Notes from KSA

Alhamdulillah. Satu kata yang tidak akan berhenti aku ucapkan kepadaMu ya Allah, atas kesempatan yang Engkau berikan kepada ku dan suamiku, yang kedua kalinya mengunjungi rumahMu. Kali ini dalam kesempatan kecil, namun aku berharap, hikmah,rahmat dan barakahnya dariMu tidak kecil. Ve, anakku, siapa yang menyangka, dia pun bisa turut serta mengunjungi kabahMu. Beberapa kelumit kisah akan aku share dalam halaman ini. Semoga bisa menjadi kenangan indah dan selalu memberikan motivasi kepada siapapun untuk terus berharap kepada Mu,agar bisa diberikan kesempatan lain kalinya ke sana.

KEBERANGKATAN

Hari 1, 28 April 2012, hari sabtu. Bismillah, aku, papa, ve dan yangkung, yangti berangkat. Kami pilih jalur lewat SGP, maksudnya sekalian mengabulkan permintaan ve yang sangat kepengen sekali pergi ke sentosa island. Jadilah kami masuk ke grup yang berangkat tgl tersebut. Konon jumlah jamaah yang pilih jalur ini tidak banyak. Dan kenyataannya memang cuma 24 orang. itupun merupakan konsorsium dari 2 travel. No worries, yang penting insya Allah berangkat. Jam 8 pagi kami sudah diminta siap di bandara. Kami sampai keburu2 berangkat dari rumah jam 7. Pesawat take off jam 10. Ternyata sampai bandara masih menunggu cukup lama. sarapan juga belum tersantap dengan mantap. tapi alhamdulillah sama travelnya diberi sarapan berupa nasi kotak. walaupun sudah tidak "kolu" makan karena saking semangatnya berangkat, tapi kalau perut lapar rasanya ya kok tidak enak. akhirnya aku paksakan makan juga. Setelah lama menunggu akhirnya tibalah saat check in. diawali dengan pembagian paspor (foto).
 

Setelah masing2 jamaah menerima paspornya, kami dipersilahkan masuk ke imigrasi. check in untuk mendapatkan boarding pass sudah diurus travel. jadi Alhamdulillah,kami bisa masuk dengan mudah. Bahkan proses imigrasi keluar Indo pun sudah beres. Kami tidak perlu berhadapan satu per satu di loket imigrasi. tinggal masuk saja ke gate tempat pesawat parkir.




WELCOME TO SINGAPORE

Silk Air, pesawat yang kami tumpangi itu alhamdulillah mendarat dengan mulus ke kota tujuannya, Singapore. Di negara kecil itu kami akan menginap selama 1 malam. Saat itu jam menunjukkan pukul 13.00. Saatnya makan siang ya? Walaupun di pesawat sudah dihidangkan light snack berupa fish / chicken, tetap saja perut ini protes minta makan yang lebih berat. Bos besar pemilik travel rupanya sangat concern terhadap rombongan kami, sehingga special untuk perjalanan selama 1 hari ini dia menyertai kami sampai keberangkatan ke tanah suci. Setelah urusan imigration clearance di airport selesai, kami dengan ini resmi masuk negara singapore. Tujuan pertama bus rombongan kami adalah ke rumah makan untuk makan siang di sana. Kalau tidak salah, tempatnya di daerah Geylang. Menunya menarik, masakan padang. Ada telur omelet isi, chicken curry, sayur, buah pisang. itu yang aku ingat. Yang jelas, semuanya bukan favorit's Ve. Ahh, kasian si Ve jadi tidak enak makannya. Sebenarnya tadi sudah beli McD di Airport. So, lumayan lah paling tidak perut Ve sudah terisi walaupun sedikit.


Setelah makan siang, bus berlari ke arah masjid Sultan.Kami berhenti sebentar di sana beberapa menit untuk sholat dhuhur dan ashar dijama' taqdim dan diqoshor. Jamaah putri dan putra dipisah. Aku,mama dan Ve ke arah women prayer room,sedangkan papa dan yangkung ke men room. Sehabis sholat, aku dan Ve menyempatkan sedikit berfoto2 mencari gambar menarik di sekitar masjid. Selanjutnya kami kembali ke bus secepatnya. Jadwal perjalanan kami masih panjang, karena masih banyak tempat yang harus dikunjungi sementara waktu berjalan terus.


Next stop is merlion park. Jaraknya tidak terlalu jauh dari masjid Sultan. Kebetulan siang itu kondisi di sana lagi ramai. Panas pula. Bus tidak mendapatkan tempat parkir yang bagus, sehingga kami harus jalan agak jauh menuju lokasi merlion tersebut. Hawanya panas dan matahari bersinar terik. Haus.. itulah hasil perjalanan kami. Tapi lumayan puas, Ve berhasil mengabadikan beberapa gambar merlion, dengan splashing waternya. Bahkan kami satu keluarga pun juga turut berfoto. Kembali ke bus, yangti kehausan. Akhirnya yangti beli coke can di warung pinggir jalan, harganya 1.5 dolar. Penjualnya international minded lho, dia juga terima pembayaran uang dalam nominasi rupiah. Tapi sayang, supir busnya melarang membawa makanan dan minuman ke dalam bus. Yahh.. cokenya harus diminum dan dihabiskan di luar bus dong. Padahal bus sebentar lagi pergi ke tujuan selanjutnya. Minumnya harus cepat2 deh. Jadi nggak bisa enjoy. Untung nggak jadi beli es krim. Coba kalau jadi beli es krim, tambah susah lagi menghabiskannya.



