Thursday 23 June 2016

Hotel Batu 2016

Akhir bulan Januari 2016, aku berkesempatan mengunjungi (lagi) kota kecil Batu karena ada acara perpisahan kantor. Simak ulasannya berikut ini



Siang itu kami tiba di Batu. Tepatnya di Museum Angkut. Kondisi lagi lapar2nya nih, sayang kami masih datang terlalu pagi. belum juga adzan dhuhur sehingga tidak bisa juga sholat dhuhur itung2 menunggu makan siang siap. Makan siangnya di resto Cheng Ho. Singkat cerita setelah makan di resto ini, rombongan bergerak masuk ke museum angkut. Liputannya ada di post terpisah tentang museum angkut Batu.. Perjalanannya cukup menyenangkan, diakhiri dengan segelas teh panas di sela terik panas dan badan yang berkeringat, membuat badan lebih ces pleng



Yang menarik setelah meneguk teh ini, aku menyempatkan masuk ke museum topeng. museum itu ternyata menyimpan banyak koleksi topeng. 



Tidak ketinggalan barang2 budaya dari daerah2 juga ada. Malah ada Al Quran kuno dipajang. 


Aku langsung cerita moment lainnya, yaitu hotel tempat kami menginap



Kami menginap di KAW. Itu adalah lobi di depan hotel. Bangunan bergaya pendopo menyambut kedatangan kami. Hotel ini sebenarnya sdh cukup tua dan lama, tapi masih jaya karena punya keandalan sendiri, selain menjual hotel juga bisa menawarkan kegiatan agro nya. Saat ini bahkan mereka menawarkan 1 amusement for free bagi tamu, bisa pilih mau ke kebun buah atau ke water park. Rombonganku memilih keduanya, dengan konsekuensi membayar biaya tambahan



Tempat menyenangkan di hotel pertama yang kami kunjungi adalah kebun buah. Di loket depan, kami ditawari, mau berkunjung ke kebun apa? Pilih salah satu, kebun apel, buah naga, jambu, tanaman hias. Aku pilih buah apel dan itu pilihan terbanyak orang2 romnbonganku. Setiap orang yg masuk boleh memetik 2 buah apel langsung dari pohonnya. Di dalam kebun ternyata juga ada yg jualan apel, maka aku membeli beberapa kilo apel segar di situ. Belakangan baru tahu kalau harganya lebih murah drpd beli apel di toko oleh2
Menyesal cuma beli sedikit



Water park nya lumayan bagus untuk menyenangkan anak2 kecil. HTM nya sekitar Rp 80rb per person. Di pintu depan kami menyerahkan tiket kepada petugas agar bisa diizinkan melewati pintu masuk berputar. Sayang pintu keluarnya tidak jelas, membuat kami harus berputar2 dulu dikira tempatnya sama dengan pintu masuk, ternyata ada di ujung lainnya. Petunjuk arah keluarnya tidak jelas sehingga banyak orang yang kecele.








Saturday 18 June 2016

Ginger Diary: Playing Dead

Ginger akhir2 ini memang agak gila, selengekan dan mungkin cenderung aneh. Dia suka bermain playing dead, pura2 mati, tergeletak ngawur di tengah jalan



aku tidak mengatur tidurnya, apalagi gayanya. Tiba2 saja ia begitu. Tergeletak di mana ia suka dan posisinya seolah2 mati. Lihat saja ekornya jug7a selalu diposisikan lurus 180 derajat dengan badannya



Ini adalah tampangnya di umur dua tahun. Ganteng, sudah punya jambang seperti singa. Lihat lekukan lehernya yang membuat ia lebih garang dibandingkan dulu ketika ia masih muda



Ceritanya ini lagi duduk santai. di teras belakang rumah, sepertinya habis makan kenyang. foto ini diambil pagi2 sekitar pukul 10. Kondisinya lagi ganteng2nya, bulunya bersih, hanya mukanya yang kelabu



