Friday 7 July 2017

Lebaran 2017: Banians - Jakal

Lebaran 2017, saatnya berputar2 lagi, mudik sekaligus berkeliling kota melihat suasana baru



Hari pertama, kedua dan ketiga selalu diwarnai dengan pertemuan2 keluarga. bersilaturahmi, bertemu kembali setelah sekian lama pergi. banian adalah wadah untuk berkumpul bersama




warung DK Jakal, malam itu suasananya ramai sekali. Alhamdulillah, semoga ini menjadi rejeki buat seluruh keluarga. Tahun kedua ini sudah lebih baik. Server sudah terlatih dan tertata, serta ramah pada semua pelanggan



Akhir tahun 2017 aku mampir ke DK lagi. Ada menu baru di situ, ala ala korea-an. Ve pesan 1 menu bulgogi (kiri). Aku seperti biasa pesan menu Jawa Bali, ayam betutu. Nggak pernah bosan sama ayam itu. Potongan ayamnya besar banget. Nasi jadi serasa lauknya karena lebih sedikit. Mantap





Kala itu memang menu Asian lagi jadi jagoan. Ada hidangan Korea, Jepang yang cukup menjangkau kantong. Enak dan lengkap. Sayang cuma ke sana sekali, jadi belum mencoba semuanya



Kalau ini pesanan Yangkung, rujak buah. Ini merupakan menu appetizer, makanya datang duluan sebelum main dish. Rujaknya enak, manis. Tapi direkomendasikan, kalau pesan, bumbunya dipisah saja dari rujak buahnya. Supaya lebih enak makannya

Friday 30 June 2017

City Walk: North Quay

Ada North quay (NQ) di kota ku. Wah, jadi penasaran seperti apa suasananya. beberapa minggu menjelang puasa, kami ada kesempatan pergi ke sana



NQ sebenarnya adalah pelabuhan yang ada di utara kota. yang sebenarnya juga adalah Tj Perak, yang sejak dulu kala sudah ada. tapi kondisinya dipermak lebih modern sehingga menjadi spot foto baru yang cantik

Thursday 22 June 2017

Tegaskan bahwa Kedai-kedai ini Jempol




Menu yang satu ini kekinian banget, alias ngetren. Ayam geprek. Pertama kali coba ya di merek yang satu ini, punya kakak.. yang kedainya di jalanan sejalur pulang dari kantor. Waktu itu malam hari, nemu warung baru, judulnya kok ada Kaak nya? Lalu ayam geprek itu apa? Apa sama dengan ayam penyet? Ternyata itu ayam tepung yang digeprek2 dengan sambal bawang. Lumayan juga, kalau jaman dulu yang digeprek tempe, jadilah sambal tempe. Rasanya sama dengan ayam geprek ini, cuma tempenya diganti dengan ayam tepung



Liburan Akhir semester kemaren juga masih bertema ayam geprek. Tren nya merata di seluruh kota. Di yogya pun demikian. Banyak warung ayam geprek bermunculan. Ada satu warung lokal yang cukup eye catching, kali ini beda dengan lain-lainnya. Dia punya menu ayam geprek sambal matah. Sambalnya enak, fresh, nendang, tapi sayang ayam tepungnya kurang kres dan under seasoned. Lokasinya di Jocimal.







Sebuah kursi, seolah tak berarti. Tapi dari kursi ada banyak pelajaran. Untuk sebuah bisnis kuliner macam restoran, kursi sangat berarti. Makanya, meskipun ini foto sebuah kursi, foto ini sesuatu banget. Mengingatkanku pada kajian tentang kursi. 
Kursi di foto itu sebenarnya adalah properti sebuah kedai minuman yang sudah sangat terkenal di kalangan anak2 muda. Teh time, waktunya minum teh, begitu maksudnya. Aku yang tea lover turut menjadi keranjingan dengan minuman ini. Ya, tentunya menyesuaikan dengan kondisi, jumlah gulanya harus ditekan hingga 0% (bisa?)

Howw.. Ini restoran yang jempol pula. Aku dan keluarga intiku selalu ke sana saat ada moment ulang tahun. Tahu kenapa?