Chinatown adalah pemberhentian selanjutnya. Untuk tujuan ini rasanya ve sudah gemes sekali. Kok lama sekali pergi ke Sentosa Islandnya (tujuan favorit dia). Rasanya sudah nggak sabar. Kenapa masih ada tujuan yang lain2nya. Sementara di Chinatown ini isinya apa? Cuma belanja! Kesukaannya ibu2. Ve protes, dia pilih tidak ikut. Dia mending stay di bus. Yang turun bus akhirnya hanya aku dan yangti yang kepengen beli celana panjang. Hah, apa nggak salah ma, beli baju di Sgp? Begituan pula? But anyway.. lihat2 saja deh.. siapa tahu ada yang pas di hati. Ternyata perkiraanku betul. Baju dan celana yang dijual di sana mutunya masih kalah sama yg dijual di Indo. modelnya juga ala hongkong, kerlap kerlip dengan kain yang ketat. Bukan aku banget. Finally kami berbelok ke toko yang menjual sovenir2 khas Sgp, macam gantungan kunci. Ada gantungan kunci plus gunting kuku. $10 dapat 6. Yangti ambil 12 biji. Belakangan baru ingat kalau gunting kuku dilarang di bawa ke atas pesawat. Padahal bagasi tidak turun di Sgp. Yah, akhirnya harus dibagasikan sendiri ke surabaya.


Sekitar 1 jam kemudian, akhirnya bus melaju ke Sentosa Island. Yess! Alhamdulillah.. ini yang ditunggu2 sejak pertama. Kenapa ditaruh paling akhir? Padahal kalo sejak pertama di Sentosa Island, mungkin kami akan stay di sini dan tidak ikut ke tujuan2 selanjutnya bersama bus. Cara masuk kami ke Sentosa Island (SI) sangat unik. Via Mount Faber, kami pada naik cable car, kereta gantung yang berhentinya di stasiun SI. Lihat betapa Ve sangat antusias dengan moment ini. Begitu dapat tiket naik cable car, ve langsung pamerkan di foto.


Cable Car (CC) adalah sebuah kereta gantung. Naiknya bergiliran dan harus cepat, karena kereta itu tidak berhenti di stasiun. Walaupun di Stasiun, sebenarnya ia masih bergerak pelan. Jadi kalau naik harus cepat2. Kalau kurang cepat, kereta sudah duluan berangkat.


Satu CC bisa diisi 8-10 orang. Semua dinding dan pintunya terbuat dari kaca, sehingga orang2 yang ada di dalamnya bisa bebas melihat pemandangan saat CC tersebut berjalan. Yang mengerikan adalah saat CC berjalan di atas laut. Beberapa orang sempat merinding. Kuncinya adalah, baca bismillah, doa, serahkan sepenuhnya sama Allah dan jangan lihat bawah..


Perjalanan berikutnya adalah ke restaurant. Travel ini ternyata sudah pengalaman banget. Planningnya bisa pas banget, habis naik CC tanpa membuang waktu banyak, jalan ke arah restaurant, jadilah kita mendapat early dinner. Aku bilang kok waktunya seperti berbuka puasa. Makan malamnya pas menjelang maghrib. Tapi Sholat maghrib dan isya dijamak di hotel. Strategi makan kami se keluarga salah. Karena kurang awal datangnya ke restaurant, meja2 keburu penuh. Akhirnya kami mencari tempat duduk yang tersisa dan terpisah dalam 2 meja. Yangkung dan ti di meja 1, aku, papa dan ve di meja 2. Kali ini menunya chinese. Harapanku, Ve cocok dengan menunya. Ada satu menu berjudul tahu (tofu) bumbu pesmol lengket yang difavoritkan Ve. Alhamdulillah, at least perutnya terisi walaupun tidak lahap. Nanti malam kalau sempat kita cari McD atau KFC buat ganjal perut kalau masih lapar.
Ujian 1 datang dari Allah setelah dinner ini. Jamaah ada yang protes, kapan pulang ke hotel? Padahal dia sudah capek. Bos besar travel yang kebetulan mengawal langsung menanggapi, waduh pak, kalo buru2 ke hotel ya rugi, kan ceritanya kita lagi travelling ke SGP dulu, menghabiskan hari di SGP. Si Jamaah protes, saya itu sudah niat sejak awal, labaika umrotan, dari rumah. Bos besar langsung tersenyum, wah kalau begitu bapak salah ambil program. mestinya ambil yang jalur umroh 100%, berangkat dari Indo langsung ke KSA. Betul juga ya kata bos besar? Tapi supaya tidak mengecewakan jamaah, akhirnya setelah melihat 1 event lagi sekitar 25 menit, si Bos mengalah dan berjanji akan mengantarkan semuanya pulang untuk istirahat di hotel. Bos mengharap si jamaah yang protes tersebut untuk bersabar. 25 menit lagi kita akan pulang. Mudah-mudahan itu kabar baik baginya. Tapi yang jelas ini adalah kabar buruk buat Ve. Pulang begitu saja setelah satu pertunjukan di SI? Padahal dari Indo sudah ada 1 tempat yang jadi tujuan, cineblast! Sayang lokasinya jauh dari tempat pertunjukan yang dipilih travel, Song of the Sea. Agar Ve puas, akhirnya aku dan papa memutuskan untuk berpisah dengan rombongan. Kami pulang lebih malam, pakai taxi nggak papa deh. Asalkan bisa ke cineblast. Tapi biarlah kita mengikuti acara travel dulu, melihat pertunjukan Song of the Sea

