Saturday 22 February 2014

Gaya khas para kucing

Setelah diamati, ternyata para kucing yang pernah tinggal di rumahku memiliki gaya khasnya masing-masing. Entah itu gaya saat bermain, bercanda, geregetan atau pun saat berantem.

1. Simon, terlatih dengan gaya tangkisnya. saat dia sedang merebahkan diri aku pernah mencoba memberikan 'selentikan' jari ke telinganya dengan nada bercanda. Aku nggak serius marah sih, tapi dengan sigapnya Simon mampu menangkis slentikan jariku sebelum sampai mendarat di pucuk telinga segitiganya. Gaya lainnya adalah catnip, itu adalah ekspresi meringis setelah mencium suatu bau aneh di rerumputan.

2. Bundel. terkenal dengan gaya geluduknya. ketika datang dari luar rumah semua orang langsung tahu, karena ia akan mengeong dengan sangat melengking. saking kerasnya nggak perlu pakai mic lagi orang sudah sangat kedengaran. biasanya aku akan menghampiri bundel dan membelainya dengan kaki ku. ia kucing liar tua yang tidak begitu bersih dan penuh bocel karena sudah berpuluh2 bulan terlibat dalam pertengkaran, jadi aku agak nggak tega juga membelainya dengan tangan. Setelah dibelai dengan kaki, bundel akan memasang diri dengan aksi 'geluduk', yang artinya ia langsung merebahkan dirinya ke kakiku dengan posisi duduk menyusui. karena badannya sangat besar dan berat, seolah2 sampai terdengar bunyi 'geludukkk..'.


Bundel

3. Milo. biarpun perempuan, tapi kadang juga suka berantem dengan sesama kucing perempuan yaitu nyonya puff. gaya berantemnya adalah sogok botol.



Milo penuh Emosi

sebenarnya itu adalah akibat seluruh bulu buntut panjangnya yang berdiri karena geram pada nyonya. buntut milo sekarang mungkin sudah sekitar 25 cm, dan bisa dibayangkan jika bulunya mengembang. kan jadi seperti tongkat sogokan untuk membersihkan botol dot untuk bayi. Tapi ketika bercanda dengan garfield, gayanya berubah jadi ekor kuda. jika geregetan pada garfield, maka milo akan berlari sekencangnya dengan gaya aneh, tunggang langgang seperti kuda berlari yang menaikturunkan punggungnya dengan gaya ekor setengah melengkung mirip dengan tanda tanya. 
Milo suka duduk di atas sepatu biruku bahkan sampai dibawa tidur. Saat ia menunggu di bawah meja makan, ia dengan rapinya meletakkan kedua tangannya di dalam sepatuku. Kalau aku meminta kembali sepatuku, ia akan protes dengan mencakar kakiku.



4. Garfield. umurnya sekitar 7 bulan pada februari 2014 ini. Kucing yang sangat aktif ini punya gaya bermain yang sangat ekstrim. 



Sudah beberapa orang menjadi korban, termasuk tanganku yang sampai harus berkali2 dibetadin. jika  geregetan pada sesuatu (misalnya boneka), maka boneka itu akan dipeluknya dengan dua kaki depan erat2 sambil digigiti. tidak itu saja, kaki belakang turut menyumbang penyiksaan dengan menendang2 boneka itu, lengkap dengan kembangan kuku2 cakarnya yang penuh dan sangat serius. jika yang dipeluk itu tangan orang, sudah jelas akan lecet dan mungkin akan berdarah. sadis deh. tapi dia juga punya gaya bodoh seperti milo, gaya ekor kuda, yaitu lari tunggang langgang dengan ekor bertanda tanya. 

Saturday 15 February 2014

Tempat Persinggahan Para Kucing Jantan

Entah mengapa rumahku selalu menjadi tempat persinggahan para kucing jantan. Dulu ada mama leon yang tersesat, lalu minta makan. Akhirnya rumah ini dijadikan rumahnya. Mama leon rupanya diincar oleh kucing coklat angora yang aku beri nama Coco. Akhirnya Mama leon dan Coco menikah, menghasilkan anak2 kucing yang lucu dominan warna kuning dan putih. sampai sekarang yang masih hidup hanyalah Milo, kucing perempuan remaja yang cukup cantik. Belum juga dia berumur setahun, tapi sudah beberapa ekor kucing jantan mencoba berkenalan dengannya