Buat kalian yang berulang tahun, ada free dish utkmu. Dulu free nya mantap banget. 1 serve of steak, nggak main2 juga lho walaupun free porsinya tidak berbeda jauh dengan yang paid



Sayangnya itu dulu.. Sekarang free nya berupa burger. Cukup besar juga sih, dan memang mengenyangkan bingits. 1 Burger tak muat buat perutku. Must be shared to all family. Anyway.. nice try utk memanjakan pelanggan

Baru dibuka Sebuah kedai tua di kotaku. Suasananya sangat nyaman, kuno banget. Menemukannya tidak sengaja. Awalnya pengen beli mi godog terkenal di warung sebelahnya. tidak disangka kedai ini lebih ramai, sampai harus mengantri dulu untuk mendapatkan meja



Hari itu tidak terlalu ramai, jadi mudah sekali mendapatkan meja, tidak perlu mengantri. Aku bersama yangti dan yangkung. Lihat desain interiornya yang unik. sampai2 radio kuno pun di bawa



Di tepi2 nya ada tempat memasak. para tenant menempatinya untuk preparing dishes. Aku pesan jeruk nipis panas, karena dulu aku pernah dapat pengalaman buruk pesen teh panas, ternyata tehnya agak kecut. apa mungkin tehnya rasa peach, tidak jelas, tapi yang jelaS aku tidak suka



Ve pesan es milo. Gelasnya tetap sama, berupa mug putih polos. Pesanan andalanku adalah makan buntut rempah. Enak banget. Buntutnya dibumbu rempah yang rasanya cenderung manis, dilengkapi dengan sambal ala matah dan sayur



Kalau papa pesan nasi lemak rendang. nasinya selalu terasa sedikit dan pengennya nambah terus, tapi kalau nambah terus bisa gendut. rendangnya ditemani sambal teri



Yangkung dan ve pesan bakso dan mi laksa. Baksonya kurang nendang, seperti bakso bikinan rumah sendiri. kalau mi laksanya lumayan, tapi kuah karinya bukan kuah tipe kesukaanku

Ada kedai lain yang lumayan sering aku kunjungi, yaitu kedai empek2 fa. di surabaya ia cukup terkenal dan berada, punya banyak cabang dan hampir di setiap mall dia punya counter. aku biasa pesan empek2 kulit dan tekwan




Tekwannya enak banget kalau disajikan panas banget, nyaris mendidih saking panasnya. diciprati jeruk nipis sedikit dan sambal menjadi lebih nikmat. Aku tidak suka kecapnya. Tekwan bagiku kurang mengenyangkan jika tidak dilengkapi dengan sepiring empek2 kulit tengiri. rasanya lebih gurih dari adaan dan kapal selam.

Kalau ini dibilang kedai kok tidak pas, hidangannya terlalu berharga mewah, bebek ini memang sudah terkenal kalau lokasinya di tepi sawah (mepet sawah, makanya mewah)



Di kotaku warungnya tidak mepet sawah sama sekali, tapi mepet jalan. warungnya di pojokan. dengan agak sedikit nekat setelah browsing2 seperti apa bebeknya, akhirnya diberanikan diri mencoba bersama papa dan ve. kami bertiga pesan 2 dishes tambah nasi putih. ternyata sudah benar cara pesannya, karena 1 hidangan porsinya besar banget



wah, ssayangnya aku ndak sempat memotret hidangannya seperti apa, hanya sempat potret buku menunya yang sangat konvensional dan cocok untuk kaum tua. yang aku suka sambalnya bermacam2 dan pedas, kalau bebeknya masih kalah sama bebeknya mas slamet.

DI SURABAYA BARAT ADA TEMPAT KONGKOW BARU, KATANYA SUDAH BANYAK DIULAS DI KORAN LOKAL. sayang aku tdk langganan jadi gak ikut membaca dan mungkin tidak akan tahu tempat itu kalau adik2 iparku tidak mengajak kumpul di situ. namanya food junction.



Tempatnya di dekat benowo, dekat banget sama rumah adik2, tapi jauh banget dari rumahku. bahkan temanku yg orang timur sampai kepengen banget ke situ minta diantarkan aku ke sana habis dari kantor. tapi papa memperingatkan aku utk berpikir masak2 kalau ke sana pas hari kerja karena jalan menuju ke sana pasti sering macet. undangan adik2 ini terjadi pada hari libur, jadi tidak makan waktu lama ke sananya.





Mewah banget kan gedungnya? MOdern dan futuristik, tapi ia sangat efisien dalam bangunan. di dalamnya cuma selasar luas yang aku pikir juga terlalu jarang kursi dan mejanya. di sampingnya berjajar tenant2 dalam bentuk layout huruf L. Lumayan lah, tapi kalau kondisi lalgi lapar berat, jangan coba2 ke sini pas jam sibuk makan siang atau liburan, dijamin ngantri panjang tempat duduk dan tenantnya..