Song of the Sea (SS) adalah pertunjukan musical, melibatkan beberapa orang bermain teatrikal, tapi sudah didubbing sebelumnya. Berikutnya ada permainan laser, api dan air, dipadu dengan proyeksi gambar. Teknologinya seperti LCD begitulah (mereka bilang pyrotechnic?), mengirimkan gambar, tapi media untuk melihat gambar tersebut adalah air, bukan tembok atau kain putih sebagai layar. Ketika di Indo, aku sempat browsing di web SI tentang pertunjukan SS ini. Sepertinya tidak menarik, apalagi HTM nya 24$ per person. Tapi si Bos travel meyakinkan kami 100% bakalan puas melihat wahana ini. Jangan memisahkan diri melihat tempat yang lain sebelum finish melihat SS. Okaylah, kami sih menurut saja, apalagi tiket juga sudah included, dibelikan.
Hari itu malam minggu, crowded banget. Pertunjukan SS ada 2 x show setiap malam minggu, show 1 pukul 19.40, show 2 pukul 20.40. Rombongan kami mengambil show 1. Itupun konon saat membeli tiket ngantrinya bukan main. Untung pihak travel sudah sigap, jadi pas peserta lagi dinner, sudah ada orang yang ditugaskan untuk mengantri di loket beli tiket.
Setelah dinner, seluruh rombongan dipandu untuk berjalan ke arah area pertunjukkan. Masing2 diberi 1 tiket oleh pak Ja (guide), lalu masuk ke tempat pertunjukan. pihak SI lalu memberi tanda di tiket bahwa peserta sudah masuk shg tiket tdk bisa dipakai lagi. Saat masuk, sungguh kaget, ternyata areanya luas banget. Sudah ada banyak penonton yang duduk. Tempat sudah terisi 1/2 lebih. Kata Bos, setiap show ada 2000an orang yang nonton. Bisa jadi betul kalau tempatnya seluas ini. Kami milih tempat yang kelihatannya sudah cukup di tengah sehingga bisa melihat show nya dengan enak. Tapi ternyata dugaan kami salah, daerah tengahnya masih sekitar 4 blok dari situ! Ahh, jadilah kami harus melihat dengan posisi kepala menoleh 45 derajat ke kanan, karena kami duduk di sebelah tepi kiri.
Setting ceritanya sebenarnya sederhana, hanya sekumpulan anak2 pantai yang menghabiskan waktunya dengan bernyanyi di tepi laut dengan gembira. Lalu mereka bertemu karakter yang dipercaya sebagai dewa laut, menugaskan mereka untuk menyelamatkan seorang gadis, yang hanya bisa diselamatkan dengan alunan lagu! Setiap kali lagu mengalun, kombinasi air, api, laser dan gambar dimainkan sedemikian rupa dengan manis, canggih dan amazing. Not bad, Ve saja yg pertama kali menolak diajak nonton juga sempet ndomblong berdecak kagum dengan show tersebut.
Lepas show SS, saatnya kami berpencar. Keinginan Ve yang 1 itu belum tercapai. Maka aku, papa dan Ve masih harus berjuang keras mewujudkannya. Karena orang2 sudah kepengen balik hotel, So, seperti planning semula, aku minta alamat hotel dan phone boss travel. Kami bertiga stay di Sentosa lebih lama dan rencananya nanti mau ambil taksi ke hotel. Yangti dan Kung duluan balik ke Hotel sama rombongan travel, karena mereka juga sudah lelah.
And here we are.. alone di Sentosa Island. So blind, tak tahu arah ke mana kami pergi. Satu hal yang mesti kami lakukan adalah mencari peta SI dulu. Setelah dapat, baru kami mempelajari arah dan tempat yg harus dituju. Itupun tak mudah, karena hari sudah malam dan gelap. Aku dan papa bahkan sampai berdebat soal arah. Hebatnya, travel bos ini begitu dikenal banyak orang. Saat itu memang kami berdua pakai seragam rombongan. Ketika kami bingung soal arah, banyak orang yang berusaha membantu, salah satunya terlibat dalam pembicaraan yang kurang lebih seperti ini,

Orang (O): Pak, rombongan travel Bos Haji Y yah?
Aku (A): Iya pak
O: Terpisah dari rombongan ya?
A: Oh, ndak pak. Memang sengaja pulang belakangan. Pak cineblast arah mana ya?
O: Ibu naik ke lampu2 itu.. nah, cineblast di belakangnya..
A: Makasih pak

Jadilah kami mengikuti saran bapak berbaju batik pantai itu. Perjalanan memang panjang dan melelahkan. Mendaki pula. Tapi ini demi Ve. Mau naik kereta ke Station Imbiah, kok ngantrinya panjang nggak ketulungan, kami pilih jalan saja deh. Cineblast memang ada di ujung lainnya SI. Saat itu kami ada di Tepi pantai dan harus ke Imbiah Lookout! Tapi perjalanan panjang itu membuahkan hasil, finally kami bisa mengejar show terakhir, Log ridding..




Alhamdulillah,  Ve puas banget. But not me. Kalau menurutku, kami salah pilih wahana permainan. Log ridder apa ridding? Namanya aku lupa, tapi pengalamannya tidak terlupakan. it was so awful. Sudah posisi badan dan kaki secapek ini, perut masih diguncang2 dengan alunan mesin. Ceritanya adalah sebuah kereta tambang yang akan mengirim kayu batangan ke tempat penggilingan. Perjalanannya sangat seru, harus lewat rel kereta tambang yang naik turun, lalu harus jatuh ke lembah lewat air terjun 90 derajat. Dan itu adalah simulasi 3D. Layar di depan menunjukkan setting suasananya dan kendaraan itu menunjukkan guncangan2 dan hantaman ketika terjatuh. Argh.. perut jadi seperti diguncang2 seperti naik roller coaster. Masing2 diberi kacamata 3D biar seru. Tapi aku malah merem melihat filmnya. Terus terang aku malah pusing..Yah, sekali lagi, that's okay, as long as Ve puas..
Malam semakin larut. Kaki sudah sangat capek dan perut kembali bergelora, lapaarr.. Satu tujuan yang aku rasa praktis, KFC yang kami temui tadi! Makan di situ saja, lalu cari taksi dan pulang ke hotel tinggal tidur. Tidak perlu keluar2 lagi, simple. Ternyata waktu tidak berpihak pada kami. Begitu sampai di KFC, it's closed! Ya sudah, kami cari taksi saja. Mau ke McD yang ada di sisi SI lainnya kok jauh? Cari taksi pun ternyata tidak semudah yg dibayangkan. Kalo di Indo, cari taksi di sembarang tempat nggak masalah, taksinya mau berhenti. Kalau di SGP, no way! Baru sadar aku kalau di SGP..hahaha... Papa kok bingung saja dengan tempat taksi, akhirnya aku ambil alih, tanya ke petugas SI, where I could get a taxi? Ternyata kami harus balik lagi ke tempat sebelumnya kami melihat song of the sea tadi. Komplit deh, harus jalan balik ke sana. Tapi alhamdulillah, karena hari sudah larut malam, kereta antar wilayah di SI tidak begitu padat yang menuju ke arah taxi. Jadi, akhirnya kami memilih naik kereta. Kebetulan di daerah itulah sebenarnya McD itu ada. Sekalian saja dicoba ke sana, siapa tahu masih buka. Lumayan lah bisa beli spicy nugget dan burger buat ganjal lapar di malam hari. Rupanya bener, memang masih buka, dan kamipun membeli beberapa item makanan untuk bekal ke hotel. Nah, sekarang tinggal ke taxi point..
Mendapatkan taxi pun tidak bisa instant. Walaupun hari sudah larut malam, saat itu adalah malam minggu. Season yang ramai di SI. Banyak orang mencari hiburan di pulau itu dan malam itu semua berbondong2 pulang. Pencari taxi pun juga menumpuk, akibatnya antriannya panjang. Taxi yang muncul pun juga jarang. 5 menit sekali dan itupun cuma 1-2 biji, yang 1 sudah di-reserved sama orang. Sementara papa ada di nomor antrian paling akhir! Benar2 tantangan berat. Tapi akhirnya papa yang berdiri mengantri menyerah. Aku dan Ve duduk di bangku deket antrian. Ve memang sudah tampak lelah. Di sebelah tempat kami mengantri memang tersedia beberapa taxi premium yang instantly available, tapi dengan tarif premium tentunya. Nggak masalah deh, kami nambah extra beberapa dollar, asal bisa cepat pulang ke hotel, mengingat besok masih harus ikut perjalanan panjang. Akhirnya kami pun membayar 43$ untuk perjalanan yang sebenarnya bisa ditempuh dengan 20-an $ ke daerah Novena, Value Thompson Hotel.

