedang beruntung. Artinya, di tikungan sebelah kanan, pak polisi sudah siap menyambut mobil2 yang tidak sabar tersebut dan menilangnya. 

http://redaksi.luwuraya.com/

Aku dan papa pernah kena tilang di situ. SIM papa habis berlaku pula. Untung papa barusan ulang tahun dan SIM nya juga baru beberapa hari kadaluarsa. Justru Karena ditilang itulah papa jadi ingat kalau SIM nya harus diperpanjang. Supaya tidak lupa/ panjang ceritanya, Langsunglah hari itu kami memperpanjang SIM ke TP. Tanpa persiapan! Bahkan papa pun masih pakai kaos oblong buat pas foto SIM, tidak pakai baju formal sama sekali. Untungnya foto SIM boleh pakai oblong dan SIM berhasil diperpanjang dan prosesnya cepat!

Tapi kejadian tilang itu juga tidak gratis, Rp 50rb melayang deh. Waktu papa menyiapkan uang, pertama2 agak sungkan sehingga disembunyikan dibawah SIM dulu. Tapi Kata pak Pol.. jangan sungkan2.. hihihi.. justru saya yang jadi sungkan pak..

Siang ini yang bawa mobil pak supir. Aku bener2 ingat pengalamanku kena tilang itu seumur hidup, jadi kalau aku melewati perempatan itu lebih baik patuh saja dan sabar. Pak supir mencoba menerobos lewat kiri, tapi aku mengingatkan, awas lho ada polisi.. nanti 50rb melayang..sebaiknya kita nggak macem2. Pak Supir langsung kembali ke lajur kanan. Dan betul, ternyata jam 1 siang memang ada 1 mobil polisi bersiaga di depan tikungan menyambut para pelanggar. Yes, kami berhasil lepas dari petaka. 

Tapi Ini yang aku lupa.. mengucapkan Alhamdulillah... Kami berhasil melewati pak polisi dkk yang sedang menilang mobil sebelah kami dengan mulus. 'syukurin lo.. salahe nggak sabar', bahkan itu ucapan yang aku ingat. Belakangan baru sadar kalau aku juga lupa nggak baca doa mau pergi..Astaghfirullah...

Tapi ternyata Allah maha kuasa.. memutar balikkan segala sesuatu. Sedikit sombong dapat melewati penilangan pak sopir di lampu merah itu, ternyata tidak meloloskan kami dari tilang juga. Kami kena tilang di tikungan yang lain yang kali ini memang ada pos polisinya! masalahnya simpel, aku lupa pakai seatbelt. padahal biasanya aku suka bohongin pak Pol kalau lewat tikungan itu dengan berpura2 menarik tali seatbelt untuk sementara saja. Begitu kami lepas melewati  tikungan itu, maka seatbelt langsung kulepas lagi. Habis.. seatbelt bikin sesak perut.. celakanya.. Hari ini aku benar2 lupa menerapkan trik itu! 

Kena deh.. ya sudah aku beri salam tempel mereka dengan Rp 50rb... tapi awas.. aku jadi ingat seumur hidup kalau lewat tikungan itu (saja) aku akan memakai seatbelt... Ampuni aku pak Pol dan ampuni aku ya Allah kalau kurang berderma/ bersodaqoh sehingga aku tidak bisa terhindar dari petaka ini.. Atau Jangan2 ini hikmah karena kemaren aku mengusir sales seorang ibu2 tua berjilbab yang menawarkan susu jahe di kampus...'Bu apa mau beli susu jahe..? Satu saja bu.. buat rejeki saya..'. Padahal susu jahenya cuma Rp 12rb, sedangkan buat pak Pol Rp 50rb..

Astaghfirullah...



Friday 17 January 2014

Garfield: Diary

Tahu film kucing Garfield? Tahu bagaimana wajah garfield? Dan yang paling penting, tahu apa warna bulu Garfield? Kucing terbaruku yang satu ini sebenarnya malah tidak memenuhi profil Garfield sama sekali seperti yang di film, tapi aku tetap menamainya Garfield. 