Thursday 11 May 2017

Kucing Tetangga: Falafel

Kucing2 tetangga juga suka main ke rumah, sekedar berkunjung, bertamu sebentar ke rumah ginger dan chez

FALAFEL



Di pertengahan tahun 2016, pukul 9.30 pagi tampak seekor kucing manis. bulunya bersih sekali, dengan base coat berwarna putih dan berpentol2 kuning dan hitam.



aku namakan ia falafel. gendut, cakep. tapi aku lupa, falafel itu kucing jantan apa betina. bulunya sangat menarik, ada warna hitam dan kuning, tetapi lucunya, warna itu tidak membaur sedikitpun. hanya bersebelahan.



Lihat saja pentol di atas kepalanya. separo berwarna hitam, separo berwarna kuning. mirip dengan tokoh disney, cruela. wanita jahat yang mengejar2 dalmatian di film 101 dalmatian. rambutnya separo hitam dan putih



Bagian yang paling menarik adalah badan sebelah kanan, sayang aku tidak berhasil mengambil gambarnya dengan sempurna. di situ ada pentol yang cukup besar ditengah, dengan komposisi 50% hitam dan kuning, sangat jarang ditemukan di kucing2 pada umumnya

PRINCESS SNOWCAKE



Princess Snowcake, itu nama yang aku berikan kepada kucing putih berbulu lebat. Sangat tidak disangka2, hari itu ada seekor kucing berlari kencang masuk ke garasi rumah. mungkin dia menghindari kejaran seseorang. Kucing itu ternyata perempuan, seekor kucing angora, bulunya lebat dan ekornya juga berbulu panjang.



warnanya putih, tapi tidak bersih. mungkin dia habis jalan2 jauh, sampai kotor di tengah jalan. mau cari jalan pulang, lupa rumahnya di mana. mungkin ia kucing tetangga yang tersesat. pasti ada pemiliknya, karena dia ke rumah dalam keadaan berkalung kelinting.




Friday 28 April 2017

Lebaran 2016: Yogya - Borobudur - Semarang

Biarpun sudah tahun 2017, masih asyik juga untuk diceritakan tentang pengalaman perjalanan saat libur lebaran 2016 kemaren

YOGYAKARTA



lebaran tahun ini beda banget. tante habis jatuh dari plafon saat ikut melihat tukang memperbaiki AC di rumah. akibatnya, tante harus dirawat inap di RSUD. jadi, beberapa hari liburan dihabiskan di RS, bahkan bertemu para tamu dan sanak keluarga di sana. jalan2 juga cuma sebentar. Saat itu ada mall baru, Hart Mall. sekalian cuci mata, kami jalan2 ke sana sebentar sambil cari makanan yg bisa di take away utk dimakan org2 di RS yg menungguin tante. Filmnya rudy saat itu sedang tayang, difoto saja iklannya di mall tersebut hehehe



Tahu ini apa? fish and chip kesukaan ve. yah, sekaligus merayakan ultahnya di liburan lebaran ini. menu warung kesukaan ve di mall Har, jadilah kami makan di situ dengan pesan 2 menu itu. tp karena ini yogya, kayaknya harganya lebih mahal dr biasanya. maklum, bahan utamanya ikan



Tempatnya tepat di samping barat. kalau sore, jadilah makan sambil menikmati sunset. kurang lautnya saja. kami cuma pesan 3 item, baked salmon, best fish chip dan 1 gelas lemon tea yang bisa refill sepuasnya, dan bisa kita minum bertiga.



Kalau banian, sudah menjadi tradisi di kota yogya. hari ke 2,3 dan 4 selalu ada banian dg berbagai trah keluarga. cuma kali ini kami tdk datang ke seluruh banian. 



ada kucing di tempat banian. ve sempat saja menjepret gambarnya. sayang kucingnya tdk terlalu cakep. dan mungkin malah cenderung kotor tidak terawat. cukup diabadikan saja, tdk sempat diberi nama atau julukan



aku ve dan papa datang belakangan, bareng para cucu. simbah malah tidak rawuh karena terlalu sayah. ada snack sus tempo dulu yang cukup mengganjal perut saat mendengarkan ceramah dan pengajian, baru siangnya beramah tamah, bermaaf2an, dan makanan favoritnya, bakso jogjaa



banian diadakan di pondok dekat rumah simbah. jalan kaki pun sebenarnya bisa, tapi kondisi saat itu panas sekali. jam 10 pagi, tapi matahari bersinar terik. pakai baju agak fornal, kalau jalan kaki lumayan berkeringat juga



