Sunday 25 August 2013

Bercanda dengan Lem Lalat



Umur Milo, Cosmo, Kitkat dan Fluffy sudah 4 bulan. Badannya berkembang pesat, makin berisi, gendut dan bulu2 nya makin cantik. Itu karena mereka makin pandai mandi dan membersihkannya sendiri. Hanya saja beberapa minggu ini ada kejadian penting yang patut ditulis diblog ini. Biang masalahnya adalah karena lem lalat. Mengapa penting? Karena Dampaknya sangat besar dan itu tentang bulu2 mereka. Begini ceritanya,

Yangti akhir2 ini merasa judek dengan kondisi halaman belakang yang kotor. Belum lagi Berpuluh2 lalat sering terbang dan hinggap memenuhi sampah dan sisa2 makanan para kucing. Karena itulah yangti meminta kami membeli lem lalat untuk menjebak lalat2 itu. Di supermarket aku menemukan berbagai bentuk dan merk lem lalat. Aku memilih yang kertas, papa memilih yang sedotan. Jadilah kami membeli dua2nya. Begitu sampai di rumah, lem lalat itu mulai dipasang untuk menjebak lalat. Tapi apa yang terjadi? Ternyata lem itu menjatuhkan korban, 3 kucing terperangkap pada lem lalat tersebut.

Kucing #1 - Fluffy. Sore itu yangkung berteriak2 memanggil ve. "Kucingmu kena lem!". Aku dan ve bergegas keluar kamad dan memeriksa para kucing. Ternyata sebatang sedotan merah yang berlumuran lem lalat sudah menempel di sisi tubuh fluffy sebelah kiri. Dan sedotan itu menempel terus dibawa fluffy berjalan ke mana2.. Poor fluffy.. Mengapa bisa nempel di situ itu sedotan? Mungkin fluffy bermain2 dan tak sengaja menindihi sedotan itu dan akhirnya nempel deh. Aku segera melepaskan sedotan itu dari tubuhnya. Agak susah, bahkan beberapa helai bulunya lengket tersangkut sedotan itu. Tapi hari ini tubuhnya sudah bersih. Kejadiannya sudah lama dan fluffy rajin memandikan tubuhnya sendiri. Well done, fluffy
Kucing #2 - Milo. Pagi hari saat aku mau mencuci baju, aku melihat gelagat milo yang agak aneh hari itu. Tidak seperti biasanya. Mengapa dia duduk di antara semak2 halaman belakang? Dia Terdiam. Duduk tak bergerak sama sekali. Semacam merenungi keadaannya saat itu. Ternyata aku melihat seonggok kertas coklat di sampingnya, dan itu adalah kertas lem lalat! Ahh, kali ini yang terperangkap adalah bagian ekor milo. Padahal ekor milo begitu panjangnya, 20 cm, dan dia masih berumur 4 bulan! Seluruh ekornya terbungkus kertas lem lalat coklat. Kasihan sekali dia. Segera aku tarik saja kertas lem itu agar terlepas dari ekornya. Ternyata milo mengerang kesakitan. Semacam orang menarik ekor kucing keras2. Padahal ekor itu tertarik karena saking lengketnya lem lalat itu. Milo langsung berlari kencang setelah kertas lem itu lepas. Tapi bulu2 ekor milo masih kotor saat ini. Perlu waktu panjang untuk membersihkannya..
Kucing #3 - Kitkat.  Yang ini aku tidak tahu kejadiannya secara pasti. Siang itu yangti menanyakan "di mana kertas lem lalat yang dipasang di halaman belakang tadi pagi?". Yu Tum menjawab "dibawa sama kucingnya!". Yahh, ada korban baru lagi hari ini, dan ternyata kitkat. Seluruh tubuhnya bagian bawah lengket dan sudah kotor,hitam kena pasir dan ada beberapa ranting dan daun yang turut terbawa. Apalagi ini, mengapa kok bisa sampai terjadi seperti itu? Mungkin kitkat menduduki kertas lem itu. Saat ini tubuhnya masih sangat kotor. beberapa kali aku memergoki dia menjilat sedikit demi sedikit tubuhnya untuk membersihkan kotoran lem itu. Kadang2 pacarnya, si Flully membantu menjilatinya.

Kasihan mereka sudah menjadi korban... tapi aku tetap tidak berhenti membeli kertas lem lalat sampai musim lalat berakhir.