1. Borris, kucing tua yang meneror rumah. Akhirnya mengawini Milo dalam keadaan sakit, sehingga ketika melahirkan anak2nya yang berwarna coklat putih ia dalam keadaan tidak terlalu sehat. akibatnya anak2 itu mati dalam 2 hari

2. Thompson, kucing dewasa yang doyan ngajak 'kenalan'. Wajahnya mirip banget dengan boneka kucing di mobilku. Bahkan ia sampai mengusir Fluffy dari rumah sampai minggat. padahal saudara Milo itu  sebenarnya juga mulai memasuki masa-masa kawin 




3. Coki. kucing setengah tua, berwarna coklat putih. Tapi ia agak pemalu. Tidak terlalu sering mengejar Milo



4. Pete. Kucing tua berwarna blirik coklat mirip boris. Kukira awalnya malah dia adalah papa garfield, karena sangat persis dengan garfield. Bedanya cuma dia tidak pakai kaos kaki putih di kuku2 kakinya. Yang aku nggak kuat adalah dia sangat hobi mengeong keras dan panjang..




Pete adalah kucing jantan yang lumayan berumur panjang. Kebiasaannya mengeong keras masih dilakukannya sampai sekarang. Ia telah berhasil mengawini Milo, hingga Milo dibuang dari rumah pun ia masih berada di sekitar rumah. Saat ini (Dec 2014) ia sedang mengejar Snowy dan Oreo. 2 kucing perempuan yang masih di bawah umur ini menarik perhatian Pete. Tapi ia harus bersaing dengan Thompson dan Ginger.


5. Mister Blek. Seekor kucing jantan berwarna hitam kelam. Ia mengincar Blaki. Blaki sepertinya terpikat, sampai melakukan tarian2 cinta di depan si Mister ini (lihat videonya di artikel 3 Musketters). Cinta Mr Blek penuh perjuangan, karena ia harus melawan Ginger dan Orenji, yang pada saat yang sama juga menaruh hati pada Blacki




6, Orenji. Kucing muda ini sangat tangguh. Lebih jantan daripada Gingy. Padahal badannya lebih kecil, tapi lebih lincah dan berani. Gingi sebagai pemilik rumah pernah mencoba bertahan, mempertahankan wilayahnya dari ulah Orenji dan Mr Blek. Malam itu, terjadilah pertarungan segitiga, Gingy, Orenji dan Mr BLek.




6. Orenji.


Tempat Kelahiran Bayi Milo

Tanggal 8 Februari 2014, hari sabtu pagi, setelah urusan pemberangkatan sekolah Ve selesai, kami dihebohkan oleh Milo yang ternyata sudah melahirkan anak-anak Thom. Ia melahirkan di lemari baju yangti yang ada di dalam kamar tidur! Mudah bagi Milo untuk masuk ke lemari karena pintu kamar tidur yangti selalu terbuka, begitu juga dengan pintu lemari bajunya.




Di dalam lemari baju, H1

Ahh, itu adalah tempat yang benar-benar sempurna bagi Milo, karena ruangan lemari itu sangat tersembunyi, gelap dan tertutup baju2 yangti yang jarang dipakai. Tapi jelas itu sangat membuat yangti emosi. Yu langsung diminta memindahkan Milo dan mengeluarkan anak2nya dari lemari baju yang ada di kamar tidur itu. Pak Supir mencarikan dus kosong dan gombal buat alas. Dus itu bakal dijadikan tempat bagi Milo untuk menidurkan anak2nya. 




Di dalam dus, H2

Tapi sayang dus itu tidak bertahan lama. Milo tidak suka dengan kondisinya, kurang tertutup dan dingin. Akhirnya yangkung menghadiahkan kotak amal yang biasanya dipakai untuk tempat duduk orang yang sedang bertelepon. Kotak itu diletakkan di dalam ruang tengah, di bawah meja, sehingga suasananya enak, hawanya hangat. Milo bisa bertahan lama di situ, setidaknya saat ini sudah hampir seminggu di sana.



Di dalam kotak amal, H3


Usia anak-anak milo sudah mendekati satu bulan dan anak2 itu sudah mulai ramai, lincah, banyak bergerak. Sekarang mereka tinggal di luar ruangan makan. Tidur sekenanya di halaman belakang. Ada satu moment yang sangat luar biasa, untung sempat kujepret. Mereka tidur secara teratur di box merah bekas parsel. Aku menamakannya Red Box Hotel, dan kucing2 itu bertumpuk2 di situ membentuk posisi lucu. Mengingatkanku pada bento box!


Bento Box, 1 Bulan