Waaw.. so kolesteroolll.. rasanya memang enak banget, sate usus dan sate telur puyuh di warung soto kadipiro. di suatu pagi hari2 liburan lebaran, kami sekeluarga pergi sarapan bersama ngandok soto legendaris kadipiro, sayangnya kadipiro yg katanya paling asli dan pertama belum buka, jadi kami cuma nyicipi yang di sebelah2nya. tapi lumayan lah, buat tombo kepingin



Sore harinya, sekitar pukul 3, sudah bergeser ke warung lain. De Kendhil, jakal. Order makanan kesukaanku, ayam bakar bawang pedas, sambalnya bikin bibir ndower wer banget. kalau ve sukanya udang atau grilled salmon.



Waktu itu aku minta sambal bawangnya dipisah, dan itu adalah keputusan yg sangat tepat, shg kita tdk kepedesan waktu makan, bisa mengatur sendiri berapa banyak sambal yg akan dimakan. salmon ve juga enak. memang konsepnya west meets east, mirip acaranya chef waann.



kami ke de kendhil juga beramai2 dg anggota keluarga yg lain, beda dg sarapan tadi. ada sepupuku Ic, dia suka pesan chicken katsu. sepupuku yg lain Al, dia suka pesan chicken koloke, tapi aku lupa namanya.



Kalau papa pesan udang bakar madu. dari dulu memang kesukaannya udang, sampai menurun ke ve. dari warung pinggir jalan sampai bandar mahal maunya udang bakar, kalau ada choice of shrimps or prawn



BOROBUDUR



Wow, lihat betapa banyaknya orang berjejalan membeli karcis masuk ke taman dan candi borobudur. padahal loket yg dibuka sdh lebih dari 3 jendela, tapi masih harus mengantri. liburan lebaran ini memang crowded, kami dapat parkir mobil pun lumayan jauh dari taman




Borobudur masih tetap cantik, walaupun sekarang terlihat lebih kecil. jempolku hampir sama kah besarnya? Just kidding.. mengabadikan jempol di depan candi yg indah, serta letaknya dekat banget dengan yogya.



Aku dan yangti melihat borobudur dari bawah saja. kalau diajak naik sampai induk stupa, aku kasihan dg yangti, nanti kecapekan. apalagi agenda kami masih banyak sampai 2 hari ke depan nanti di semarang.



Siang itu banyak orang yang mengunjungi borobudur. penuh sesak, mirip waktu mau belanja ke mall utk beli baju lebaran, kondisi penuh sesak, org2 berjejalan. tp kali ini org2 berjejalan mengantri naik dan menyusuri tangga ke puncak candi.



Untuk mendekat ke borobudur, kami harus berjalan dulu menyusuri boulevard. daerah ini memang disterilkan dr kendaraan apapun. satu2nya cara bisa ke candi yg aku pahami saat itu adalah berjalan kaki bersama banyak org. jalan naik turun, mendaki tangga, ya itu konsekuensi jalan2 ke candi besar



waktu masuk ke area taman borobudur, anda sebaiknya langsung mencari loket kereta mini, yg merupakan sarana angkutan taman borobudur. kereta ini akan mengantarkan kita keliling taman, sampai tepat ke titik terdekat untuk masuk ke candinya sendiri. tidak usah sayang dg uang karcisnya, hanya 7500, itu termasuk murah karena ada secret gift dari pengelola, itu termasuk minum 1 botol aqua kecil buat bekal haus. alhamdulillah, padahal barusan kami menolak tawaran2 para penjaja keliling di luar taman utk membeli minum air, mereka bilang, di dalam tidak ada minum lho, silakan beli di sini.

SEMARANG



Wah, kenapa PH? yang sebenarnya di dekat rumah pun ada? jauh2 ke semarang, makan kulinernya sama saja.. ada ceritanya, karena seluruh tempat di simpang lima sdh crowded banget. mobil pun malah ndak punya tempat parkir, apalagi kalau orangnya turun. Ok, akhirnya kami ke PH dulu utk mengganjal perut, berikutnya tetap berusaha cari kuliner ke simpang lima, tapi terpaksa take away. mobil pun tetap jalan, aku hanya di drop, antri, beli, bayar, lalu nunggu mobil yg sedang memutari simpang lima menjemputku. cara itu berhasil memberikan kami 3 bungkus nasi pecel legenda yg akhirnya kami makan di hotel. parah banget..