Sedang malas

Kucingku ini justru berwarna blirik coklat semu hitam. Keempat kakinya berbelang putih, sehingga tapak kakinya berwarna pink, sementara garis matanya hitam seakan memakai eye liner tebal dan hidungnya hitam gosong seperti arang. 




Ekornya panjang, tapi belum kuukur berapa centimeter panjangnya. Sifatnya sangat berlawanan dengan garfield asli yang sangat pemalas dan suka tidur, garfield ku ini justru suka jumpalitan, jungkir balik dan sangat aktif mencakar2 dan bermain dengan benda apapun yang bergerak.


Ada Kaus kaki putih di kakinya

Maklum, waktu pertama kali datang ke rumah dan mendaftar sebagai kucing penghuni rumahku, dia baru berumur sekitar 4 bulan. Tapi badannya bersih, dan sepertinya dia memang tahu bagaimana cara membersihkan diri, walaupun dia seekor kucing laki-laki. 


Lelaki yang lincah!

Aku menduga dia adalah kucing yang dipiara orang, keluar rumah, tapi tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Sesuai lirik lagu butiran debu.. tapi dia tidak terjatuh dan luka dalam ketika pertama kali datang.




Berita baiknya adalah,kehadiran Garfield tidak ditolak oleh Milo. Buktinya, Milo tidak pernah mengajak bertengkar setiap kali bertemu. Justru Garfield sedikit2 selalu mengajaknya bercanda, menggoda dengan mencakar2 ekor panjang Milo yang lebih dari 22 cm, yang suatu saat sedang digerak2kan ke kanan dan ke kiri. Cuma, ketika makan mereka tidak pernah akur. Aku harus menyobek alas makan mereka menjadi dua dan menjauhkan mereka berdua. Kalau tidak, Garfield akan mengerang dan mencakar, sementara Milo lebih suka mengalah. Tapi kalau Milo mengalah terus, bisa2 dia tidak makan terus, padahal Milo sedang hamil muda.

Tatapannya yang garang

Sudah berbulan-bulan hingga akhirnya Garfield berstatus sebagai Paman. Anak-anak milo bisa memanggil dia, Uncle Garfield.. Dan Garfield tetap bertingkah aneh dan cenderung kekanak2an. Lihat, ember bulat yang sedemikian sempitnya masih tetap dijadikan tempat tidur. Padahal posisi tidurnya sangat tidak nyaman, garfield tetap nyenyak tidur.


Tempat tidur aneh

Walaupun menjadi Paman, kebiasaannya yang kekanak2an masih tetap ada. Satu benda yang sangat unik baginya adalah tissue! Begitu ada tissue menganggur di depan matanya, maka sontak Garfield akan mencacah tisu itu dengan cakar dan gigitannya. Tisu itu digigitnya kecil2 hingga menjadi sobekan kecil2. setelah tidak bisa digigit lagi, maka dengan tenangnya Garfield akan meninggalkan tissue itu begitu saja. Yang paling tidak enak adalah bagian menyapu sampah tisu itu dari lantai..




Bulan april 2014, kebersamaan para kucing mulai terlihat. Mereka memang sudah jadi satu keluarga. Tak ada rasa jahat atau ingin melukai di antara mereka. bahkan aku sempat kaget, ini adalah foto yang membuat trenyuh, ternyata paman garfield dan mama milo sekeluarga tidur bersama! berdempetan tidak jadi masalah:


Sekamar ber 5

Bulan Juli 2014, saat bulan puasa. Paman Garfield tampak semakin besar. Akhir-akhir ini hatinya sedang sangat jengkel dengan siapapun sehingga membuatnya sering "hissing" dengan kucing lain di sekitarnya. Ia menjadi sangat sensitif, sehingga ketika berbuka puasa minta diberi makan pada kertas terpisah