Playing dead lagi di tengah jalan, di teras belakang sendirian. Dia tidak takut ditabrakin orang jalan. Sebelumnya ia tidur bersama dengan keponakannya di treadmill hitam



Ginger lagi gendut2nya, lihat pada waktu tidur, ia benar2 berperut besar sampai nyodokin chez keponakannya kesempitan waktu tidur




Pukul 13.30 siang. Matahari begitu terik, kebetulan pick up di parkir menganggur di halaman depan. Kolongnya terlihat teduh, sangat nyaman sebagai tempat untuk berbaring. Jinji sudah terkapar, playing dead lagi di situ, sementara chez hanya ikut2an duduk



Chez mungkin tidak mengantuk, sehingga ia hanya duduk2 di situ. kadang2 ia mengendus pamannya yang terlelap, atau memperhatikan aku yg sedang sibuk memoto dirinya



Gingy tetap tidak bergerak, playing deadnya memang sangat sempurna, sedangkan chez mulai bosan duduk2 di sampingnya, sehingga ia mulai berputar2



TIdur sambil molet2 di samping gingy yang tetap PD, lalu terbangun dan melangkahkan kakinya ke arahku



mungkin ia gemas dengan suasana yang panas, chez kemudian melakukan scratching, tapi ia melakukannya di tanah, dasar kucing aneh, biasanya kucing menajamkan kuku2 cakarnya di pohon, kursi atau benda empuk, bukan tanah, itu scratching atau mau buang air... setelah itu malah terduduk gaya sphinx sebelah



Klau pukul 11, gingy masih betah tidur di kamar praktek. atau tepatnya di meja praktek tutun. di meja itu ada lubang yang cukup sempit, tapi kata gingy itu enak buat tidur



Klau gingy tidur di lubang meja dengan lelapnya, chez punya kebiasaan tidur di tempat lain yaitu di garasi yang gelap. kameraku tidak bisa memoto di tempat gelap dengan baik, itu chez sedang tidur di depan pintu



Chez tertidur setelah sibuk bermain dengan koran. ia membuat serpihan2 koran alias membuat sampah. mungkin ia merasa gemas ya, sampai koran yang tadinya utuh digigit2 dan dicakar2 sehingga membentuk serpihan atau suwiran, kemudian ketiduran karena saking capeknya

.

Menyobek2 koran masih mendingan daripada menyobek2 bulu burung. sadis deh, itu yang dilakukan jinji ketika ia berhasil membunuh burung yang berhasil ia mangsa. pertama ia mendapat burung kecil, yang ia bawa kerumah sebagai oleh2 tapi masih dalam keadaan hidup. kami tidak tega dengan burung itu, sehingga kami letakkan di kandang burung, biar hidup bersama dengna burung2 kami yang lain. jinji jadi kebingungan setelah melihat mangsanya hilang. tapi akhirnya burung itu mati juga.
Suatu malam gingy malah bikin ulah. pulang2 dari GM, kami mendapati halaman belakang rumah sangat kotor dengan serpihan bulu2 burung besar dan ternyata itu bulu burung dara yang sudah tidak berkepala. sadis deh ginger..



Makanan Jepang: Sushi

di dekat rumah ada mall baru bukA. kecil sih, tapi dekat, makanya kami bolak balik ke sana kalau kepengen cuci mata. satu per satu toko atau tenant baru buka, salah satunya adalah ini, sushi kiosk



aaaku mencoba mencari informasi sebanyak2nya tentang sushi kiosk ini di mbah gogel. kios kan = warung, jadi yang kubayangkan adalah warung atau supermarket yang menjual sushi yang sudah ready to eat. ternyata aku salah besar



ternyata kedai sushi ini masih satu grup dengan sushi tei. Ia menjual sushi dengan harga yang lebih bersahabat, katanya. Tapi menurutku porsinya tidak bersahabat, terlalu tiny



karena masih soft opening, kedai ini memberikan merchandise kalau anda membeli sushi seharga tertentu. Merchandise nya adalah keychain. Lihat buku menunya, aku membeli moriawase yang harganya 68000. bayangannya dapat sushi yyang banyak dan mengenyangkan, ternyata itu adalah sushi versi mungil.