*** Kukuruyuukk.. hahaha.. seolah-olah seperti cerita di masa lalu. Jika pagi hari tiba, yang pertama terdengar adalah kokok ayam jago. Tapi tidak hari ini, di negeri ini. Ini adalah hari ke 2 perjalanan kami. Bahkan aku pun salah jam. Lupa kalau jam di Singapore 1 jam lebih lama daripada di Jawa. Hasilnya, aku bangun jam 3 pagi nya sana. Kok masih gelap..? Dan gelapnya menunjukkan belum subuh. Padahal biasanya jam 5 sudah subuh. Kacau deh perhitungan jam ku. Dan aku sudah sangat rajin, cepat2 mandi pagi, takut ketinggalan rombongan tour. Apalagi jadwal hari inipun masih lumayan padat. Ve pun juga kusuruh bangun dan cepat2 mandi. Tapi papa malah santai2, karena dia tahu ternyata ini masih jam 3!
Satu hal yang membuatku selalu kuatir dalam perjalanan ini adalah pola makan Ve. Takut mengalami hal yang sama seperti makan siang kemaren yang di RM Padang. Ve nggak doyan sama sekali dengan menu makanannya yang serba berempah dan pedas. Untung kemaren sempat beli MCD agak banyak, jadi bisa buat bekal. Namun yang namanya rejeki, Allah juga yang tentukan. Pagi hari saat nunggu di lobi, bekal MCd itu aku taruh begitu saja di meja dengan asumsi yangti dan kung masih di sana selama aku dan Ve kembali ke kamar hotel untuk ke toilet. Ternyata begitu turun kembali ke lobbi, orang2 sudah tidak ada, yangkung dan ti juga sudah masuk ke bis, siap untuk berangkat dan bekal McD pun hilang entah ke  mana. Mungkin sudah dibuang sama petugas hotel. Yahh.. mungkin Allah akan memberikan kami ganti yang lebih baik



**Berburu Souvenir
Hari 2, pagi-pagi kami sudah check out hotel. Persiapan perjalanan jilid dua. Mula2 having breakfast dulu di RM padang depan Sultan Mosque yang kami kunjungi kemaren. Walaupun menu nya sudah dipaket 'ramesan', lumayan lah rasanya. Cuma, lagi2 Ve nggak cocok dengan menu paket tersebut karena semuanya mengandung santan yang berempah agak pedas. Makan apa lagi ini? Alhamdulillah, warung padang itu punya ayam goreng yang relatif plain rasanya, tidak pedas. Jadilah ve makan ayam goreng n nasi putih. Untuk menghibur hatinya dan meningkatkan nafsu makannya, aku menambahkan es cream cup milo yang dijual juga oleh warung itu. Es nya malah bikin heboh, karena rasanya benar2 milo yang dibuat es cream. Di indo mana ada? Itu memang serial es cream yang dijual di pinggir jalan dengan brand nestle. Es nya jadi berkesan banget buat ve.

Berikutnya, kami ke pusat souvenir SGP, yang terkenal murah, Mustafa Centre (MC). Tema nya jelas, berburu sovenir! Aku tidak mau emosi membeli barang ini itu. Takut bawanya terlalu berat dan kelebihan bagasi. Belum beli kurma dll nya yang dari KSA. Incaran pertama adalah pin bulat berbau SGP untuk jepit jilbab. Alhamdulillah dapat. Sebagian besar incaranku malah coklat dan makanan kering yang tdk ada di Indo. Termasuk beli milo 3in1 versi SGP, krn kalau beli di Indo rasanya aku kurang suka. Setelah beberapa jam di MC, rombongan kembali ke bus. Bos Y memberi tahu, sebaiknya belanjaan yang dari Sgp tidak dibawa ke KSA, bisa dititipkan bos Y, sekalian pulang ke Indo. Nanti sampai SUB bisa diambil.Biro Travel nanti akan mengaturnya, asalkan diberi nama jelas barang2nya yang mana. Wah, bos Y baik sekali. Langsung saja aku pack hasil belanjaanku tadi bersama dg belanjaan Yangkung n yangti. Aku cuma mengambil beberapa keping permen coklat dan sachet milo 3in1 untuk bekal ve selama dlm perjalanan dan di hotel. Siapa tahu ve ada masalah lagi dengan menu makanan saat tour.


   

GOOD BYE SINGAPORE, FLY TO JEDDAH

dari MC, kami langsung ke Changi. Tidak ada acara lunch lagi, karena pesawat akan take off tepat di siang hari. Nanti malah tidak keburu. Lagipula di pesawat insya Allah akan ada agenda lunch, semoga menunya cocok buat ve. Dalam perjalanan ini memang nafsu makan ve agak rewel. 