Bulan Oktober 31, 2014. Saatnya Halloween di US. Paman Garfield mendadak juga lenyap. sudah 1 minggu tidak melihatnya pulang. padahal biasanya 1 atau 2 hari saja dia paling lama dolan, selanjutnya pulang ngeong2 minta makan. bahkan terakhir dia mulai menaksir Blacky dan mencoba menikahinya. Sayang Blacky masih di bawah umur, jadi pernikahannya gagal. Entah kenapa, sebenarnya aku sudah 3 kali memiliki kucing bermotif blirik coklat seperti paman, tapi kucing itu selalu tidak awet. Yang pertama adalah si Bloyenk. Laki2, motifnya persis paman, tapi tidak berkaos kaki. Dia hilang beberapa hari kemudian. Lalu Petty, kucing betina blirik kecil yang lincah, tapi ia menghilang beberapa minggu setelahnya. Dan yang terakhir ini adalah paman. Dia memang menjadi kucingku yang paling lama, di antara para kucing blirik yg pernah ada. Kata Mas Ade, kucing blirik adalah tipe kucing pengembara, sehingga wajar saja jika suatu saat kucing itu pergi mencari tempat yang baru. Yah.. alias tipe tidak setia dong..

Februari 2015

Yang tertinggal saat ini hanya kenangan kehidupan paman garfield bersama kami selama beberapa bulan di tahun 2014. inilah beberapa fotonya



Paman sangat suka tidur di lantai. dibawa ke mana-mana dia tidak menolak. diletakkan begitu saja di lantai kalau dia lagi mengantuk maka ia akan mudah sekali tertidur, tanpa memperdulikan sekelilingnya. Dalam foto ini terlihat, posisi tidurnya mengingatkan kita pada kambing guling!



03/04/15

Memori: Siang-siang aku mencari paman. di manakah ia gerangan? Ah, rupanya ia sedang duduk-duduk santai di bawah mobil. jam 12 siang, kenapa memilih bersantai di garasi yang sangat panas, di bawah mobil pula. Begitu aku curi gambarnya, ia agak kaget, mengubah sedikit posisi duduknya. Oleh ve, posisi duduk yang seperti itu disebut duduk paman. Kalau menurutku, itu lebih seperti duduk di dalam ember, jadi aku definisikan saja sebagai duduk ember.



Memori: Foto yang cantik, rich tone edition. Warnanya begitu tajam dan jernih. Seperti biasa, objek utamanya adalah paman di kolong kasur hijau yang biasanya dibuat nonton TV seluruh keluarga. Wrna kasurnya sangat kontras dengan warna blirik paman yang natural. Bola Matanya yang berada dalam kondisi garis mengingatkanku pada ular, komodo bahkan buaya buas yang siap menerkam. 

11/04/15

Petualangan Paman: The Front Yard is Mine!



Siang itu sangat panas. Pukul 12 tepat, paman sedang sibuk di front yard. Berteduh di bawah mobil sambil mengintip keadaan sekitar.



Bosan di bawah mobil, paman mencari tempat yang lebih menarik. Ia melihat rimbunan tanaman yang cukup menyejukkan dirinya, maka ia melangkah ke arahnya



Ahh.. rasanya sangat lega, rumput yang hijau ini cukup membuatku merasa puas. duduk di atasnya seolah duduk di atas sofa raja yang ada di kamar tamu. Tapi.. hmm.. apa itu di sebelah sana?



Paman bangkit dari duduknya. Ia mencoba mengamati dari balik pot dan ledeng. Sesuatu yang bergerak2, apakah itu bisa dimakan? Aku harus segera menyergap!



Hap! Arrghh.. Aku kalah cepat, kata paman dalam hati. Cecak itu sangat lincah. Hilang deh kudapan siangku. Pencarian itu cukup membuat paman merasa haus, maka ia mengarah ke ledeng, berharap ada tetesan air yang bisa ditelan.


Siang bertambah terik, paman makin mantap melangkah ke arah ledeng. Tapi, siapa itu di samping paman? Ada kaki manusia. Si Re sedang mengincarnya untuk mengganggu!



Tuh kan betul. Tangan Re mencoba membelai paman. Tapi paman lagi nggak mood utk bermain, maka ia menggigitnya


Huh, sudah dibilangin. Aku lagi galak dan sedang haus! 



Akhirnya paman berhasil minum sedikit air ledeng, tapi Re datang lagi menghampirinya untuk membelai..