Friday 17 June 2016

Waktu Terbaik Chez dan Ginger

SUSHI PARTY

Pada suatu hr, kami pulang dari mart berbelanja dan membeli sedikit makanan utk di take away dan dimakan di rumah. Sushi.. yang berisi beraneka ikan, telor, ayam, dll. Yangkung sebenarnya sudah memperingatkan ve dan aku utk tidak memakan sushi dengan bahan mentah, seperti salmon sashimi. Oleh karena itu salmon sushinya aku berikan ke Chez dan Ginger. Bagaimana reaksi mereka?



Chez si kucing catur agak bloon. Ia mulanya hanya melewati sushi yang tergeletak di lantai, tidak memperhatikan apalagi mengendus sushi yang mahal itu. cuek saja dia



Ginger si kucing jae yang sudah tua juga demikian. Kali ini sushi digeletakkan dalam kondisi utuh, tidak dibuka gulungannya. Tapi gingy tetap cuek tidak mengendusnya. Hanya duduk di sampingnya


ADA SOYA DI SELOKAN

Di suatu pagi yang cerah, chez dan ginger duduk berkumpul bersama di halaman depan menikmati hawa pagi



ginger yang sudah setengah tua berjalan hati2 di sekitar kran. Ternyata di depannya ada chez yang sedang asik memandangi selokan. eh, ada apa ya? ginger jadi tertarik



Wohoho.. ternyata ada 2 buah kaki putih di bawah selokan, setelah di zoom ternyata itu adalah seekor kucing kecil berwarna putih kuning



Semakin siang, kucing kecil itu sudah tidak tahan duduk di situ terus, ia melongokkan kepalanya keluar dari persembunyiannya, warnanya semakin jelas. mirip ginger, jangan2 ia masih keluarganya



Kucing kecil itu aku beri nama Soya, masih saudaraan sama ginger. ginger tetap duduk di tepi selokan dengan tenangnya mmenunggu soya keluar. sementara chez yang sangat lebay, melakukan posisi seperti sedang perang melawan kucing yg dianggap sebagai ancamannya



sebaliknya, ginger sangat bijaksana. menunggu di samping selokan dengan tenang, duduk roti, tapi kaki di selonjorkan, seperti patung spink. Pada akhirnya Soya mulai keluar dari selokan




Tapi sekali lagi chez memandangnya dengan penuh curiga. akhirnya soya kembali lagi masuk ke selokan bersembunyi menunggu chez pergi. chez itu aneh, soya adalah kucing perempuan. biasanya kucing laki2 tidak bermusuhan dengan kucing perempuan, tapi chez sering menggertak. atau mungkin menggoda? hanya chez yang tau..

GINGY VS CAPPU



Di suatu siang, gingy sedang duduk2 di depan praktekan. Tiba2 muncul seekor kucing berwarna kuning putih yang sama dengan gingy. aku kira ia saudaranya. tapi ia punya motif belang yang mirip gingy



Aku namakan ia Cappucino. panggilan pendeknya si Kapu. Kapu gendut sekali sebenarnya. saat difoto ini gingy juga nggak kalah gendut, tapi sekarang gingy kalah jauh. Kapu makin gendut dan subur sedangkan gingy mengurus



Gingy tidak memberi kesempatan kepada kapu untuk turut berkunjung di rumah ini. lihat sikapnya yang sangat tidak welcome dan garang. meminta kapu untuk segera menyingkir dari wilayah gingy selamanya



kapu hanya duduk diam atau kalau anak TK menyebutnya duduk manis, benar2 menata tangannya dengan sangat rapi dan memojok di dekat pot. ini menunjukkan bahwa ia benar2 takluk pada gingy, Apalagi setelah gingy menengadahkan kepalanya ke arah kapu, mengerang memberikan gertakan untuk tidak berbuat macam2