Bismillah .. akhirnya SQ 456 mengepakkan sayapnya ke arah Jeddah, KSA. Berangkat di siang hari, saat perut dalam keadaan setengah kosong. Perutku sendiri setelah beberapa menit pesawat stabil di udara mulai berulah.. berbunyi, walaupun tidak keras. Tapi keinginan makanku mesti kutahan dulu. Mumpung kondisiku sekarang sedang punya wudhu, maka segera kujalankan dulu sholat dhuhur dan ashar dijamak taqdim. Kami bergantian sholat. Aku dan ve kebetulan terpisah. Aku duduk di barisan tengah, papa n ve di pinggir dekat pintu. Beberapa menit kemudian mbak2 pramugari mulai berkeliling membagikan lunch pack kepada seluruh penumpang. Enaknya ada ve, kami selalu mendapat bocoran lebih dulu apa menu kali ini. Pembagian lunch didahulukan kepada anak2 dan bayi, jadi kami tahu duluan dibandingkan jamaah yang lain. Alhamdulillah, rupanya ve suka dengan sajian lunch nya. Ada fish dibumbu macam2 gitu lah, sayangnya tidak sempat aku foto. Menu itu mengingatkannya pada fish n Co di Indo, makanya itu "ve" banget. Lihat saja, akhirnya makanan tidak bersisa sedikitpun. Apalagi kondisi sudah kelaparan.. Sampai nggak sadar, kita kekenyangan juga menyantap masakan lezat lunch a la SQ dan akhirnya tertidur..Alhamdulillah..



**Mampir di Dubai
Sejak awal, kami sudah diberikan informasi bahwa Penerbangan SGP - JEDDAH harus transit di Dubai, UEA. Oke, entah itu untuk menaikturunkan penumpang atau refill bahan bakar, insya Allah itu tidak menjadi masalah buat kami. Justru ini menjadi satu pengalaman baru bahwa kami juga pernah ke Dubai.. Hahaha.. biarpun cuma menginjak dan berputar2 di bandaranya. Kami tidak sempat keluar bandara, karena transitnya cuma sekitar 30 menit. Nggak apa lah, malah kami keasyikan foto di Bandara (ndesit banget sih) dan menemukan McD di situ. Ahh.. aku dan ve sudah gatel banget kepengen survey menu McD nya di situ seperti apa sih, terinspirasi oleh Trinity yang sudah mengumpulkan banyak cerita dan pengalaman pribadi berbagai McD di berbagai negara. Pengennya beli dan mencoba 1 genggam burger di situ, tapi lupa kalau di Dubai UEA mata uangnya beda dengan KSA. Kami cuma bawa SAR dan USD, sedang di UEA pakai AED (dirham). Sebenarnya di dekat McD ada sih money changer. Tapi aku tidak berpikiran gila ataupun mencari kesusahan dengan waktu yang amat terbatas. Mending menghabiskan waktu dengan berfoto2 saja di bandara sampai dipanggil kembali untuk masuk pesawat.




ANTARA JEDDAH - MADINAH: DINGINNYA MALAM MENUSUK TULANG 


Alhamdulillah, akhirnya pesawat landing dengan mulus di Jeddah di waktu senja. Sejak dari Dubai tadi memang pesawat seolah berkejaran dengan matahari. Kalau di udara, matahari kan tidak pernah tenggelam, tapi pesawat memilih turun karena sudah mendekati Jeddah. Di Airport, kami menjalani proses imigrasi dengan lancar dan segera disambut oleh Ustad Sol (US). Jamaah tidak perlu terburu2 menjalankan ibadah sholat maghrib dulu di airport, karena tempatnya tidak memungkinkan. US mengajak rombongan untuk segera naik ke bus saja dan mencari masjid di luar bandara, sehingga kami lebih lapang menjalankan sholat, dengan menjamak tagdim maghrib dan isya. Saat berhenti di masjid, US juga membagikan dinner box, air mineral dan buah. Saat itu memang kami sudah sangat lapar, jam 10 malam dan terakhir SQ hanya menyajikan snack berupa roti yang kurang mengenyangkan. Menu dinner box nya indo banget, yaitu ayam bakar plus sambal. Biarpun keringan, alhamdulillah ve suka. Justru aku yang sudah nggak mood makan karena sudah terlalu malam, tapi perut melilit2 kelaparan. Jadilah aku makan cuma beberapa suap, lalu box aku tutup untuk kulanjutkan makan kemudian. Setelah selesai sholat dan makan, bus meluncur ke Madinah di tengah malam dan kami pun tidur dalam perjalanan. Malam makin larut dan udara makin dingin. Aku tidak membawa baju penghangat yang cukup. Alhamdulillah papa sempat ambil selimut pesawat, bisa untuk menghangatkan ve. Tapi aku? Hanya berselimut mekena dan sajadah. AC bus sangat dingin.. aku berusaha tidur saja dan berdoa semoga cepat sampai Madinah..   



Singkatnya, beberapa jam sebelum fajar tiba akhirnya bus kami tiba di hotel. Melihat bentuk hotelnya seperti yang terlihat di foto, kepenatan kami di perjalanan sejak dari SGP terbayar dengan tuntas. Ini adalah nikmatMu ya Allah. Lega dan rasanya pengen segera membaringkan tubuh di kamar untuk tidur melepas lelah.Prosesnya juga nggak mudah, mesti menjalani pembagian kamar dulu. Biar bapak2 yang mengurusi kunci kamarnya, aku, ve dan yangti duduk di sofa sambil terkantuk2 menanti pembagian kunci. 




KOTA MADINAH: Para malaikat menjaganya hingga hari kiamat..