Garfield dengan cueknya berjalan dan duduk santai di paving yang sejuk, sedikit menjauh dari Re yang tidak penah putus asa berusaha mengelus nya

Seperti kucing2 biasanya, aktivitas mandi dan menggaruk tetap berlangsung di kala duduk.



Cukup sudah petualanganku di halaman depan. Manusia2 itu semakin tidak mengerti kondisi hatiku. Mendingan aku pergi..



Friday 3 January 2014

Nyonya Puff dan Kermit

Ada pepatah terkenal: mati satu tumbuh seribu. Kalau untuk dunia kucing, hilang satu datang dua. Setelah Fluffy menghilang diusir oleh Thom, alhamdulillah data seekor kucing baru lagi ke rumahku. Seekor kucing betina dan cukup dewasa. Warnanya putih, blirik kuning dan hitam, sedikit mixed. Yang unik adalah bentuk kepalanya. Bulat, tidak ada segitiga2 sedikitpun. Padahal biasanya kepala kucing kan agak oval. Jadi mukanya kelihatan unik. Aku memberi nama kucing itu Nyonya Puff. Karena dia datang dalam keadaan bersalin. 



Awalnya ditemukannya nyonya puff (Ny) memang tidak disengaja. Hus pada hari itu sedang membersihkan mobil Ay. Ternyata dari dalam mobil terdengar suara ny mengeong2 minta dibukakan pintu. yay.. Ternyata ny telah melahirkan di dalam mobil grand mx, anaknya satu ekor, berwarna putih kuning. Lucunya, ia sangat mirip dengan fluffy yang hilang. Hanya saja anak itu berkelamin perempuan. Aku namakan dia Kermit.
Hus memindahkan ny puff dan kermit dari mobil ke kotak gas papa yang belum terpakai. Lokasinya ada di teras rumah, jadi mudah2an tidak diganggu milo. Wilayah milo kan di dalam rumah, tidak sampai keluar. Sebab milo tidak pernah akur dengan ny puff. Pernah mereka bertemu dan ternyata bertempur!


Milo bersikap waspada di bawah

Sayang sekali kebahagiaan kermit tidak berlangsung lama. Baru berumur 2 minggu, ny ternyata sudah menyapihnya. Aneh, sudah 2 hari kok ny puff tidak pernah pulang menjenguk kermit. padahal biasanya cuma pergi 5-10 menit, langsung kembali menyusui kermit. Tapi kali ini tidak. Sudah 2 hari, kermit dibiarkan saja. 

Kermit menangis

Lama2 aku tidak tega. Mumpung hari libur, aku, papa dan ve berjalan2 mencari dot kucing ke pet shop manapun. Pikiran pertama kami langsung mengarah ke pet shop 'pluto' yang lokasinya di depan masjid. Ok, dan akhirnya mobil kami meluncur ke sana. Alhamdulillah ternyata dapat juga dotnya, harganya 35.000, dapat lengkap botol dengan 3 dot plus gosokan botolnya buat mencuci. Karena belum puas, kami mengarah ke RP. Di sana juga ada  zona hewan, di situ berkumpul banyak pet shop sehingga diharapkan banyak pilihan dot tersedia. Aku mengunjungi salah satu pet shop dan ternyata toko itu menjual dot yang sama dengan harga 42.000. Wah, lebih mahal. Aku langsung mengurungkan niatku untuk membeli dot yang lain lagi. satu dot saja aku kira sudah cukup.


Hari pertama: masih belum kenal dg dot




Satu minggu: nggak mau berhenti mengenyot!

Sorenya, aku segera memakai dot tersebut untuk menyusui kermit. Susu bayi flufy n milo masih ada, aku tinggal menghabiskannya. Itu adalah susu bayi 0-6 bulan, jadi cocok buat kucing yang berumur 2 minggu juga. Satu sendok susu kuseduh dengan air panas lalu kutuang ke dot. Pertama kalinya agak susah, karena dot masih buntu, jadi harus digunting ujungnya. Setelah beberapa kali ngedot, kermit jadi terbiasa. Akhirnya setiap hari aku selalu menyusui kermit setiap pagi dan sore. Semoga aku bisa menolongnya dan kermit bisa tumbuh besar.