Setelah kunci2 kamar dibagi, kami mulai masuk kamar. Sayang sekali kami berlima tidak bisa sekamar. Terpaksa terbagi menjadi dua, jamaah perempuan dan laki2. Satu kamar terisi oleh aku, mama, ve dan seorang ibu sepuh dari malang. seorang pensiunan. Jadi satu kamar diisi 4 orang. Alhamdulillah kamar bapak2 ada tepat didepan kamar kami, jadi kalau mau janjian berangkat atau pergi ke masjid mudah, tinggal ketuk pintu, walaupun jilbab tetap tidak boleh lepas di luar kamar.


kamar hotel

Fajar pertama di madinah ini terasa sangat berat. Baru saja sampai di madinah, habis perjalanan panjang dari singapore, rasanya cuapek banget pengen tiduurr saja sampai pagi. Mungkin baru sholat dhuhur saja nanti ke masjid nabawi. Maunya sih begitu, tapi astaghfirullah, itu kan godaan setan. Tidur untuk merebahkan diri tidak apa2 lah, tapi secukupnya saja. Saat adzan subuh, tetap harus berangkat ke masjid dong. ini masjid bukan sembarangan, masjidnya nabi! Akhirnya dengan sangat berat, kami ke masjid untuk sholat subuh. Kabar baiknya adalah, ve pun kuat untuk sholat di masjid, dia tidak rewel ngantuk atau susah dibangunkan.
Harapanku, setelah sholat subuh mungkin bisa melanjutkan tidurku sejenak yang terputus sementara badan masih kecapekan. Tapi harapan itu tidak terlaksana, setelah sholat subuh, ternyata oleh hotel dibiasakan untuk langsung menyantap makan pagi yang sudah disiapkan di restoran basement. Orang2 sudah sangat ramai di sana dan antrian orang sarapan sudah mengular. Aduh, batal deh rasanya kalau mau menidurkan diri sekarang. bisa2 nanti pas bangun malah nggak kebagian sarapan lagi karena sudah kehabisan. Ini foto jadwal breakfast, lunch dan dinner-nya. Kalau pakai jam indo, nggak ada masalah ya. tapi kalau dg jam madinah, rata2 itu setelah sholat.





**Roudloh. 
Sehabis sarapan, kami kembali ke kamar. Finally, i must sleep. Sleep tight! Mandi dulu plus keramas. Ah, biarpun rambut basah, nekad saja tidur dengan beralaskan handuk hotel. Lumayan, akhirnya bisa tidur sekitar 1 jam, nikmatnya luar biasa. Setelah itu kami bersiap keluar kamar, yaitu hendak ke masjid nabawi. Info dari US, bagi jamaah wanita yang mau ke roudloh bisa ke sana sekitar jam 10 pagi. Bismillah, aku mengajak ve ikut serta. Semoga kali ini lancar ke sananya. Dulu pernah membayangkan ke roudloh perjuangannya luar biasa saat haji. Semoga kali ini jamaahnya tidak banyak, jadi roudloh tidak terlalu ramai.



Seperti biasa, di pintu masjid nabawi kami diinstruksikan asykar2 berjubah hitam untuk membuka tas, dll sebagai bentuk inspeksi, menghindarkan masjid nabawi dari barang2 yang tidak pantas. Aku membawa HP kamera ku dan sedikit camilan buat kami, berjaga2 nanti kalau lapar di dalam masjid, saat menunggu giliran masuk ke roudloh. Perjuangan pertama dimulai saat kami berkumpul di perbatasan tembok wilayah jamaah perempuan dan laki2. Jamaah wanita asia yang kecil2 dijauhkan dari jamaah iran, irak, dll yang relatif lebih berbody besar. Gilirannya pun di atur. Mereka yang besar2 didahulukan, kami yang kecil ditaruh paling belakang. Yahh, jadi harus bersabar, tapi kalau melihat manfaatnya yang sangat besar, kami rela menunggu lebih lama. Jamaah besar didahulukan biar mereka selesai duluan di roudloh, sehingga kami bisa masuk dengan  leluasa, tanpa ketakutan tertindih, terhantam atau terdorong oleh tubuh mereka yang besar.
Tahap demi tahap persinggahan kami lalui sampai akhirnya kami tiba di depan roudloh. Belum masuk. Asykar dengan setia memandu kapan kami harus bergegas masuk dan keluar. Ve sudah sangat tidak sabar. 'kenapa sih ma nunggunya lama?'.'masjidnya mulai panas ma, aku capek'. Ya, ini ujian untuk seorang anak kecil akan kesabarannya dan kesabaran ibunya! Aku mencoba mengalihkan perhatiannya dengan memintanya berdoa pada Allah, mohon dimudahkan, dicepatkan menunggunya. Dan akhirnya asykarpun mempersilahkan kami masuk.


                                  suasana di masjid nabawi

Saat masuk roudloh, taruhannya bisa nyawa. Ya Allah selamatkanlah kammi dan izinkan kami berdoa dan sholat di sana, ya Allah. Aku berdoa dan terus berdoa, mudahkanlah perjalanan ke sana. Sambil berdoa aku terus berjalan dan menggandeng ve, dan melindungi dia dari hantaman2 orang2 atau jamaah lainnya yang lebih tinggi daripadanya. Ve sempat terhempas, terhantam perutnya oleh tangan jamaah iran yang besar. Akhirnya setelah menemukan tempat yang tepat, aku pun mulai sholat 2 rakaat; sholat hajat dan berdoa apapun sedapat mungkin. Ve aku minta sholat duluan 2 rakaat dan aku berfungsi sebagai pelindungnya, kemudian gantian. Untungnya ada ibu2 lain yang menjaga ve saat aku sholat, walaupun tersenggol2 oleh jamaah di sisi kanan dan kiri, aku berusaha untuk khusyu. Nyaris kami terpisah dari yangti. tapi kami sudah terpisah dari rombongan dan ustadzah. Setelah merasa cukup di roudloh, maka kami pun keluar. Sebenarnya kami tidak akan pernah merasa cukup di sana, tapi karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan lagi, maka kami keluar dan menyerah. Jamaahnya makin banyak dan ramai. Kuatir ve kena hantaman lagi, maka kami berjuang untuk keluar. Setelah keluar roudloh, barulah kami menyadari bahwa rombongan kami entah di mana. Ve juga sudah tidak memungkinkan lagi menunggu, dia pengen ke toilet. Yah, biar mudah ya kembali saja ke hotel. 


jam di jalan boulevard nabawi

**Sholat di kamar
Setelah sampai di hotel, kami sejenak maksudnya kepengen tiduran sambil menunggu adzan dhuhur. Tapi ternyata kebablasan jadi ketiduran. Bangun2 sudah jam 2an, padahal waktu dhuhur kan 12.30. Terlambat sudah pergi ke masjid. Ya sudah, akhirnya aku, ve dan yangti menjalankan sholat dhuhur di kamar. Menyesal sekali sebenarnya melewatkan kesempatan 1x sholat di masjid nabi, tapi apa daya, ngantuknya masih belum tersembuhkan setelah perjalanan panjang dari singapore kemaren. Tapi aku berjanji semoga hanya kali ini kami tidak sholat di masjid, semoga kali berikutnya kami sanggup melaksanakannya di masjid berjamaah.



***Ziarah di Madinah
Hari ini rombongan kami akan berziarah, tujuannya adalah ke masjid quba, qiblatain, Khandaq, Jabal Uhud dan Pasar Kurma. Tujuan pertama adalah ke masjid quba. Sabda nabi yang kurang lebih artinya begini: barang siapa berwudlu dari rumah kemudian mendatangi masjid quba untuk sholat 2 rakaat di dalamnya, maka akan mendapatkan pahala setara ia menjalankan umrah (Sunan Ibn Majah), membuat kami sudah bersiap2 sejak dari hotel dengan berwudhu, sehingga begitu sampai di masjid quba, kami tinggal masuk ke ruangan jamaah putri untuk menjalankan sholat di sana. bahkan ve pun ikut sholat, alhamdulillah. 



Berikutnya, setelah sholat kami kembali ke bus. di dekat parkiran bus ada banyak toko yang menjual makanan berupa kurma, kacang, coklat dll yang cocok dijadikan oleh2. Langsung saja para ibu sudah gatal menyusurinya sambil menunggu jamaah lainnya yang belum selesai dan kembali ke bus. termasuk yangti, beli beberapa kantung coklat kurma, kacang, kurma, dll. sebenarnya di quba terkenal dengan kurma mentahnya (ruthob) yang manis. dulu aku pernah beli beberapa pak saat haji dan rasanya enak sekali. makanya sekarang aku ingin mengulangi membelinya lagi, tapi tidak menjumpai penjual2 yang sama seperti musim haji dulu. mungkin kalau bukan haji, penjualnya tidak banyak. suasana tidak terlalu ramai. padahal dulu harganya satu pak hanya 5 riyal. murah banget kan? Sekarang dijual kiloan, harganya 20 riyal dan rasanya tidak semanis waktu aku haji dulu.
Tujuan berikutnya adalah Jabal uhud dan khandaq. sepanjang perjalanan aku sempat mengabadikan beberapa gambar pemandangan gedung. di madinah ternyata ada KFC juga




Mobil di arab begitu banyak. memang di arab minyak melimpah, jadi nggak pernah mati listrik. air sangat sulit, jadi ingat pengalaman menginap di pemondokan haji dulu sering kehabisan air. jadi harus dulu2an mandi pagi. ini suasana di pom bensin madinah



Ustad bercerita banyak tentang peperangan nabi muhammad. banyak yang bisa diambil pelajaran. di jabal uhud terdapat makam para syuhada, yang gugur di medan perang, termasuk paman nabi. disunnahkan saat kita ke makam para syuhada, kita memberi salam dan mendoakannya. Ada satu  tips penting di situ, kalau ada orang arab yang mengajak kita seolah2 dia bertindak sebagai tour guide,  dalam bahasa arab, jangan digubris. karena pada akhirnya nanti ia akan minta imbalan. karena situasi di jabal uhud sangat panas, maka kami mengakhiri ziarah dengan cepat dan segera bergerak ke arah pasar kurma, tujan berikutnya.


Kurma favorit

di pasar kurma, orang mulai menyusuri stand demi stand, termasuk aku, berapa riyal yang aku belanjakan untuk itu ya? Target sih, jangan lebih dari 100 riyal ya, sudah cukup itu untuk oleh2. Aku beli coklat kurma campur. mau beli kurma nabi, kok mahal banget di situ, biasanya kan cuma 60 riyal di nabawi, tapi ini bisa sampai 80an. aku jadi batal beli. akhirnya cuma beli coklat. Selepas belanja kurma, baru sadar kalau di pasar kurma ini disediakan minuman panas, berupa teh panas segar rasa indonesia. Ahh, lega, sudah lama sekali aku nggak minum teh sesegar itu. Alhamdulillah.
Tujuan berikutnya adalah ke masjid qiblatain, tidak terlalu lama. Sebenarnya aku sudah malas untuk turun karena sudah kecapekan dan kepanasan. tapi demi ve, dia belum pernah ke qiblatain sama sekali. kalau pun dulu aku pernah ke sana saat haji, tidak ada salahnya aku masuk ke sana kedua kalinya sekaligus menemani ve menapakkan kakinya ke sana. Setelah selesai ke masjid qiblatain, rombongan kami dengan cepat langsung kembali ke masjid nabawi, mengejar waktu dhuhur. Takut nggak dapat, tapi ternyata masih sempat. Setelah sholat langsung makan siang. karena kecapekan, makannya jadi banyak dan lahap!


Masjid Nabawi

**menikmati malam terakhir
Tak terasa sudah 2 hari di madinah. Besok jamaah akan bertolak ke mekkah dengan mengambil niat umrah 1 dari bir ali. Malam ini, aku, yangti, papa n ve menyempatkan diri jalan2 menikmati indahnya malam kota madinah. termasuk pergi ke supermarket bin Dawood. Supermarket idolaku semasa haji dulu, dan saat ini aku menunjukkannya kepada ve. Yangti belanja coklat kurma versi elegant untuk oleh2 temannya. aku juga beli, tapi 1 biji saja utk kawan baikku. ve beli cheetos arab, yoghurt, coklat.. yah, biasa seperti dia beli jajan2 supermarket di indo. Saking asyiknya di supermarket, kami sampai nggak sadar kalau sudah malam sekali, sampai hotel pun juga sudah sepi dan restoran sudah gelap. Langsunglah kami menapak ke kamar untuk tidur.

MAKKAH: MIQAT DI MASJID BIR ALI

Tak terasa sudah hari ke-5 perjalanan umroh kami. Hari ini jamaah bersiap-siap menuju ke Makkah. Jamaah cek out hotel pukul 10 waktu madinah. koper2 malah harus sudah siap sejak subuh. orangnya siap jam 10. tapi ditunggu2 sampai jam 10 lebih kok belum ada komando untuk berangkat, akhirnya kami menunggu di kamar. Posisi sudah bersiap mengambil miqat di bir ali. aku, ve, yangti, kung dan papa bersiap mengenakan baju terbaik dan terbersih dan bersiap2 untuk berniat umroh. perjalanan ke Makkah diperkirakan 6 jam sehingga sampai hotel makkah pasti pas malam hari. tepatnya jam 9 malam. 

HOTEL MAKKAH BINTANG 3

Setiba di makkah jamaah siap2 chek in lagi di hotel. Tetapi kejadiannya sangat kacau. Kami dipindah berkali2 ke kamar2. Pertama disetting berlima, campur sehingga kami bisa bergabung. Alhamdulillah. senang sekali bisa bersatu kamar. tapi itu tidak lama. begitu kami sampai kamar, ustad menelepon kami untuk pindah kamar. Akhirnya kami pun terpisah. ma, ve dan aku di lantai 5. pa dan kung di lantai 7. bahkan makan malam di hotel pun kami tak sempat. syukurlah di bus sudah diberikan nasi box ayam panggang rasa indo yang bisa mengganjal perut. setelah mendapatkan koper masing2 dan meletakkannya di kamar, lalu kami melanjutkan ibadah umroh pertama bersama mutawif ke masjidil haram (mh); yaitu melakukan thawaf dan sai. Kami menyelesaikan umroh sampai menjelang fajar.. yaitu pukul 2.30 pagi. Ve kelihatan capek sekali, maka aku mengajaknya pulang ke hotel untuk istirahat, merebahkan diri sebentar sebelum kami kembali ke MH untuk sholat fajar. Namun Allah menentukan lain, kami bangun kesiangan sehingga hanya bisa sholat subuh di hotel. Sayang sekali..Alhamdulillah bapak-bapak masih bisa sholat di MH sehingga mereka membangunkan kami. selepas sholat kami diajak b'faz di resto hotel pukul 8 pagi. Makan siang di hotel tersebut dibuka mulai pukul 13.00.

B'faz model hotel makkah sangat berbeda dengan madinah. hotel ini bintang 3, sedangkan di madinah kemaren bintang 5, jadi ya wajar. resto nya cuma satu, dipakai untuk seluruh jamaah yang menginap. Ada dua kelompok besar, jamaah non indo yang disuguhi menu timur tengah, terdiri dari jamaah turki, iran, dll. kelompok lainnya adalah jamaah indo, yang disuguhi menu indonesia. jadi selalu ada nasi putih. Yang tidak adil adalah, jamaah indo yang jumlahnya sangat banyak di hotel tsb diminta untuk antri prasmanan makanan yang disajikan. masalahnya adalah, meja prasmanan terletak di pojok dan mepet tembok, yang sangat sulit dijangkau. antrian mengular, dan makanan hanya bisa diambil dari satu sisi. sementara menu timur tengah dengan megahnya disajikan di meja yang lebih leluasa tempatnya, tepat di dekat lift, dan yang penting makanan bisa diambil dari segala sisi, sedangkan jumlah jamaah tidak terlalu banyak. ve yang sangat usil, tidak bisa diam.. suka aneh2.. mengambil makanan tidak hanya di meja indo, tapi juga nempil sendikit di meja orang turki. misalnya ngambil roti, spageti, dll. karena dia bertubuh mungil dan memang masih anak2, pelayan resto laki2 yang orang makkah itu tidak marah, malah tersenyum dan cenderung mau menggoda. eits.. gawat..

Di hotel makkah (Dar) sempat terjadi beberapa peristiwa. pintu kamar kami sempat tidak terkunci padahal kami semua pergi ke MH. Padahal aku sudah sangat yakin menguncinya setelah pergi. Apa ini ulah ibu lain yang sekamar dg kami kah? Tapi aku nggak mau rame2.. jadi kami tidak menegur beliau. Aku juga sempat sakit gigi selama dimakkah. untung mama bawa obat lengkap. Alhamdulillah bisa mengurangi rasa sakit dengan obat tsb.

BERCINTA DI MASJIDIL HARAM

Di Masjidil haram, kami mengalami kejadian2 unik. Pada saat menunggu waktu maghrib, aku, mama dan ve sudah mendapatkan shaft yang alhamduillah lumayan enak. tapi tiba2 datang 2 orang wanita arab berhijab hitam menghampiri kami, sepertinya mreka minta tempat. mungkin kalau ditranslate ke bahasa indo, bu bisa geser dikit dong, supaya kami bisa duduk juga di shaf itu. Aduh, kejadian waktu haji terulang lagi dong. Aku kekeh mempertahankan tempatku. Lagian juga memang sudah sempit. kalau ditambah 1 orang masih OK. tapi ini mereka berdua dan besar2..? Setelah sholat maghrib, sebenarnya tanggung banget kalau mau kembali ke hotel, sebentar kemudian sudah waktunya sholat isya. maka kami putuskan untuk keluar jalan2 di sekitar MH sambil menunggu waktu. Aku juga ingin membuat ve terhibur. memang ini juga beribadah, tapi sebagai anak kecil ia juga perlu kesenangan, agar tidak memberikan kesimpulan bahwa umroh itu sangat membuat capek dan buruk. aku ingin membuatnya terkesan dan berdoa semoga ve masih diberikan Allah kesempatan ke makkah lagi. Malam itu bersama yangkung kami menemukan sbuah gerobak warung yang menjual smoothies. hmmm.. sptnya enak banget. kebetulan hawa juga lagi panas walaupun malam, udara sangat kering. aku mencoba beli 1 gelas kecil dulu sebagai tester. harganya 3 riyal, aku pilih rasa coklat. ternyata enak..

Hari ke 7, rupanya ve tambah capek. dia mulai kelihatan kurang tidur. waktu sholat subuh, ternyata sangat susah dibangunkan! Untuk melek saja sangat berat ... 

Ada satu hal yang menarik selama di arab. Ve yang sangat mencintai kucing serasa diberi anugrah oleh Allah. Dia menemukan banyak kucing dijalanan, bahkan saat sa'i pun ada kucing yang seolah ingin menghiburnya. kalau ditotal ve menemukan sekitar 16 ekor kucing sejak awal menginjakkan kaki di jeddah sampai pulang lagi ke indo. 






No comments:

Post a Comment